Sore itu Aldo memarkiran mobilnya di garasi setelah pulang dari kostan. Saat Aldo keluar dari mobilnya dan menutup pintu Aldo melihat satu mobil sedan terbaru terparkir di depan garasi. Ia hanya berfikir mungkin saudara yang sedang datang, namun ia tak menggubrisnya. Kemudian Aldo segera masuk ke dalam rumahnya, ketika ingin menaiki tangga untuk ke kamarnya Aldo melewati ruang makan dan terdiam, Aldo seperti melihat ada seseorang yang sedang duduk di ruang makan. Perlahan ia menoleh ke arah meja makan, ia melihat kakaknya yang sedang menikmati makan sore.
"Eh anak manja! Baru pulang?" kata kakaknya Aldo dengan gaya sinisnya. Aldo hanya menatapnya dengan tatapan datar.
"Mau ngapain lu kesini?" tanya Aldo.
"Pastinya gua mau ketemu nyokap lah! Kenapa? Lu kangen sama gua?" kata Kakaknya Aldo dengan nada sinis sambil menyantap ayam goreng yang di sediakan mbok Darmi. "Ini kan rumah gua juga, emang salah kalau gua pulang kerumah?"
"Nggak!" jawab Aldo datar dan kembali terdiam kemudian Aldo melangkahkan kakinya menaiki anak tangga, namun langkahnya terhenti."Inget ya! Sampai kapan pun gua gak kan pernah maafin lu sampai gua mati! Ingat itu!" kata kakak nya Aldo dengan nada sedikit keras dan mengancam.
Aldo hanya memejamkan mata, berusaha mengatur nafas dan emosinya saat tangannya sudah mengepal karena sedikit emosi dengan kata-kata itu. Namun Aldo berusaha kuat dan mempercepat langkahnya menaiki anak tangga dan masuk ke dalam. Sementara mbok Darmi berdiri di mini bar dekat ruang makan dan hanya melihat sikap Aldo dengan penuh kesedihan.
Sampai di kamar Aldo mengunci pintu kamar dan melemparkan tas nya ke kasur. Aldo tak kuasa menahan tangis karena emosinya sedikit tertahan, ia duduk di karpet bulunya yang halus sambil memeluk bantal. Air matanya terus menetes dan nafasnya terengah-engah. Kemudian Aldo melihat foto yang terpajang di meja belajarnya ketika Ayahnya masih hidup. Terlihat di foto itu papah, mamahnya, Aldo dan kakak kandungnya sewaktu Aldo dan kakaknya masih kecil yang saling merangkul tersenyum bahagia.
Namun saat Aldo memangis, ia merasakan seperti ada yang memeluknya dengan hangat dari belakang, Aldo tak tau bagaimana rasa itu begitu nyaman, Aldo terus menundukkan kepala sambil memeluk bantalnya.
Namum saat bayangan Aldo terlihat di cermin, ia tak sadar ada sosok gadis cantik berambut sebahu yang memeluknya dengan erat. Dengan cepat mahluk itu memandang cermin dengan mata yang putih dan tatapan yang tajam.
Malam itu Indra sedang mengerjakan tugas dengan Yasa dan Evan. Mereka sangat serius membahas tentang tugas kuliah.
"Eh ada suara mobil depan kostan, kira-kira siapa ya?" tanya Evan sambil menatap Indra dan Yasa.
"Ah perasaan lu doang kali, paling mobil orang sini yang lewat." jawab Yasa. Tak lama terdengar suara orang yang sedang menutup pintu mobil.
"Tuh, kayaknya orangnya turun dari mobil deh, coba liat sih, jangan-jangan rampok, atau apa gitu." kata Evan dengan wajah bengong.
"Mana ada rampok nutup mobilnya agak kenceng begitu! Lagian ini masih jam delapan malam, mau di arak warga dia ngerampok jam segini?" kata Yasa.
"Tau, khayalan nya sampe jauh banget si Evan." sambung Indra tersenyum manis. Sementara Evan dengan mulut komat kamit memandang Indra dan Yasa. Tak lama terdengar suara ketukan gembok pagar yang sedikit nyaring. "Tuh kan! Ih ada rampok mau masuk rumah ini?" kata Evan yang langsung beranjak dari duduk dan berlari ke arah Yasa.
"Apaan sih nih anak peluk-peluk gua, risih tau gak!" jawab Yasa sambil berusaha berontak dari pelukan Evan. Kemudian dengan perlahan Indra beranjak dari duduknya dan berjalan menuju ke pintu depan, tangannya membuka tirai jendela secara perlahan. Kemudian Indra memutar kunci pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
JINGGA 2 (BAB 1 s/d BAB 38 ).. End ✔️
HorrorCerita ini melanjutkan dari Jingga sebelumnya. Tentang tiga sahabat dan tiga mahasiswa bernama Yasa, Indra dan Evan yang menempati kostan dengan bangunan yang terlihat tidak begitu modern. Setelah mengetahui kejadian yang di alami oleh Jingga dan...