Bagian Enam

34 3 0
                                        

Semuanya telah didekorasi dengan sangat indah, rumah megah milik keluarga Benson, terlihat lebih mewah dengan dekorasi penuh warna itu. Carissa kagum dengan dekorasi ini. begitupun yang lainnya. Saat ditanya siapa yang memiliki ide untuk membuat dekorasi seindah ini? dan ternyata itu adalah ide Fabian, Fabian yang telah membayar semuanya.

"Dari tuan muda hum?" bisik Carissa pada Sarah

"Aku kira kamu ga datang"

"Datang dong"

"Kirain ga datang Ca, mungkin aja kan kalian lagi bulan---"

Kalimat Sarah terpotong, Carissa sengaja menutup mulut Sarah, ia tidak ingin dengar sepupunya itu berbicara hal-hal aneh.

"Ica!" pekik Ciko, Carissa langsung melepaskan tangannya pada Sarah dan berlari menuju Ciko.

"Kenapa?"

"Uncle Johnny nyariin tuh"

Diruang keluarga itu sudah terkumpul banyak sekali anggota keluarga. Jonathan, Johnny, Lynd, Raisa, Donna, Adam, Sandra, Fabian dan juga Guntur. Johnny menyuruh putri sulungnya itu agar duduk disamping suaminya.

"Dimana Sarah?" tanya Jonathan

"Main game uncle" jawab Carissa, padahal sebenarnya Sarah tidak sedang bermain game

Jonathan menggelengkan kepalanya "Kenapa anak itu suka sekali bermain dengan ponselnya?" oceh Jonathan

"Sudah biarkan saja" balas Lynda "Baiklah, karena hari sudah sore, sebentar lagi acara akan dimulai. Saya meminta kepada kalian semua agar segera ganti pakaian dengan pakaian yang sangat indah. Mengerti?"

Beberapa dari mereka lebih banyak diam dan mengangguk, hanya Sandra dan Donna saja yang menanggapi. Namun, tetap saja mereka semua akan menuruti permintaan Lynda. Karena dia yang telah mengurus keluarga itu sejak lama.

***

"Lama banget sih" oceh Guntur sambil melihat Carissa yang masih merias wajah

"Ya deluan aja turunya, nanti aku nyusul" ucap Carissa

"Kamu gila?" tanya Guntur "Mamanya Sarah itu pasti bakal nanya-nanya kalo kita turunnya ga sama-sama"

"Ya udah, kalau gitu tunggu aja"

Carissa berdiri lalu berjalan menuju lemarinya, dimana ia menyimpan dress merah jambu yang akan dia kenakan. Carissa masuk kedalam kamar mandi, lalu mengganti pakaiannya disana. Wanita itu masih enggan memperlihatkan tubuhnya kepada suaminya. Baginya, Guntur masih orang asing.

Lima menit kemudian, Carissa keluar dengan rambut terurai. Wanita itu berjalan gontai menuju meja riasnya lagi. Guntur berdiri lalu berjalan mondar-mandir. Carissa kesal sekali dengan pria ini, tingkahnya membuat Carissa tidak nyaman. Seolah-olah baginya Carissa terlalu lama berdandan.

"Duduk aja, kamu mondar mandir gitu aku pusing liatnya" tegur Carissa

"Tidak mau!"

Carissa tidak peduli lagi, ia langsung sibuk pada dirinya lagi. Saat Carissa akan menggulung rambut panjangnya keatas, ia ingat bahwa dress nya belum tertutup sempurna. Tangannya terlalu untuk pendek untuk mencapai resleting itu.

"Guntur, bisa tolong panggilkan Raisa? Atau Sarah"

"Untuk apa?"

"Aku butuh bantuan mereka"

"Bantuan apa? Mungkin aku bisa bantu" pertanyaan Guntur membuat Carissa membulatkan matanya

"Engga! Kamu ga bisa" jawab Carissa cepat

You're My JanuaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang