19. Antara Galak dan Kejam

1.5K 195 47
                                    

🐥🐥🐥

Sally mencoba mencari dan menggeledah tas milik Soyee. Dia menemukan banyak sekali ponsel didalam tas Soyee.

"Heii.. Apakah ini semua ponselmu?" tanya Sally pada Soyee yang sudah tak sadarkan diri.

Sally mencoba membuka satu persatu ponsel itu, barangkali dia menemukan apa yang dia cari. Dia sangat serius memainkan posel-ponsel itu.

"Haiisss.. Kenapa dia menggunakan pasword pada semua ponsel ini..!? Apa paswordnyaa..??" gerutu Sally yang tampak frustasi. Akhirnya dia mempunyai ide untuk menghubungi Jongin, kekasihnya.

Sally dengan antusias menghubungi Jongin. Tetapi dia terkejut karena salah satu ponsel milik Soyee yang berbunyi. Dan menunjukkan gambar wajah Sally dilayar itu.

"Ahh.. Apakah ini bukan nomor pribadinya..? Jadi ini nomor kerjanya?" guman Sally bermonolog tanpa curiga sedikitpun. "Nde.. Aku akan menghubungi nomor satunya.." dia menekan lagi nomor lain Jongin, dan berhasil tersambung.

Benar saja, Jongin yang menerimanya. Dia tampak terkejut, karena Sally jarang menghubungi nomor pribadinya. Padahal Jongin jarang membalas dengan nomornya sendiri.

Sally meminta tolong pada Jongin untuk menjemput Soyee yang tengah mabuk saat ini. Karena Sally sendiri juga harus segera pulang.

Hanya membutuhkan waktu 30menit, Jonginpun sudah tiba.

"Pulanglah, aku akan mengantarnya pulang." suruh Jongin pada Sally.

"Ahh.. Gomawoo..., mian, aku benar-benar tidak tahu kalau dia tidak bisa minum, walaupun cuma beer ringan saja."

"Kenapa kau meminta maaf, dia hanya sekretaris." elak Jongin.

"Aniioo.. Dia sudah menjadi temanku. Jd aku minta padamu, antarkan dia pulang dengan selamat. Arrachi.."

Jonginpun mengangguk.

"Aku sudah memeriksa semua ponselnya, tetapi aku tidak menemukan petunjuk." kata Sally.

"Mwoo!! Kau membukanya..?" ucap Jongin sedikit terkejut.

"Anioo.. Semuanya terkunci, aku tidak bisa membukanya.. Apakah itu sangat rahasia..?" selidik Sally.

"Ahh.. Bukan begitu, itu kan ponsel milik orang lain. Tidak seharusnya kau membukanya tanpa ijin."

"Haiisss.. Aku hanya ingin menghubungi temannya untuk menjemputnya saja. Tidak ada maksud lain." bela Sally. "Ahh.. Aku juga tadi menghubungimu, tetapi malah salah satu ponsel itu yang menerima."

"Ahh.. Ituu.." panik Jongin.

"Aku juga bodoh, kenapa aku malah menghubungi nomor kerjamu, hehehehe" ucap Sally dengan polosnya.

"Baiklah, aku akan mengantarnya pulang." lanjut Jongin mengurangi rasa kikuknya. Dia mulai memapah kemudian mengangkat tubuh Soyee yang sudah tidak sadarkan diri keatas punggungnya.

"Nde.. Oppa.. Aku juga akan pulang segera." kata Sally kemudian.

Jongin memasukkan tubuh Soyee di kursi belakang mobilnya.

"Baiklah, sekarang aku akan mengantarnya pulang. Untung saja, Sally tidak mencurigaiku tadi. Bisa-bisa citraku tercoreng." Jongin menyalakan mesin mobilnya. "Tunggu!!" Jongin tampak tegang, sepertinya dia sudah melupakan sesuatu, dia berbalik kebelakang menatap tubuh Soyee yang sudah nyaman dalam tidurnya. "Haiiss.. Aku kan tidak tahu dia tinggal dimana?" Jongin frustasi sambil mengacak rambutnya.

Jongin mencoba menggeleda isi tas Soyee, guna mencari ponselnya. Siapa tahu dia menemukan nomor Sejeong disana. "Ok, permisii.. Ijinkan aku membuka tasmu.. Ndeee...." ijin Jongin sopan pada Soyee yang masih pulas.

✔️ WICH LOVE  ♥ ♥ ♥ Sejeong - Sehun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang