1. Interview

4K 256 18
                                    

Hari ini adalah hari penerimaan karyawan magang di perusahaan yang cukup terkenal di daerah Sejeong tinggal. Dia terobsesi sekali untuk masuk di perusahaan yang bergengsi ini, yaitu perusahaan MK Group.

Pamannya juga bekerja di MK group, walaupun demikian, diapun tidak semudah itu untuk lolos penyisihan karyawan saat ini, ada ribuan calon yang melamar dan hanya 100 orang yang lolos ke tahap selanjutnya, termasuk Sejeong.

Kim sangho sesekali menawarkan bantuan, tapi Sejeong selalu merasa tak enak sama pamannya, menurutnya pamannya sudah sangat membantu sampai dia sejauh ini dan bisa ketahap ini.

Sejeong berangkat pagi-pagi sekali, temannya Soyee juga ikut melamar pekerjaan, mereka bersahabat, sejak SD selalu bersama, SMP yang sama, SMA yang sama, tapi saat kuliyah mereka dipisahkan karena kuliah di tempat yang berbeda, maka dari itu mereka bertekad untuk bisa bekerja di perusahaan yang sama. Mereka berharap semoga mereka berdua bisa lolos.

Penyisihan sangat ketat, sejak pagi sampai siang ini masih menanti giliran untuk dipanggil buat interview dan tes. Sejeong membuka tas merahnya, didalam sana nampak sebuah kotak bekal yang telah disiapkan ayahnya yaitu Kim yoon seok. Melihatnya langsung membuat gadis cantik itu tersenyum senang, seketika Sejeong jadi teringat dan merindukan ayahnya.

"Tadi subuh, ayah yang sudah menyiapkan bekal untukku. Bahkan hampir tiap hari sejak saat aku mulai sekolah, ayah selalu membuatkanku bekal hingga sampai sekarang ayah tak pernah lelah mengurusku." batin Sejeong nampak senang atas sikap dan perhatiann ayahnya selama ini.

Dibungkusan satunya juga terlihat minuman jamu buatan bibiknya yang bernama Kim Hee Ae, ini alasan mengapa Sejeong jarang sakit dan memiliki energi yang sama seperti laki-laki kebanyakan. Bibinya sudah dia anggap seperti ibu kandungnya. Sejeong dari lahir sudah kehilangan ibunya, dan karena memang dia tak pernah menemukan sosok seorang ibu kecuali bibi Hee Ae. Bahkan Hee Ae cenderung lebih menyayangi putri kecilnya itu dari pada putra kandungnya yang tak lain kakak sepupu Sejeong yaitu Kim Taehyung.

Tak terasa hampir 30 menitan Sejeong melamun, dia tersadar karena Sejeong mendengar namanya di panggil.

"Kim Sejeong! "
Dia bergegas masuk keruangan, disana diapun langsung melakukan wawancara, dan tes tulis, lisan, praktik sesuai arahan petugas.

"fighting!!" guman Sejeong antusias..

***

Matahari sudah tepat di atas kepala, interview tadi menghabiskan 1 jam, dan terasa 3 jam bagi Sejeong, sungguh suasana yang menegangkan." pikir Sejeong.

Saat keluar Sejeong merasa bagaikan hembusan udara sejuk yang mengibaskan rambut panjangnya, padahal hari ini cuaca sangat panas. Cahayanya bagai menusuk kornea mata. Tapi gadis itu sangat merasa lega dengan hasil interview yang dia kerjakan tadi. Seulas senyum dia sunggingkan, tapi dia juga tetap belum merasa puas sebelum hasilnya diumumkan. Diapun sontak menjadi tegang kembali.

Sejeong akhirnya memilih duduk dibawah pohon taman, tepat di belakang gedung perusahaan MK, perusahaan ini nampak sangat besar, bahkan lebih besar dari gedung perusahaan MK yang didekat rumah Sejeong, tentu saja karena disini adalah kantor pusat perusahaan MK.

Sesekali Sejeong menoleh-noleh berharap dia bisa bertemu paman kim Sangho, sedari tadi dia memang tidak bisa menghubunginya karena HPnya sudah off sedari tadi, kebiasaan Sejeong lupa mengisi daya batre, karena dia terlalu sibuk belajar materi, buat bekal interview tadi.

