PLAGIAT? GOD WATCHING YOU👀
Hanya berisikan sebuah cerita cinta klasik antara pria dengan pria alias GAY. Alias BXB. So, buat yang homophobic tolong jangan lanjut baca. Thank You and Enjoy!
WARNING❗❗⛔
-BXB AREA!
-MPREG!
-Homophobic dilarang membaca...
Hari ini Felix dan Changbin sedang berada di sebuah taman.
"Ada apa Kak ngajak Felix ke sini?"
Kini Felix dan Changbin sedang duduk berdua dengan keadaan saling berhadapan.
"Hm gue... Mau bilang sesuatu ke lu." Ucap Changbin menatap mata Felix dalam, membuat Felix salah tingkah sendiri.
"B... Bilang apa Kak?"
"Sebenernya... Gue suka sama lu dari dulu, lu... Mau gak jadi pacar gue?"
Pernyataan Changbin membuat tubuh Felix seketika menegang.
Sebenarnya ia masih ragu, haruskah ia menerima Changbin atau tidak. Entah mengapa, perasaannya masih ragu untuk menjawab pertanyaan Changbin. Ia sangat ingin menjawab 'ya', namun lidahnya terasa kelu.
"Kak? Boleh kasih Felix waktu buat jawab pertanyaan Kakak gak?" balas Felix ragu, Changbin menatapnya sambil tersenyum.
"Boleh banget kok, gue bakalan tunggu jawaban lu. Mau besok, minggu depan, bulan depan, bahkan tahun depan, gue bakalan selalu tunggu jawaban lu." Ucap Changbin mantap, Felix pun menubrukan tubuhnya ke Changbin.
"Makasih banyak Kak."
Flashback End.
Entah mengapa mengingat kejadian kemarin membuat hati Felix menjadi sakit.
Ia tak menyangka apabila kalimat yang kemarin Changbin ucapkan hanyalah omong kosong.
"Salah gue apa sih? Nasib gini amat yarob." Ucap Felix sambil menyeka satu butir air mata yang mengalir di pipinya.
Hari ini ia bolos satu mata pelajaran, ia tidak peduli. Percuma kan kalau ia masuk kelas, namun otaknya tak bisa menyerap materi-materi tersebut?
"Felix?" panggil seseorang membuat Felix menoleh ke arah orang tersebut.
Orang tersebut adalah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kak Eric?"
"Kamu ngapain di sini—astaga kamu habis nangis?" tanya Eric sambil menghampiri Felix.
"Enggak kok Kak, mata Felix kelilipan doang." Jawab Felix sambil berusaha tersenyum.
"Kamu gabisa bohong sama Kakak Lix, kita udah temenan dari kecil." Ucap Eric sambil duduk di sebelah Felix. Temenan siyap.
Kini mereka berdua sedang berada di rooftop.
"Kamu ada masalah apa? Sini cerita sama Kakak, siapa tau Kakak bisa bantu kamu." Ucap Eric lembut, Felix pun menceritakan semuanya.
"Sialan! Si bogel itu nyakitin kamu? Beraninya dia!" ucap Eric geram, sedangkan Felix menatapnya tajam.