Sudah seminggu berlalu semenjak insiden yang menimpa Carissa. Namun, Carissa masih belum diizinkan bekerja oleh Guntur. Carissa hanya dirumah, saat ini wanita itu hanya menonton acara TV sambil mengaduk teh hangatnya.
"Nyonya ada tamu diluar" kata Krisna sopir pribadi Melinda
"Siapa pak?" Tanya Carissa
"Tidak tahu nyonya, diluar itu perempuan rambutnya pendek pake jas dokter"
"Oh itu Tessa, suruh masuk aja pak"
Tessa langsung memeluk Carissa saat baru saja melihat sahabatnya itu. Tessa juga berdecak kagum dengan rumah Carissa. Pasalnya ini kali pertama wanita itu datang berkunjung kerumah sahabatnya.
"Kapan ke klinik?" Tanya Tessa sambil mengedarkan pandangannya pada Carissa.
"Senin"
"Kayaknya banyak perubahan ya antara lo dan Guntur" nilai Tessa
Carissa mengangkat bahunya acuh tak acuh "Ya begitulah"
"Bagus deh"
"Sa, ke toko kue Benson yuk! Udah lama aku ga kesana" Ajak Carissa.
"Ayo"
***
Karyawan-karyawan di toko kue milik keluarga Carissa ini menyambut Carissa dan Tessa dengan begitu baik. Namun, bagi Carissa ini berlebihan. Hanya karena dirinya baru saja keluar dari rumah sakit bukan berarti ia tak berdaya.
"Jangan kesal dong, harusnya lu seneng diperlakukan seperti tuan putri" ucap Tessa lalu terkekeh
"Iya iyaaa!"
Tiga jam menghabiskan waktu berbincang-bincang bersama Tessa, membuat Carissa senang, topik yang mereka bahas juga menarik. Apalagi kalau bukan 'pria'. Namun, waktu harus memisahkan mereka. Tessa kembali ke klinik. Sedangkan Carissa tetap ditoko karena ia merasa bosan dirumah
Tok tok..
Carissa mendongakkan kepalanya agar melihat wajah orang yang sedang mengetuk mejanya.
"Boleh aku duduk?"
Carissa menangguk mengiyakan, tetapi pikirannya saat ini sedang berpikir keras
"Bandel ya! Aku bilang kan jangan keluar rumah"
Carissa berdecak "Ya, aku bosan banget, jadi tadi aku kesini"
Guntur tersenyum "Aku mau ngajak kamu pergi"
"Kemana?" tanya Carissa "Oh biar aku tebak" lanjut Carissa saat melihat Guntur akan menjawab pertanyaannya barusan. Namun pria itu kembali mengangguk
"Ke villa kan?"
"Iya. Kamu mau ikut?"
"Mau!"
"Carissaaaa!" teriak Sarah dari belakang Carissa
"Sarah, hei ngapain kamu disini?"
"Harusnya aku yang nanya gitu. Toko kue ini rumah keduaku. Aku kesini setiap hari, sedangkan kamu? Kamu jarang banget main kesini" kata Sarah
"Aku sibuk banget, bukanya kamu juga harusnya sibuk ya?"
"Sesibuk-sibuknya aku, aku tetap kesini" jawab Sarah lalu duduk disamping Carisaa
"Kamu kesini sama siapa?" tanya Carissa
"My sweetheart" jawab Sarah sambil memperbaiki rambutnya yang berantakan
"Dih alay" sindir Carissa, Sarah tertawa
Fabian datang lalu duduk disamping Sarah, tak lupa ia menanyakan kabar Carissa dan Guntur.
"Beb, mau aku pesanin makanan?" tanya Sarah sambil mengibaskan rambut panjangnya hingga terkena wajah Fabian
"Rah, lebay banget ih!" tegur Carissa, Fabian dan Guntur hanya terkekeh
"Haters gonna hate! Iya kan beb?" kata Sarah sambil bersandar dipundak Guntur
"Kalian berdua cepetan nikah ya!" tekan Carissa lalu berdiri dan mengambil tasnya
"Carissa sayang, kamu aja dulu yang cepat punya momongan" balas Sarah
"Tau ah" Carissa berjalan meninggalkan Sarah, Fabian dan Guntur yang sedang tertawa
"Honey mau kemana?" tanya Guntur
Carissa tersentak mendengar Guntur juga berkata menggelikan seperti Sarah
"Kamu mau pulang atau mau jadi obat nyamuk?" Carissa lantas kembali melanjutkan langkahnya.
***
"Aku ga tau kalo kamu udah nyiapin koperku juga" kata Carissa saat melihat kopernya dikursi belakang
"Ya, kita bakal nginap"
"YESSS!"
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My January
RomanceJatuh cinta sewajarnya saja, jangan terlalu berlebihan. Jika ditinggalkan sakitnya itu bukan main Sebaliknya, benci itu secukupnya saja, jangan terlalu berlebihan. Jika jatuh cinta itu sudah pasti seperti jilat ludah sendiri:) selamat membaca ini bu...