Setelah sampai di kostan Yasa membuka pintu teras dan masuk ke dalam, sementara Evan, Indra dan Aldo masuk ke ruang tamu. Suasana menjelang malam setelah mereka dari makam Jingga.
Indra menyalakan lampu meja makan dan kamar mandi, sementara Evan membuka kulkas dan mengambil sebotol minuman dingin.
"Al, lu mau minum apa?" tanya Evan.
"Apa aja deh, makasih ya. Oh ya maaf mau izin ke kamar mandi boleh?" jawab Aldo sambil menggulung celana panjangnya.
"Boleh tuh deket kulkas kamar mandinya, apa lu juga mau sekalian mandi?" tanya Evan sambil menunjuk kamar mandi luar dan menyiapkan minuman untuk Aldo.
"Hmm nggak deh makasih, mau basuh aja sih." kata Aldo sambil masuk ke dalam kamar mandi, Sementara Indra masuk ke dalam kamar. Tak lama Yasa keluar kamar dengan wajah dan rambut yang seedikit basah.
"Aldo mana Van?" tanya Yasa sambil berjalan menuju dapur mengambil gelas dan duduk menghadap pintu depan.
"Tuh lagi di kamar mandi." kata Evan sambil meletakkan gelas berisi syirop dingin berwarna orange di hadapan Yasa.
"Wah baik banget sih lu, tumben! Gua curiga kalau lu baik sama gua." kata Yasa meraih gelasnya.
"Eh bukan buat elu Bambang! Ini buat Aldo, dia haus." canda Evan dengan mulut komat kamit meraih gelasnya dan meletakkan di sisi meja. Tak lama Indra keluar membawa handuk kecil dan duduk di meja makan.
"Wah ada yang seger nih, siapa yang bikin? Makasih ya." kata Indra yang meraih gelas berisi syrop dingin.
"Eh! Bukan buat lu Munaroh! Ini buat Aldo." kata Evan dengan mulut komat kamit sambil mengambil gelas dan meletakkan di hadapannya dan ia pun duduk.
"Lu mau ngapain bawa handuk kecil?" tanya Yasa menatap Indra.
"Mau kasih si Aldo, dia kan abis basuh wajahnya." jawab Indra. Tak lama Aldo keluar kamar mandi dan menghampiri Yasa.
"Nih Al handuk buat keringin wajah lu." kata Indra menyerahkan handuknya pada Aldo.
"Makasih ya." jawab Aldo meraih handuk dan membasuh wajahnya.
"Yakin lu gak mau mandi?" tanya Evan sambil meneguk syrop di hadapannya.
"Nggak deh, nanti aja kalau udah sampai rumah." jawab Aldo sambil menggantungkan handuk kecil di pundaknya.
"Lah katanya itu minuman buat Aldo? Kok lu minum??!" tanya Yasa.
"Eh iyaaak lupa hahahahaha! Maap, abis haus banget gua, tenang gua buatin lagi deh." jawab Evan dengan gaya cengengesan berdiri dan membalikkan badan ke dapur.
"Katanya sahabat? Kalau sahabat buatin kita juga sih." kata Yasa sambil melirik Indra dan mengangkat alisnya.
"Manja banget sih! Iyee gua buatin." jawab Evan dengan mulut komat kamit dan sambil menyiapkan syrop. Setelah selesai Evan memberikan pada Yasa, Indra dan Aldo, kemudian Evan duduk kembali menghadap mereka.
"Makasih ya Van, maaf kalau ngerepotin." jawab Aldo yang duduk dan meneguk segelas syrop, sementara Yasa dan Indra juga meneguk minuman mereka.
"Sama-sama, gak ngerepotin kok." jawab Evan, namun ia terkejut melihat gelasnya. "Dih! Kok syrop gua ludes? Aer nye kemana?" tanya Evan sambil mengangkat gelas nya dan mengecek bawah gelasnya.
"Bocor kali gelasnya." jawab Yasa tersenyum memandang Indra.
"Mata lu kicer! Kalau bocor pasti basah dong mejanya." kata Evan dengan heran meraba meja dan menunduk memastikan lantai. "Ini kering kok, kenapa cepet abis yak? Padahal baru gua teguk sedikit."
"Eh gua mau mandi dulu ya." kata Yasa beranjak dari duduknya dan masuk ke dalam.
"Eehh, gua juga, bentar ya Al, kita izin mau mandi dulu." sahut Indra yang beranjak dari duduk nya dan bergegas masuk ke dalam kamar mandi. Sementara Evan bingung melihat tingkah Evan dan Indra. Kemudian Evan menatap Aldo yang memberi kode menunjuk ke arah Yasa dan Indra sambil melihat gelas Evan kosong tak tersisa.
"Wah... Sonong nih! Jadi mereka yang ngabisin syrop gua?" kata Evan dengan mulut komat kamit masuk ke dalam kamar. Sementara Aldo hanya tersenyum melihat tingkah mereka. Saat Aldo meneguk syrop buatan Evan ia merasa seperti ada sebuah bayangan putih yang melintas di belakangnya masuk ke dalam kamar kosong itu. Aldo terdiam, perlahan ia melirik dan memperhatikan ujung kamar kosong. Perlahan Aldo menengok untuk memastikan situasinya. Namun tak ada diapapun di depan kamar itu. Aldo pun mengangkat kedua pundaknya dan kembali meneguk air minumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JINGGA 2 (BAB 1 s/d BAB 38 ).. End ✔️
HorrorCerita ini melanjutkan dari Jingga sebelumnya. Tentang tiga sahabat dan tiga mahasiswa bernama Yasa, Indra dan Evan yang menempati kostan dengan bangunan yang terlihat tidak begitu modern. Setelah mengetahui kejadian yang di alami oleh Jingga dan...