21. Pagi yang cerah

1.5K 191 33
                                    


🐥🐥🐥

Soyee menyodorkan semangkuk ramen pada Sejeong yang dia masak sebelum Sejeong sampai rumah.

"Kau dari rumah Gangnam?"

Sejeong mengangguk, "Nde.. tetapi aku tidak bertemu dengan tuan Sehun maupun nona Yeonseo dirumah. Aku hanya mampir bermain bersama Vivi." Setelah menjawab pertanyaan Soyee, Sejeong langsung melahap makanannya.

"Yaaaa... Pelan-pelan kalau makan!" Protes Soyee. Dan dijawab dengan cengiran Sejeong.

Setelah lahap menyantap ramen buatan Soyee, Sejeong tak lupa mencucinya setelah itu dia kembali berbaur dengan Soyee di sofa ruang tamu sekaligus ruang nonton tv.

"Jadi, ceritakan apa yang terjadi semalam? Kenapa kau bisa berada dirumah tuan Jongin dalam keadaan mabuk? Kemana pacar tuan Jongin itu? Lalu, apakah sekarang kamu sudah sehat?"

"Yaaa.. bagaimana aku menjawabnya? Satu-satu kalau bertanya." Sela Soyee.

"Baiklah.. sekarang jawablah satu persatu pertanyaanku, eoh..."

Soyee-pun menceritakan kronologis yang sebenarnya, walaupun dia tidak terlalu yakin bercerita dikala dia tengah mabuk.

"Aku tidak enak menolak ajakan nona Sally saat itu. Bahkan aku tidak bisa menjelaskan dengan baik, kalau aku benar-benar tidak bisa minum." Soyee membuang nafasnya kasar.

"Apakah tuan Jongin tidak melakukan hal buruk kepadamu?"

"Ani... Dia bahkan seperti berubah, sikapnya berubah terhadapku. Biasanya dia sedikit-sedikit membentakku, tetapi... dia hari ini terlihat lebih perhatian."

"Woaahh.. apakah kau mengatakan sesuatu ketika mabuk?" Tanya Sejeong penasaran.

Soyee menelan salivanya, lalu menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Sebenarnya, dia bilang padaku kalau aku mengigau dan berbicara hal buruk kepadanya." Soyee meringis.

"Aaahh.. jadi dia berubah sikap seperti itu karena dia merasa bersalah kepadamu?"

"Ndee.. aku rasa juga begitu. Tetapi hal yang paling penting adalah, sekarang aku bebas....!" Soyee memeluk tubuh Sejeong.

"Waeyo..?"

"Tuan Jongin sudah mengambil kembali kelima ponselnya. Jadi aku tidak kerepotan lagi. Kau tau sendiri bukan, kekasih tuan Jongin terlalu sering mengirimi pesan, bahkan setiap saat. Setidaknya aku sedikit bebas." Paparnya panjang lebar.

"Aahh, bagus kalau begitu." Sejeong bertepuk tangan. "Baiklah, aku rasa kau cukup sehat." Sejeong berdiri lalu segera pergi mandi.

Jam dinding menunjukkan Pukul 9 malam. Sejeong memeriksa ponselnya, barangkali seseorang itu membalas pesannya.

"Hemmm, aku meninggalkan berkas milik Mina ke rumah Gangnam, apakah tuan Sehun sudah memeriksanya?" Guman Sejeong sembari memperhatikan ponselnya yang ternyata masih belum ada balasan.

"Sejeong.. lusa Namjoon oppa akan berkunjung kesini. Apakah kau tidak keberatan?" Tanya Soyee diseberang ranjangnya.

Sejeong otomatis menoleh kearah Soyee yang sudah nyaman di atas kasurnya. Dia tampak sibuk mengoleskan cream perawatan pada wajahnya.

"Aahh.. tentu saja," Sejeong kembali fokus pada ponselnya, bahkan dia sedikit tidak mendengar perkataan Soyee.

"Yaa.. kau tidak mendengar ku?!"

Sejeong menoleh lagi kearah Soyee. "Ahhh.. mian, aku sedang tidak fokus"

"Ada apa?"

"Aku meninggalkan berkas milik Mina. Dan berkas itu harus siap besok pagi. Eottoke..."

✔️ WICH LOVE  ♥ ♥ ♥ Sejeong - Sehun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang