Prolog

75 8 0
                                    

"Seperti  namamu,  aku  juga  membencimu  mu  kau  tiba-tiba  datang  di tengah-tengah  hujan"  kataku  pada  Guntur  Mandela  pada  malam  pernikahan  kami.

Aku  membencinya! Ayahku  yang  mengirimnya.  Kata  ayah,  setelah  hujan  selalu  ada  pelangi.  Namun,  menurutku  dia  bukanlah  pelangi.  Dia  seperti  guntur  yang  hanya  menambah  ketakutan.

"Terserah  kamu aja deh,  aku  juga  gak suka sama kamu.  Aku  nikah sama kamu  karena  ayah kamu,  sekedar balas budi aku ke ayah kamu, karena sudah baik sama keluargaku."

Aku  begitu  mencintai  hujan.  Tapi,  untuk  pertama  kalinya.  Yaitu  malam  pernikahan  kami  3  bulan  lalu,  aku  mengutuk  hujan.  Karena  hujan,  laki-laki  itu  tidak  bisa  pergi  dan  menahan  dirinya.

Hujan  adalah  anugrah  dari  maha  kuasa  yang  patut  di syukuri.  Bagiku  tanpa  hujan,  tidak  akan  ada  kebahgiaan  dibumi  ini.  Jika  ada  hujan,  biasanya  ada  guntur,  guntur  itulah  yang  sangat  kubenci.  Karenanya,  hujan  menjadi  mengerikan.Namun,  kalau  kata  orang.  Setelah,  hujan  pasti  ada  pelangi. 

Aku  dulu  mempunyai  pelangi  itu,  pelangi  yang  selalu  menemaniku.   Bagiku,  setelah  Damon  pergi,  pelangiku  sudah  mati,  dan  tidak  akan  pernah  kembali.

Satu  hal  yang  sangat  aku  takutkan  dari  Guntur  Mandela.  Yaitu,  aku  takut  jika  aku  akan  jatuh  cinta  padanya.  Aku  takut  jika  suatu  hari  kata  benci  yang  selalu  ku keluarkan,  menjadi  cinta  yang  penuh  dengan  kebahagiaan.

You're My JanuaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang