BAB 24

1.9K 161 10
                                    

     Setelah makan siang mereka masih mengobrol sambil menyender di tembok, Aldo pun masih menikmati makan siangnya sambil mengambil segelas air dingin.

     "Eh ada kue loh, siapa yang mau?" tanya Yasa sambil memberikan kue dan di letakkan di tengah-tengah mereka.

     "Emang siapa yang bikin? Elu yang bikin?" tanya Aldo.

     "Bukan, Ibu kost yang kasih, cobain deh." kata Yasa sambil memberikan sepotong kue pada Aldo. Saat Aldo ingin melahapnya tiba-tiba Evan dengan sigap menyambar potongan kue itu dan megunyahnya.

     "Ih Evan! Itu kan masih ada." kata Icha.

     "Yah abis gua pikir Yasa mau suapin gua, makannya gua ambil aja." kata Evan tersenyum.

     "Lu pengen gua suapin? Noh Cha suapin Evan gih!" kata Yasa.

     "Idih, masa sama keong sawah! Ntar gua di jejelin makanan, dia kan preman." kata Evan dengan wajah merengut.

     "Ape lu? Mau gua suapin? Sini gua tabok dulu." kata Icha dengan gaya tomboinya. Evan pun melihat Icha dengan mulut komat kamit.

     "Ih kalian so sweet banget sih, udah sih kalian jadian aja!" canda Vika.

    "Tau lu, jodoh kali lu berdua, ya udah kalian pacaran aja ya!" sambung Yasa.

     "OGAAAHHHH! kaya gak ada cowok laen aje gua harus pacaran sama biji ketumbar!" kata Icha.

     "Udah, pura-pura pacaran aja dulu, sapa tau lupa pura-puranya, jadi berlanjut." canda Indra sambil melihat yang lainnya, sementara Evan dengan mulut komat kamit memandang Icha.

     "Kenapa sih lu harus komat kamit gitu, kaya ikan mujaer lu!" canda Icha sambil mencubit bibir Evan.

     "CIEEEEEEEEEEE ICHA GEMESS YA?" Kata Yasa dan Vika, sementara Indra pun ikut tertawa. Tiba-tiba  Aldo terdiam, ia seperti merasakan sesuatu.

     "Lu kenapa Al? Gak enak kue nya?" tanya Yasa.

     "Hmmm.. Bukan, kaya ada yang niup leher gua barusan, kaya hembusan nafas gitu." kata Aldo. Sementara yang lainnya bingung menatap Aldo.

     "Hmm.. Mulai deh! Udah ah jangan bahas gituan!" kata Evan.

     "BRAAAAAAAAAAKKKKK." Tiba-tiba pintu depan tertutup, dan semua terkejut.

     "Perasaan gak ada angin dah!" kata Icha.

     "AAAAAAAAGGRRRHHHHHH." Teriak Aldo. Semua panik melihat Aldo, matanya membelak ke atas, tubuhnya tegang, suasana menjadi mencekam.  Perlahan Aldo menatap Indra dengan pandangan tajam.

     "Al, lu kenapa?" tanya Vika bingung.

     "PEMBUNUHHHHH! KAMU PEMBUNUUHHH!" Teriak Aldo yang langsung menyerang tubuh Indra, sontak membuat yang lainnya terkejut.

     "VAN LU TARIK ALDO GESER KE BELAKANG, ICHA BANTUIN EVAN!" Teriak Yasa, kemudian Yasa menarik Indra untuk menjauh dari Aldo. Dengan gerakan kaku dan tangan yang ingin mencakar Aldo ditarik tubuhnya oleh Evan dan Icha.

     "LEPAAAAAAASSSIIINNNN! GGGRRRRRR...! PEMBUNUHHHHH! KAMU PEMBUNUH!" Teriak Aldo.

     "Ihhh kok Aldo jadi sangar gitu sih? Suaranya kok kaya gitu? Please Aldo kenapa?" kata Vika sambil lari bersembunyi ke belakang Yasa.

     "Vik, tolong panggilin Jaka bisa gak?" kata Yasa.

     "Jaka siapa? Gua gak kenal? Rumahnya dimana?" tanya Vika panik.

JINGGA 2 (BAB 1 s/d BAB 38 ).. End ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang