MFL 5

4.1K 387 37
                                        

Kini Jisung dan Minho telah sampai di sekolah, Minho sedang memarkirkan motornya.

"Kak, ini helmnya." Ucap namja manis tersebut sambil memberikan helm punya Minho. Minho pun segera menerimanya dan menggantungkan helm tersebut di kaca spion nya.

Kemudian mereka pun berjalan berdampingan dengan Minho yang menggenggam tangan Jisung.

"Ihh Kak, malu diliatin sama orang-orang." Bisik Jisung saat ia merasa banyak pasang mata yang menatap ke arah mereka.

"Ngapain malu? Harus bangga dong pacarmu ganteng gini." Pede Minho membuat Jisung menghela nafas pasrah.

"Belajar yang bener ya sayang, Kakak ke kelas dulu." Ucap Minho sambil mengelus surai cokelat Jisung, kemudian melenggang pergi meninggalkan Jisung yang masih membeku akibat perlakuan Minho.

1 detik.. 2 detik.. 3 detik.. Dan..

"Duh Jantung Icung masih belum siap." Gumamnya sambil mengepalkan tangannya di depan dada.

"Heh gembul, jangan ngalangin jalan napa sih, mau lewat nih gue. Minggir." Ucap seorang lelaki dengan gaya songongnya membuat Jisung menatap lelaki tersebut kesal.

"Minta dihujat ya kamu Wong edan!" ucap Jisung sambil memberi Lucas jalan.

"Dasar gembul!" balas Lucas yang kemudian berjalan dengan santai ke arah bangkunya.

Jisung hanya bisa menyumpah serapahi Lucas di dalam hatinya. Kemudian ia berjalan ke arah bangkunya yang masih kosong karena Seungmin belum datang.

"Selamat pagi epribadii, piliks si pria cantik dan ganteng ini sudah datang." Sudah menjadi kebiasaan Felix saat baru memasukki kelas langsung teriak seperti tarzan.

"Ni bocah kahyangan satu berisik amat ya." Julid Daehwi.

"Kahyangan? Peri dong gue." Balas Felix.

"Iya lo adiknya peri alias si MIMI PERI." Ucap Daehwi membuat Felix melotot.

"Sialan lo ya Mak Lampir! By One aja sini kita." Tantang Felix.

"Lo pikir gue takut, hah?" Daehwi pun tak mau kalah dari Felix, ia menggulung lengan kemejanya tersebut.

"BISA DIEM GAK? GUE JOTOSIN SATU-SATU YA KALO MASIH RIBUT." Teriak Mingyu emosi.

Keduanya pun langsung terdiam menciut.

"Ampun Om, galak amat sih. Pantes jomblo." Gumam Felix.

"Gue denger ya." Balas Mingyu membuat Felix mengangkat tangannya dan membentuk peace dengan jarinya sambil menyengir lebar.

Felix pun akhirnya menghampiri meja Jisung dan menyapa nya.

"Pagi Icung."

"Pagi juga Felix."

"Icung udah ngerjain pr fisika belum?" tanya Felix sambil meletakkan tasnya di bangku.

"Udah dong!" jawab Jisung menatap Felix sambil menyengir imut membuat yang ditatap seketika ingin mengganti posisinya menjadi seme.

"Astaga Icung, jangan gemesin gitu dong. Tar aku semein nih." Ucap Felix sambil mencubit pipi gembil Jisung.

"Heh! Ngomong apa barusan? punya gue tuh!" ucap seseorang yang tak lain adalah Minho, ia muncul di balik jendela kelas Jisung sambil melotot ke arah Felix.

"Heh! Ngomong apa barusan? punya gue tuh!" ucap seseorang yang tak lain adalah Minho, ia muncul di balik jendela kelas Jisung sambil melotot ke arah Felix

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ANJING DEMIT! Ngagetin aja ish! Kak Minho ini masih pagi udah cosplay dedemit aja!" ucap Felix sambil menatap Minho kesal.

Kelas Jisung memang terdapat jendela, itulah sebabnya Minho dapat muncul tiba-tiba dan mendengar obrolan Felix dengan Jisung.

"Makanya jangan sembarangan kalo ngomong!" balas Minho membuat Felix mendengus.

"Kak Minho kenapa ke sini? Ada perlu?" tanya Jisung menatap Minho yang masih berdiri sambil menyembulkan kepalanya di jendela.

"Aku cuma mau kasih susu sama roti buat kamu, tadi kamu gak sempet sarapan kan." Minho berucap sambil memberi satu kotak susu cokelat dan dua buah roti cokelat kepada Jisung.

Dengan wajah yang memerah, Jisung pun menerima pemberian Minho.

"Makasih banyak ya Kak." Balas Jisung sambil tersenyum manis.

"Sama-sama cantik, kalo gitu Kakak balik ke kelas ya. Dan lo." Ucapan Minho menggantung, ia pun menatap Felix misterius.

"Jangan macem-macem sama pacar gue! Inget!" Minho menggerakkan dua jarinya ke depan matanya dan ke arah Felix.

"Gila Sung, kok kamu mau sama Kak Minho sih? Aneh gitu orangnya." Ucap Felix setelah Minho pergi.

"Hush, enak aja." Balas Jisung membuat Felix menyengir.

"Pagi Icung, pagi Felix." Sapa Seungmin dan Jeongin kompak.

"Widih kompak amat anak kembar." Ucap Felix membuat Seungmin menggeleng.

"Minnie udah ngerjain fisika?" tanya Jisung saat Seungmin sudah duduk di sampingnya.

"HAH?! APA!? Pr fisika? Emang ada? Astaga gue belum ngerjain! Jeongin kamu udah ngerjain fisika? Kalo udah aku boleh liat gak?" tanya Seungmin.

"Emang ada pr ya?" Jeongin malah bertanya balik dengan wajah polosnya itu, membuat Seungmin menepuk jidatnya.

"Lix, lo pasti udah kan? Gue liat dong." Ucap Seungmin menatap Felix melas.

"Udah dong, nih, kasian gue liat muka Nyai, melas banget." Ucap Felix sambil memberikan buku tulis fisika nya.

Dan sialnya, bel baru saja berbunyi. Dan yang lebih sial, pelajaran fisika ada di jam pertama. Dan yang lebih lebih membuat sial lagi, guru fisika tersebut datang sangat tepat waktu.

Baru saja dibilang, guru tersebut telah masuk dengan wajah datarnya dan mata elangnya yang menatap seluruh murid kelas Jisung.

Setelah ketua kelas menyiapkan, guru yang bernama bu Krystal itu pun menyuruh murid-murid untuk mengumpulkan pr yang ia berikan minggu lalu.

Bu Krystal mengecek satu-persatu buku muridnya, dan ia menyadari bahwa buku Seungmin dan Jeongin tidak ada.

"Mampus gue mampus." Cicit Seungmin panik. Dahinya telah mengeluarkan keringat.

"Seungmin, Jeongin!" ucap bu Krystal dengan nada tinggi.

"A-Ah iya Bu iya, saya keluar! Ayo Jeong!" ucap Seungmin panik sambil menarik Jeongin.

Setelah menunduk singkat, ia berlari terbirit ke arah luar kelas. Satu kelas menahan tawanya melihat Seungmin yang baru saja keluar dengan wajah takutnya yang lucu.

-TBC-

Maaf bgtt garing, ide ku mentok hiks. tlg brikan ak smgt dgn km vomment yh mniez.. trimz♡

-HWANGS

My First Love (Minsung)[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang