"Tugasnya dikertas A4 kan, Al?" tanya
Renata kepada Alaya disampingnya.
"F4" sahut seseorang di hadapannya.
"A4 tau"
"F4 Laknatt"
"A4 Reygan kambenk.."
"Reygantengg! Dan kertasnya itu F4!"
"Apaan? Orang A4 kok!" nyolot Renata
"Dibilangin ngeyel. F4 kertasnya"
"Lo mau nyesatin gue ya?" tuduh Renata.
"Astaga--"
"Kertasnya F4" potong Hanisha.
"Tuh, kan. Gue bilang juga apa?" tanya Reygan penuh kemenangan.
"Eh, yaudah si! Nggak usah nyolot!"
"Heh! Yang dari tadi nyolot itu lo
kamprettt!"
"Biarin. Orang gue lagi pengen ngomong gitu, kok. Yee!"
Reygan berdiri hendak menjitak kepala gadis menyebalkan itu. Namun, ia urungkan karena Dewa menahan tangannya dan mengingat bahwa mereka tidak di dalam kelas sekarang.
'STUDIO MUSIK'
Tulisan dengan tinta berwarna emas
diatas papan berwarna hitam itu
menjadi tempat dimana Renata dan
teman-temannya berkumpul sekarang.
Bukan di dalamnya. Hanya diemperan depannya saja. Bahkan, bukan hanya mereka. Ada beberapa anak band juga. Termasuk Wira.
Wira terkekeh ketika melihat
Renata dan Reygan berdebat. Ada saja
yang mereka debatkan. Apalagi,
melihat Reygan yang selalu kalah dengan ucapan Renata yang kemana-mana itu membuatnya ingin tertawa terbahak-bahak sekarang. Namun, ia urungkan karena ia tak diajak bicara. Kasarnya, ia hanya seperti menguping saja.
Ia juga tidak kenal ataupun tau tentang Renata. Ia hanya tau nama Reygan dan Dewa disana.
"Sorry, ganggu"
Ucap seorang cowok dari arah
belakang Renata yang refleks membuat semua orang menoleh.
"Siapa?" bisik Renata kepada Prisilla.
"Mantannya Alaya" jawab Prisilla berbisik juga.
"Jadi lo yang namanya Saga?" tanya
Renata dengan pandangan yang
tampak sangat merendahkan.
Cowok itu tampak mengernyit bingung bersamaan dengan Prisilla yang menjitak kepala Renata.
"Aw! Apasi?!"
"Saqa, bego!"
"Ahh... ya itu. Lo yang namanya Saqa?"
"Ya. Dan gue kesini karena ada perlu
sama Alaya" ucap cowok itu lagi.
Renata melihat ekspresi Alaya. Terlihat bahwa gadis itu sangat tegang sekarang. "Nggak perlu. Bisa lo balik sekarang?" usir Renata yang
mendadak menjadi dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAPUH
Novela Juvenil"Ketika mereka yang kita anggap selalu merasa bahagia, ternyata bertolak belakang dari kenyataannya." Mungkin ini sebuah definisi, yang terkadang bisa salah jika kita hanya melihat dari sampulnya saja. Maka, gali lebih dalam lagi. Apa yang tersembun...
