2. Pertemuan

2.6K 236 21
                                    

Oh Yeon Seo nampak kebingungan lari kesana kemari, dia sedari tadi mencari adiknya yang lolos dari pengawasannya, dia merasa menyesal atas kelalaiannya, bahkan dia merasa putus asa dan frustasi.

Tak hanya wanita itu yang kalang kabut, terlihat juga Kim Sangho yang tak kalah kawatir berlarian kesana kemari, mencari tuan mudanya.

"Paman! Apakah paman sudah menemukan Hunnie?" tanyanya gak sabar, nafasnya hampir habis akibat dia berlari mencari adiknya.

"Belum nona Yeon," jawab paman Sangho, yang tak lain adalah paman Sejeong.

"Kalau orang-orang tahu mengenai keadaan Hunnie, ini bisa gawat paman. Jangan sampai Ayah dan Ibu tau, bisa-bisa Hunnie akan dikurung lagi." Ucap Yeongseo khawatir. "Ayo kita cari lagi paman!!" Tegas Yeonseo, paman Sangho juga langsung bergegas dan memerintahkan anak buahnya.

"Kita berpencar!!" perintah laki-laki tua tersebut dan langsung diiyakan oleh ajudan-ajudannya. Merekapun bergegas mencari lagi dimana tuan mudanya pergi.

***

Disisi lain nampak Sejeong yang masih tercengang menatap tajam pria yang tampak asing itu, tepat berdiri didepannya, pria itu terlihat meringis yang malah membuat Sejeong merasa aneh.

"Kak! Boleh aku minta makannannya??" rengek pria itu, sambil menengadahkan telapak tangannya.

Sesekali Sejeong merasa aneh, bahkan Soyeepun saling bertatap dengan Sejeong. Tanda tanya besar yang ada di benak kedua gadis itu.

"Maaf, apa maksud tuan?" akhirnya Sejeong angkat bicara, diikuti dengan anggukan Soyee.

"Hunnie mau makan itu kak..." rengeknya polos sambil menunjuk makanan yang dipegang Sejeong, logatnya mirip seperti anak TK.

Sejeong nampak terbengong, awalnya dia merasa curiga, tetapi setelah dia menangkap gerak-gerik pemuda itu, rasa curiganya lenyap dan berubah menjadi rasa penasaran yang menggebu. Tanpa pikir panjang Sejeong lalu mengiyakan dan memberikan semua bekalnya pada laki-laki itu.

"Ini makanannya, kamu boleh memakannya" tawarnya sambil menyodorkan kotak bekalnya yang masih penuh dengan makanan. "Tenang saja yah, makanan ini aman, ambillah semua," diikuti senyumannya yang manis.

"Terima kasih kakak,, " ucapnya girang, segera dia meraih kotak bekal tersebut. Diapun segera memberikan payung kuningnya pada Sejeong.

"Apa ini?" tanya Sejeong setengah kaget.

"Ini buat kakak, ini hadiah karena kakak sudah baik beri Hunnie makan" ucap pria itu dengan polosnya.

"Tidak usah" Sejeong menolak.

"Tolong diterima kak, ini hadiah dariku, kakak harus menerimanya, biar Hunnie tidak sedih!!" paksa lelaki itu sambil menyodorkan payung kuning itu, kemudian dia berlari pergi kegirangan, persis seperti anak TK yang mendapatkan permen.

Sejeong merasa tak enak hati atas perlakuan pria tadi, Sejeong langsung beranggapan kalau lelaki itu punya kelainan sindrom piterpan, yang mana orang dewasa mempunyi mental dan prilaku anak kecil.

Soyee tertawa lepas, diikuti ringisan Sejeong, mereka merasa lucu dan aneh pada laki-laki yang terlihat nampak lebih tua darinya.

"Sayang sekali yah Jeong, padahal laki-laki itu tinggi dan tampan, kalau dia normal pasti banyak yang mau jadi kekasihnya," Soyee nampak meyenggol Sejeong, dan menggodanya.

"Kamu suka memangnya?" balas sindir Sejeong yang membuat Soyee merengutkan mulutnya.

"Sepertinya aku tidak bisa berpacaran, orang yang kusuka sama sekali tidak melirikku" Soyee nampak sedih,

✔️ WICH LOVE  ♥ ♥ ♥ Sejeong - Sehun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang