Carissa, Guntur dan Melinda telah sampai di villa Guntur. Mereka disambut oleh Pak Nanda, Bu Idah dan juga Putri. Carissa memeluk Putri, Putri terlihat begitu cantik dengan badan yang mulai berisi.
Setelah menyapa Bu Idah dan Pak Nanda, Guntur dan Melinda langsung masuk kedalam, mereka seakan mengabaikan Putri dirumah itu.
"Kamu cantik sekali, perutmu juga sudah besar" puji Carissa
"Terima kasih kak, tapi Putri malu dengan perut besar seperti ini"
Carissa tersenyum lembut "Kamu harusnya bahagia akan segera menjadi ibu" hibur Carissa
"Ibu tanpa suami?" kalimat Putri seakan mengejek dirinya sendiri, Putri langsung meninggalkan Carissa yang terdiam. Putri merasa sedih melihat Kakak dan Ibunya mengabaikan dia.
***
Carissa mengetuk pintu kamar Melinda, Melinda langsung menyambut Carissa dengan senang hati"Mama, aku langsung saja ya" jeda Carissa "Mama jangan abaikan Putri ya"
"Mama tidak abaikan Putri, cuman melihat kondisi perutnya yang semakin membesar Mama malu Carissa" mata Melinda memanas "Mama sudah gagal jadi Ibu yang baik untuk dia"
Carissa mengelus pundak Ibu mertuanya itu "Mama tidak gagal, sama sekali tidak"
Melinda menangis, Carissa langsung memeluk Ibu mertuanya itu. Walaupun sering diperlakukan adil oleh Lynda antara anak dari suaminya maupun dari kembaran suaminya. Namun, berada dipelukan Melinda kali ini benar-benar berbeda, ia seperti merasakan ada sosok Ibu nya bersamanya saat ini.
Carissa memeluk Melinda dengan erat, rasanya ia menemukan kehangatan pelukan Ibunya yang telah hingan belasan tahun lalu.
Guntur yang tidak sengaja melewati kamar Mamanya, saat melihat Mamanya menangis ia segera masuk dan bertanya kepada Mamanya.
"Mama tidak apa-apa" Melinda mengusap air matanya "Mama hanya tidak tega melihat Putri"
Guntur berdecak "Aku sudah tahu, anak itu pasti akan membuat Mama menangis lagi. Kenapa dulu kita tidak biarkan saja dia jadi gelandangan. Dan mengurus perut besarnnya itu sendirian"
"Guntur!" tegur Carissa "Bisa ga suara kamu di kecilin sedikit"
Guntur tidak menghiraukan Carissa, pria itu berlutut dihadapan Mamanya
"Mama jangan menangis lagi ya" hibur Guntur "Apalagi menagis karena anak itu"
"Putri juga anak Mama Guntur, dia adik mu. Mama tidak boleh pilih kasih. Semua orang tidak luput dari kesalahan. Dan.." Melinda menggantung ucapannya "Semua orang berhak mendapatkan kesempatan kedua"
Carissa tersenyum mendengar ucapan Melinda, wanita paruh baya ini begitu bijaksana.
"Mama" panggil Putri yang sudah berada diambang pintu, Putri mendengar semuanya, sejak Guntur masuk kedalam kamar itu. Mata Putri terlihat merah karena menahan air matanya
"Sini nak" panggil Melinda, Guntur langsung menyingkir dari hadapan Melinda saat Putri melangkah mendekat
Melinda memeluk Putri erat, Melinda kecewa, itu sudah pasti. Namun, Putri adalah putri satu-satunya yang ia miliki, ia sangat menyayangi Putri dan Guntur. Rasa sayangnya megalahkan rasa kecewanya. Melihat Guntur begitu membenci adiknya, Melinda tidak tega jika harus melakukan hal yang sama
Guntur menghembuskan napasnya kasar saat melihat Melinda menangis karena Putri. Guntur langsung melangkah keluar.
***
Carissa dan Bu Idah mulai merapikan rumah itu, membersihkan dan merapikan setiap ruangan yang berada dirumah itu. Guntur dan Pak Nanda membersihkan halaman belakang villa tempat dimana kucing-kucing Guntur berkembang.
![](https://img.wattpad.com/cover/182677147-288-k657187.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My January
RomanceJatuh cinta sewajarnya saja, jangan terlalu berlebihan. Jika ditinggalkan sakitnya itu bukan main Sebaliknya, benci itu secukupnya saja, jangan terlalu berlebihan. Jika jatuh cinta itu sudah pasti seperti jilat ludah sendiri:) selamat membaca ini bu...