"Woojin!" teriak seseorang yang tak lain adalah Minho yang sedang jalan sendirian.
But wait...
Minho gak jalan sendirian anjer! Dia berdua sama setan.g. dia jalan berdua sambil pegangan kaki, (eh maksudnya tangan). Sambil pegangan tangan dengan Nancy dan berjalan santai ke arah Jisung dan Woojin yang kini menatap ke arah mereka berdua dengan tatapan yang berbeda.
"Apa?" tanya Woojin datar. Wow, seorang Woojin bisa bersikap datar juga gaes.
"Lo mau kemana?" tanya Minho, sedangkan Jisung hanya mengamati interaksi keduanya, begitupun dengan Nancy.
"Kepo aja." Jawab Woojin singkat.
"Yuk Sung kita jalan, takut yang lain udah jauh." Ajak Woojin kepada Jisung, ia tahu bahwa Jisung menaruh perasaan lebih ke Minho semenjak Jisung masih duduk di kelas sepuluh.
"Ayo Kak." Jawab Jisung.
"Gue ikut dong, kalian mau nonton kan?" itu Nancy yang berbicara, Woojin pun menatap sinis ke arah Nancy.
"Tau darimana lo?" tanya Woojin.
"Tau dong, kan kita udah merhatiin kalian dari jauh." Jawab Nancy sambil tersenyum sok imut.
"Anjing lo, penguntit." Jawab Woojin.
"Heh sembarangan kalo ngomong!" bela Minho, Jisung hanya menatap Minho sendu.
Kapan ia bisa memegang lengan Minho seperti yang dilakukan Nancy, kapan ia bisa dibela Minho saat ada yang mengejeknya.
"Kita ikut ya?" tanya Nancy sambil memasang wajah sok melasnya membuat Woojin ingin sekali menamparnya kalau dia tidak sadar Nancy adalah perempuan.
"Ribet lo nenek lampir. Yuk Sung." Ajak Woojin, tak lupa ia sengaja merangkul pundak Jisung.
Jisung yang kaget diperlakukan seperti itupun menatap Woojin yang kini sedang memberi kode kepadanya untuk tetap diam.
Dan dengan sengaja, Woojin mengelus rambut Jisung membuat Jisung menelan ludahnya. Sebenarnya ia tahu apa maksud Woojin, ia pun sangat ingin melihat reaksi Minho.
Saat ia menolehkan kepalanya sedikit ke arah belakang, dan... ia melihat Minho yang sedang asik bercanda dengan Nancy, sambil sesekali Minho mengacak rambut Nancy.
Ia pun menggelengkan kepalanya supaya tidak terlalu memikirkan kejadian barusan. Ia sudah sangat lelah untuk berusaha memikat hati seorang Minho. Apakah ia harus menyerah? Sudah setahun ia berjuang sendirian, dan sudah setahun pula apa yang ia perjuangkan tidak memperdulikannya.
Ia sangat lelah, sungguh. Ia ingin menyerah saja rasanya.
Lamunannya buyar saat Woojin memasangkan helm di kepalanya, ia pun tersenyum sambil menggumamkan kata terima kasih.
Lagi dan lagi, Jisung kembali melirik ke arah Minho dan Nancy yang sudah berada di atas motor Minho. Kini Nancy sedang memeluk Minho erat.
"Ayo naik, jangan bengong. Keburu sore loh." Ucap Woojin membuat Jisung mengangguk.
Mereka berempat pun pergi meninggalkan sekolah dan menuju mall.
***
"Kalian kok lama banget sampainya?" tanya Seungmin menatap ke arah Jisung dan Woojin.
"Ada sedikit problem tadi." Balas Woojin, entah mengapa Chan dan yang lain merasa sikap Woojin sedikit berubah menjadi dingin.
Rasa penasaran mereka pun terpecahkan saat pasangan Mincy datang menghampiri mereka. Dengan santainya mereka datang sambil berpegangan tangan.
![](https://img.wattpad.com/cover/182283042-288-k648637.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love (Minsung)[END]
FanfictionPLAGIAT? GOD WATCHING YOU👀 Hanya berisikan sebuah cerita cinta klasik antara pria dengan pria alias GAY. Alias BXB. So, buat yang homophobic tolong jangan lanjut baca. Thank You and Enjoy! WARNING❗❗⛔ -BXB AREA! -MPREG! -Homophobic dilarang membaca...