25. DID

1.6K 160 34
                                    

.

.

.

Tubuh mungil Sejeong bergetar dalam pelukan Sehun. Sejeong tidak bisa berucap, kepalanya dihantam oleh kenyataan yang sama sekali tidak bisa diterima oleh akal Sejeong.

"Ka..kakakkk....?" Tanya Sejeong memastikan pendengarannya. "Tuan Sehun, kau baik-baik saja?"

Sehun pun tetap memeluk tubuh Sejeong, dia menggeleng menandakan pernyataan Sejeong adalah salah.

"Hun...Huniee...?" Panggil Sejeong, suaranya sedikit bergetar, sehingga terdengar memantul dipenjuru ruangan yang gelap.

Sejeong mengusap kasar air matanya yang sudah jatuh. "Ahh.. kumohon jangan bercanda tuan, Sehun." Sejeong berusaha menepis perasaannya.

"Animida... Animida..." Erang Sehun, tangisannya semakin meraung. "Aku Hunnie, kakak!"

"Ani... Kau tuan Sehun, kau bukan Hunnie. Hunnie sedang dalam perawatan di Kanada. Jangan berbohong kepadaku tuan Sehun!" Sejeong berusaha melepas pelukan itu. "Ya!! Lepaskan!!" Bentak Sejeong. Dia tidak ingin terlihat lemah dihadapan atasannya itu. "Bisa-bisanya dia melakukan ini padaku!"batin Sejeong.

Sehun menangis dan meraung. "Kau berjanji tidak akan meninggalkanku! Kau bilang lebih memilihku daripada Sehun! Tapi kenapa kakak sekarang melupakanku! Wae...!!" Bentaknya, Sehun pun melepaskan pelukannya. "Kau yang berbohong kepadaku! Katanya kau tidak akan melupakanku! Kau sekarang bahkan tidak mengenaliku..! Wae! Wae!"

Sejeong menelan salivanya, air matanya sudah jatuh walaupun dalam keadaan gelap. Sejeong tidak tahu harus berkata apa? Dia benar-benar bingung saat ini. "Ige mwoya...! Andwae..!" Teriaknya dalam hati.. "Tu..tuan Sehun." Panggilnya lagi mencoba untuk mengontrol emosinya.

"Ya..! Kenapa kakak masih memanggilku Sehun! Tidak ada Sehun! Yang ada Hunnie!" Elaknya.

"Ya... Hentikan teriakanmu itu, eoh.. tenanglah... Aku benar-benar bingung. Aku masih belum mengetahui apa yang terjadi sekarang! A..aku benar-benar bingung. Tolong jelaskan padaku!"

"Aku.. Hunnie kak......., Kenapa kau tidak percaya padaku.." rengeknya.

"Arraa... Arra.. aku akan percaya padamu kali ini, jadi berhentilah menangis eoh...?" Bujuk Sejeong yang berusaha menenangkan rengekan Sehun. Dia menggenggam bahu bidang Sehun yang tampak bergetar.

"Cheongmalyo...!?" Sehun sudah mulai tenang. Dia kembali lagi meraih tubuh Sejeong. Dan Sejeong tidak kuasa menolaknya. Dia sendiri juga sangat merindukan Hunnie, tetapi dia masih belum percaya sepenuhnya kalau lelaki yang memeluknya adalah lelaki yang sama. Tetapi.... Dia benar-benar seperti Hunnie. Bahkan dia bisa merasakannya, hembusan nafasnya yang meniup lembut pipinya. Sejeongpun mengerutkan alisnya, air matanya pun lolos begitu saja.

"Hunnie.... Aku merindukanmu" gumannya lirih, dan Sejeongpun membalas pelukan itu. Untuk saat ini dia menghilangkan rasa canggungnya terhadap Sehun. Entah kenapa dia tampak luluh dan tidak bisa mengontrol perasaannya. Seandainya saja dia benar-benar bukan Sehun, ahh itu bisa dipikirkan nanti. Biarkan saja Sejeong menikmati rasa bahagianya untuk melepas rindu.

Setelah keduanya erat dalam pelukan. Sejeong mulai tersadar sesuatu. "Hunnie.. bisakah kau menjelaskan kepadaku."

"Nde..., Aku sedikit lebih pintar, sekarang." Ucapnya dengan nada kekanakan.

Sejeongpun tersenyum melihat jawaban polos itu. Iyah, dia benar-benar Hunnie, bahkan cara bicaranyapun benar-benar khas Hunnie yang sangat dirindukannya. "Beberapa waktu lalu, aku mendapati tuan Sehun. Lalu, kenapa kau tiba-tiba muncul disini? Dan... Sekarang, dimana tuan Sehun?" Tanya Sejeong hati-hati. Dia bertanya pelan tapi pasti, karena dia tahu sedang bicara dengan siapa.

✔️ WICH LOVE  ♥ ♥ ♥ Sejeong - Sehun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang