11. Saturday night

1.7K 196 60
                                    


🐣🐣🐣

Sudah hampir seminggu, Sejeong menjadi asisten Hunnie. Hunnie juga sedikit lebih ceria dari biasanya. Kakaknya, Yeonseo sangat bahagia melihat keceriaan Hunnie belakangan ini. Mungkin semua ini berkat Sejeong yang membawa aura positif untuk Hunnie.

Malam telah tiba, tapi Sejeong masih asyik mendengarkan cerita unik Hunnie. Benar-benar menggemaskan.

Terlihat Sejeong dan laki-laki tampan itu berada di atas ranjang besar ukuran king, tempat Hunnie biasanya tidur. Mereka duduk bersila, ditengahnya juga tampak Vivi yang tertidur pulas.

Tawa Sejeong terlihat riang, dia tulus. Dan dia sangat terlihat nyaman.

Sejeong masih diterpa puluhan pertanyaan. Tapi tak mungkin dia langsung menodong semua pertanyaan itu langsung kepada Hunnie.

Belum lagi rasa penasarannya mengenai atasannya, Oh Sehun. Dimana dia sekarang? Apa kabarnya? Apakah dia sudah sembuh? Tapi kenapa selama 2 tahun? Pertanyaan itu bertubi-tubi bermunculan dikepala Sejeong.

"Hunnie.. Sepertinya sudah jam 8 malam. Aku harus pulang." tiba-tiba Sejeong memutus percakapannya, setelah dia melirik jam tangannya.

Hunnie menahan tangan Sejeong. "Hajimaa..!!!"

Deg, bersamaan dengan genggaman tangan Hunnie, jantung Sejeong terasa berhenti setelahnya. Bagaimana tidak? Hunnie juga laki-laki dewasa, tangannya juga cukup besar dan hangat. Benar-benar menimbulkan desiran aneh dihati Sejeong.

Seolah-olah menepis perasaan aneh itu. Sejeong juga turut menggenggam tangan Hunnie.

"Ya.. Lusa siang aku akan datang lagi, eoohh. Bukankah tadi sangat menyenangkan?" ucap Sejeong hati-hati. Karena melihat tingkah Hunnie yang semakin merajuk.

"Tidurlah disini, temani Hunnie.. Bukankah besok weekend.." rengeknya.

"Mwo...? Ti..tidur disini?" Sejeong membulatkan matanya.

Hunnie mengangguk cepat. Dia juga tersenyum nakal.

"Hunnie.. Kamu itu sudah besar, masak iya, aku temani tidur?"

"Tapii kak.. Hunnie masih membutuhkan kakak. Hunnie takut tidak bisa bertemu kakak lagi.., " katanya dengan logat kekanakannya.

"Ya... Lusa aku akan kesini.. Eohh"

"Cheongmalyo...??"

Sejeong tidak menyerah. Dia berusaha membujuk Hunnie, untuk diperbolehkannya pulang. Tetapi Hunnie malah lebih tidak menyerah lagi.

"Ndee.. Kalau begitu kamu tidurlah. Aku akan menjagamu disini." perintah Sejeong. "Aku akan memindahkan Vivi, dulu."

Sejeong mengangkat Vivi, untuk tidur ditempatnya. Setelah itu, dia langsung menuju Hunnie kembali, dia juga membantu Hunnie untuk tidur, diangkatnya selimut tebal itu untuk menutup sebagian tubuh jangkung milik Hunnie.

Setelah dirasa cukup, sejeong bergegas untuk menyingkir sejenak. Tetapi, sekali lagi tangan Hunnie menahan tangan Sejeong.

"Jangan tinggalin Hunnie, kak.." suara Hunnie melembut, sepertinya dia sudah mulai mengantuk.

Sejeong menepuk tangan Hunnie lembut, yang menempel pada tangannya. "Arraso.. Aku akan disini, sampai kamu tidur."

.

.

.

🐣🐣🐣

"Ajumma.. Berikan aku sebotol soju.." kata gadis itu, sedikit kaku. Karena dia tidak terbiasa membeli minuman yang menyesatkan itu.

"Apakah, kamu sendirian nona..?" tanya sang pemilik kedai.

✔️ WICH LOVE  ♥ ♥ ♥ Sejeong - Sehun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang