Guntur mendekatkan wajahnya pada wajah Carissa, senyum tipis dibibir pria itu terus mengembang. Guntur menempelkan dahi nya pada dahi Carissa. Dengan jarak sedekat ini membuat Guntur merasa diatas awan, ia sangat suka melihat wajah Carissa dari jarak sedekat ini.
"You wanna try me?" tanya Guntur
Carissa tak mampu membuka suara, namun deru nafasnnya sangat menjawab pertanyaan Guntur.
Guntur menghapus jarak diantara mereka, pria itu mengecup bibir Carissa lama, Carissa menutup mata dan bibirnya rapat-rapat. Sudah lama sekali ia tidak pernah merasakan bibir seseorang menyentuh bibirnya.
Guntur mengelus kedua pipi Carissa dengan lembut, sentuhannya begitu lembut. Guntur menurunkan tangannya ke leher Carissa, hingga ke dada wanita itu. Carissa terbelalak, wanita itu langsung memundurkan kepalanya. Guntur tersenyum lalu ia kembali menarik dagu Carissa dan mencium bibir wanita itu lagi.
"Bibirmu manis sekali" Sahut Guntur pelan
Carissa membuka bibirnya sedikit, dengan cepat Guntur langsung melumat bibir Carissa yang sangat memabukkan itu. Carissa juga membalas ciuman panas Guntur, Guntur memasukkan tangannya kedalam piyama Carissa, dan meraba perut wanita itu.
"Guntur" Carissa mendesah
"Kamu suka?" tanya Guntur disela-sela ciuman panas mereka
Guntur membuka kancing piyama Carissa pelan-pelan diikuti dengan tubuh wanita itu yang dengan pelan berbaring di kursi, sambil mencium bibir Carissa lagi. Carissa mengalungkan tangannya dileher Guntur, agar ciuman mereka lebih dalam dan menuntut.
"Siapa disana?"
Carissa menatap mata Guntur yang berkabut nafsu dan menghentikan aktivitas pria itu
"MAMA?!"
Guntur langsung menarik badan Carissa agar duduk ditempatnya semula dan memperbaiki rambut wanita itu. Carissa memperbaiki piyamanya lalu duduk sambil memegang cangkir tehnya.
"Totalitas" sindir Guntur, Carissa terkekeh
Melinda menyalakan lampu ruang keluarga dan terkejut saat mendapati anak dan menantunya sedang menonton sepak bola
"Kalian" kata Melinda lalu menjatuhkan sapu kayu yang daritadi ia genggam
"Mama? Kok mama belum tidur?" tanya Guntur
"Harusnya mama yang tanya begitu, kalian kan besok kerja, harusnya kalian tidur"
"Guntur masih nonton bola, ini bentar lagi selesai"
"Kalo Carissa tadi haus jadi minum teh...iyaa teh" Jelas wanita itu sedikit gelagapan.
Melinda mengambil remot dan mematikan Tv layar datar itu.
"Kalian ke kamar sekarang! Kalo kalian hanya habisin waktu nonton tv, kapan mama punya cucu!"
Carissa tertawa terbahak-bahak, sementara Guntur terus tersenyum melihat istrinya itu tertawa. Tidak ada yang paling indah selain melihat Carissa tertawa hingga bola matanya menghilang.
"Yuk turutin kata mama" ucap Guntur sambil mengedipkan sebelah matanya
"Dih! Gamaoo"
***
Seminggu setelah kejadian dini hari di ruang keluarga itu, hubungan Carissa dan Guntur menjadi lebih dekat. Carissa perlahan mulai menerima nama Guntur didalam hatinya. Namun, wanita itu masih mengelak jika ia juga memiliki perasaan yang sama seperti perasaan Guntur padanya.
Akhir-akhir ini keluarga Benson begitu disibukan dengan persiapan acara pernikahan Fabian dan Sarah yang akan dilaksanakan Februari tahun depan. Semuanya telah mereka persiapkan sejak bulan November.
"Nanti kita buat acara tahun baru ya" ujar Sarah
"Ide bagus" balas Ciko "Gimana kalo di Bandung"
"Bosan ah, masa setiap tahun baru selalu ke Bandung lagi" Balas Sarah kemudian berpikir
"Yaudah kalo ada yang punya saran, silakan bilang" ucap Ciko pasrah
"Dirumah ini aja, kita nanti buat party" saran Sandra
"Gimana kalo di toko kue aja, nanti kita sekalian bagi-bagi kue untuk malam tahun baru" saran Adam
"Pantai kayaknya bagus, kita buat tenda disana, terus main kembang api" saran Raisa
"Mami ikut aja mau kalian dimana" ucap Lynda lalu tersenyum pada anak-anaknya
"Gak ada yang menarik!" ucap Sarah lalu berdecak
"Gimana kalau kita rayain di villa Guntur, pasti seru. dari ketinggian kita bisa lihat pemandangan kembang api malam tahun baru, kita juga bisa bangun tenda dihalaman nya, terus makan roti Benson untuk cemilannya" saran Carissa
"Ide bagus" tambah Melinda
"Pertanyaan nya, yang punya villa izinin gak?" goda Sarah
"Boleh dong, nanti semuanya yang kalian perlukan aku siapkan" jawab Guntur sambil tersenyum
"Oke, berarti nanti di villa Guntur ya"
"Ayah sama papi Jo gimana Mi?" tanya Carissa
"Mereka ikut dong, besok mami pulang ke Bandung nanti mami kasi tau mereka kabar gembira ini" Jelas Lynda
"Dam, Donna ikut?" tanya Carissa
"Enggak, sepertinya kami ga ikut, aku kan harus jagain Donna, dia udah hamil tua"
"Gak asik!" ujar Ciko
"Nanti sebagai perwakilannya, tante Bety ikut kita ya" bujuk Carissa
"Iya tan, ikut ya" tambah Sarah
Bety tersenyum lalu menoleh kearah Lynda yang juga terlihat seperti memohon
"Iya, tante ikut" jawab Bety pasrah
***
"Kenapa kamu langsung kepikiran villa tadi?" tanya Melinda saat mereka baru saja memasuki pintu rumah
"Biar Putri juga ikut rayain tahun baru barenng kita ma" jawab Carissa lembut
"Kamu ini baik sekali" puji Melinda, sambil mengelus rambut Carissa
"Carissa ke atas deluan ya ma, Carissa mau tidur"
"Iya sayang, kamu istirahat ya"
Guntur masuk kedalam kamar dan mendapati Carissa sedang bermain ponsel diatas kasur tepatnya disisi kanan kasur. Guntur masih menatap Carissa dengan lekat, hingga wanita itu sadar jika ia sedang diamati oleh Guntur
"Kenapa kamu natap aku kaya gitu?" tanya Carissa sambil mengerutkan keningnya
"Sisi kirimu kosong, aku boleh disitu?"
"Bukannya ini memang tempat mu ya?"
Guntur terkekeh, ia langsung duduk disamping Carissa, lalu mengecup kening wanita itu sebentar. Carissa hanya tersenyum, semenjak Guntur tidur seranjang dengannya, pria itu selalu mengecup keningnya sebelum tidur.
"Carissa, aku mau ngomong hal penting"
"Ngomong aja"
"Hapenya disimpan dong"
Carissa menaruh ponselnya di atas nakas "Udah"
"Kamu mau ga jadi pacarku?"
![](https://img.wattpad.com/cover/182677147-288-k657187.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My January
RomanceJatuh cinta sewajarnya saja, jangan terlalu berlebihan. Jika ditinggalkan sakitnya itu bukan main Sebaliknya, benci itu secukupnya saja, jangan terlalu berlebihan. Jika jatuh cinta itu sudah pasti seperti jilat ludah sendiri:) selamat membaca ini bu...