Penyisihan hanya diambil 25 orang saja, itupun masih dibagi diberbagai penempatan. Dan 10 lagi khusus untuk bekerja di kediaman keluarga OH, pemilik perusahaan MK Group.

"Jeong!!" tiba-tiba suara yang tak asing mengagetkan Sejeong, dan sempat dia terperanjat. Dia adalah temannya si jangkung, karena memang dia sangat tinggi.

"Soyee?" sapa Sejeong merasa senang bukan kepalang, karena akhirnya ada temannya disini menemaninya.

"Bagaimana interviewmu tadi jeong?" tanya Soyee antusias, sambil membenarkan duduknya tepat disebelah Sejeong.

"Lumayan, tes tadi sepertinya lancar, semua keluar dari hasil belajarku semalam" katanya bangga dengan senyumnya yang khas.

"Aku juga sudah selesai, kita di gedung yang berbeda tadi, tp semoga kita bertemu dibidang yang sama yah.. Aku tidak sabar jeong.." Soye memeluk erat lengan Sejeong.

"Tenang saja Soyee, kita pasti akan lolos." Sejeong memberikan semangat untuk sahabatnya itu dan tentu juga untuk dirinya sendiri.

Sejeong dan Soyee juga termasuk 100 besar yang lolos perekrutan, besar harapan mereka untuk lolos masuk 25besar, dan kecil buatnya untuk masuk ke 10 besar karyawan pilihan.

Sejeong membuka bekal makannya yang sedari tadi ingin disantapnya..

"Sepertinya enak bekalmu hari ini, bolehkah aku mencicipinya?" rengek Soyee. Tanpa basa basi Sejeong langsung menyuapkan somay bikinan ayahnya itu kemulut mungil sahabatnya itu.

Merekapun bercanda gurau, mereka memilih untuk tidak langsung pulang, padahal pengumumannya akan disiarkan 3 hari kedepan. Mereka memilih bersantai ria di bawah pohon, sambil mengobrol sesuka hati.

Dari kejahuan tampak seorang pria yang menatap kedua gadis itu, tatapannya terlihat aneh, seakan-akan pria itu ingin melahap Sejeong. Sejeongpun menggidik ngeri melihatnya, tapi dia berusaha untuk tidak menggubrisnya.

"Ada apa Jeong?" tanya Soyee penasaran ketika melihat gadis disebelahnya menggidik.

Sejeong menggeleng, sesekali membuang prasangka buruknya, dan meyakinkan kepada Soyee, menandakan memang tidak ada apa-apa.

Nampak Pria tinggi tersebut berjalan mendekati Sejeong dan Soye, yang membuat Sejeong semakin khawatir, sesekali dia membuang rasa curiganya, dan dia semakin waspada. Pria itu tak luput dari pandangan Sejeong, semakin dekat penampilan Pria itu semakin membingungkan menurut Sejeong, bagaimana tidak mungkin? Seorang pria yang berbadan tinggi gagah dan tegap dengan cuaca sepanas ini, mau-maunya menggunakan jaket tebal yang serba hitam, belum lagi dengan payung kuning yang nampak mencolok sekali disiang bolong. Sesekali Sejeong menggidik ngeri, membuat sahabat disebelahnya juga ikutan menatap apa yang ditatap Sejeong.

"Soyee? Kamu lihat pria itu?" akhirnya Sejeong membuka suara.

"Dia tampan, tapi kenapa dia berjalan kesini?" Soyee pun juga ikutan curiga dan penasaran.

Pikiran Sejeong bercampur aduk, dia sempat berfikir, apakah orang itu adalah orang jahat? Seketika itu pria itupun tepat dihadapan mereka, Sejeong tak bisa berkata-kata lagi



Sebelumnya maapkan penulis,
Mungkin bahasanya acak2kan, mohon dimaklumi yah...
Jika ada masukan, mangga di share yah..
Diusahakan update 1 minggu sekali setiap weekend (sabtu/minggu)
Saya penulis yang masih harus banyak belajar, semoga terhibur.
Mohon masukannya..
Terimakasih sudah membaca..

✔️ WICH LOVE  ♥ ♥ ♥ Sejeong - Sehun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang