Part ini khusus Minho, dan sedikit panjang. Kalau bosen, siapkan camilan biar bacanya gak terlalu bosen. BEHAHAHA.
Selamat membaca~
Hari ini adalah hari kedua Minho menjalani UN, dan besok adalah hari terakhirnya menjalani UN.
Ia menjadi tidak sabar ingin cepat-cepat lulus SMA, lulus kuliah, menjadi orang sukses, lalu membangun keluarga kecil bersama squirrel tercintanya.
Kini ia tengah memakan sarapannya di ruang makan bersama dengan kedua orangtuanya.
Lima belas menit kemudian ia telah selesai menghabiskan semua sarapannya.
"Pa, Minho di Jerman beneran cuma sampai tiga tahun kan?" tanya Minho membuka percakapan dengan Papanya.
Papa Minho pun mengangguk membenarkan. "Di sana kan kamu cuma ngasah skill biar kemampuan kamu lebih meningkat dalam mengelola perusahaan Papa nanti." Ujar papa Minho membuat Minho mengangguk.
"Belajar yang bener kamu di sana, jangan main-main. Cepet pulang, inget kamu udah punya tunangan yang nunggu kamu di rumah." Peringat mama Minho membuat Minho menyengir ganteng.
"Tenang aja Ma, Minho pasti serius belajar kok. Kan Minho udah tobat, hehe." Balas Minho yang kemudian terkekeh, membuat kedua orangtuanya hanya menggelengkan kepala melihat tingkah anak semata wayangnya itu.
"Yaudah sana kamu berangkat, nanti telat lho." Ucap papa Minho yang hanya diangguki Minho.
"Minho berangkat Pa, Ma." Pamit Minho mencium pipi kedua orangtuanya, kemudian beranjak keluar rumah.
Di sekolah.
Minho kini sedang mempelajari buku paket yang segede gaban itu dengan fokus.
"Ciaa tumben amat Pak Minhoe pagi-pagi dah belajar, biasanya juga ngantin dulu." Celetuk Hyunjin yang baru saja datang, lalu duduk di hadapan Minho.
"Bacot lu." Balas Minho membuat Hyunjin terkekeh.
"Busetdah pagi-pagi dah marah-marah aja kek perawan."
"Ngomong sekali lagi tuh bibir gue tampol ye biar makin dower." Ancam Minho sambil menatap Hyunjin tajam, membuat Hyunjin langsung menutup mulutnya.
"Idih gak laik ah sama Minhoe, galak." Ujar Hyunjin yang hanya diabaikan oleh Minho.
Ia pun kembali mempelajari buku paket tersebut, tak lupa dengan kacamata yang bertengger di wajahnya, membuat kesan Lee Minho semakin tampan.
"Halo Bebeb Binnie, tumben udah dateng pagi-pagi?" tanya Hyunjin kepada Changbin yang duduk di meja sebelahnya.
"Manggil gue Binnie sekali lagi gue tampol lu ye." Ancam Changbin membuat
"Ini kenapa pada galak semua sih? Heran." Gumam Hyunjin yang kemudian meraih ponselnya di saku seragam untuk sekedar chattingan with baby fox tercinta nya.
"Ini napa dah pada sibuk sendiri?" tanya Woojin kepada Chan, sedangkan Chan hanya mengangkat bahunya acuh.
***
Waktu istirahat tah tiba, Minho dan keempat kawannya kini sedang mengisi perut mereka sembari mengobrol.
"Lulus kuliah pada mau ambil kerja apa? Kalau Minho kan lanjutin perusahaan Papanya tuh, kalean gimana?" tanya Hyunjin kepo.
"Kalau gue jadi dokter bedah, soalnya kan keluarga gue dokter semua. Gue juga emang pengen jadi dokter sih sebenernya." Ujar Woojin membuat keempat sahabatnya mengangguk paham.
![](https://img.wattpad.com/cover/182283042-288-k648637.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love (Minsung)[END]
FanfictionPLAGIAT? GOD WATCHING YOU👀 Hanya berisikan sebuah cerita cinta klasik antara pria dengan pria alias GAY. Alias BXB. So, buat yang homophobic tolong jangan lanjut baca. Thank You and Enjoy! WARNING❗❗⛔ -BXB AREA! -MPREG! -Homophobic dilarang membaca...