BAB 18

1.9K 152 0
                                    

     Beberapa jam setelah mengantar Icha dan Vika ke kostanya, Yasa melajukan kendaraan menuju kostan. Sampai di depan kostan mereka keluar dari mobil membawa barang bawaan. Terlihat Jaka sedang bermain mobil-mobilnya di garasi rumahnya. Ia berdiri dan menatap yang lainnya.

     "Eh Jaka, mamah ada?" tanya Indra.

     "Ada, bentar ya." sahut Jaka yang langsung masuk memanggil Ibunya ke dalam rumah. Tak berapa lama Ibu kost keluar dan melihat Indra dan lainnya.

     "Eh kalian dari mana?" tanya Ibu kost membuka pagarnya.

     "Kita abis liburan Bu, oh ya ini ada sedikit oleh-oleh." kata Indra sambil memberikan bungkusan.

     "Wah trimakasih banyak, kalian sudah makan? Mau Ibu masakin?" tanya Ibu kost menerima bungkusan.

     "Makasih banyak Bu, nanti aja kita baru mau makan. Semoga oleh-olehnya bisa di olah buat dagangan." jawab Indra tersenyum dan mengusap rambut Jaka dan berpamitan, namun Jaka hanya terdiam menatap Aldo.

Jam menunjukkan pukul delapan malam. Semua berkumpul di ruang makan sambil menikmati mie rebus.

     "Al, lu kalo masih cape tidur sini dulu aja, besok kan kita kuliah siang." kata Yasa.

     "Iaa siap!" jawab Aldo tersenyum.

     "Eh, gua mau cerita sesuatu sama kalian." kata Evan.

     "Mau cerita apa?" sahut Yasa.

     "Hmm.. Tadi pas kita makan siang, kan gua ke toilet, trus ada cewek cantik banget mau masuk ke kamar mandi." kata Evan.

     "Wah serius lu? Trus lu ajak kenalan gak?" tanya Yasa.

     "Tadinya! Pas dia masuk kamar mandi, tapi pintunya gak di kunci." kata Evan.

     "What? Serius lu? Trus lu gak ngintip kan?" tanya Indra.

     "kagak lah! Trus maksud hati gua yah pengen kenalan, jadi gua tungguin di depan kamar mandi, gak lama Ibu-ibu bawa anaknya mau mau masuk ke dalem." kata Evan.

     "Trus?" tanya Yasa penasaran.

     "Gua bilang kalau ada orang di dalem, karena si Ibu gak percaya karena kamar mandinya gak di kunci, dia buka pintu kamar mandi, trus gua kaget, gak taunya kamar mandinya kosong." kata Evan.

     "Serius lu? Ah lu salah liat kali." sahut Indra.

     "Serius Ndra! Gua sama Ibu itu ngeliat kamar mandinya kosong, trus Ibu itu masuk sama anaknya." kata Evan. Sementara mereka saling menatap.

     "Ceweknya cantik banget?" tanya Yasa.

     "Cantik, rambutnya lurus sebahu, trus ads poninya gitu, pake jepitan warna orange, bibirnya imut, putih." kata Evan.

     "Apa? Jepitan warna orange?" tanya Aldo bingung.

    "Iya, jepitannya warna orange gitu, ada di sebelah kiri rambutnya." kata Evan.

     "Jepitannya ada bunganya?" tanya Aldo.

     "Adaa, tiga biji warna merah, orange sama hijau gitu kaya ada daunnya. Kok lu tau?" tanya Evan bingung menatap Aldo.
Sementara Aldo hanya bengong terdiam memandang ke arah tembok dan perlahan ia melirik ke kamar ujung yang kosong itu. Sementara yang lainnya bingung melihat gelagat Aldo.

JINGGA 2 (BAB 1 s/d BAB 38 ).. End ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang