7. Hari yang Sial ✔

11.6K 2.1K 236
                                    

Vote dan komen jangan lupa. Hargai setiap author ya, guys.

Padahal baru tadi dibuat patah hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Padahal baru tadi dibuat patah hati. Sekarang sudah ada saja yang datang seakan menawarkan hati. Tidak. Kean tidak akan jatuh dulu. Setidaknya untuk sekarang. Masa iya baru patah hati sudah sembuh. Ahh dasar. Kean itu cinta-cinta terus. Johnny datang di saat yang tidak terlalu tepat. Kedatangannya malah membuat mood Kean semakin kacau.

"Ngapain senyum-senyum?"

"Enggak boleh?"

"Iya." Kata Kean kesal. "Mau ketemu Papa? Mobilnya belum ada, jadi belum pulang."

"Oh... Iya."

Kean mengernyit bingung dengan balasan Johnny. Tapi memilih untuk tidak menghiraukannya.

"Mau nagih jawaban."

"Jawaban apaan?"

"Yang soal jadi pacar itu."

"Kan udah di jawab."

"Kapan?"

"Pas di kantor."

Johnnymencoba mengingat-ingat kapan tepatnya Kean memberi jawaban. Ahh, ya. Johnny ingat waktu itu Rena bilang Kean datang untuk memberi jawaban.

"Tapi kan kita nggak ketemu."

"Suruh siapa nggak mau ketemu?"

"Aku sibuk."

"Ya terus? Sibuk sampe nggak bisa dihubungin?"

"Iya. Soalnya emang sibuk banget." Kata Johnny yang merasa bersalah karena memang tidak pernah menghubungi Kean selama menunggu jawaban.

"Jadi jawabannya apa?"

"Kan aku udah bilang di kantor."

"Kapan?"

"Ya pas ke kantor. Pas Kakak nggak mau ketemu. Yaudah aku bilang di luar ruangan. Emang nggak denger?"

"Enggak. Ruangan aku kedap suara."

Anjir. Capek-capek kemarin ngomong tahunya nggak didenger.

Kean jadi kesal sendiri karena ternyata Johnny tidak mendengar jawabannya saat itu. Padahal Kean sudah bicara cukup keras, tapi ternyata malah capek sendiri karena yang diharapkan malah tidak mendengar.

"Jadi jawabannya?"

"Tanya aja sama sekertaris Kakak. Dia denger kok."

"Ya masa nanya dia."

"Mending nanya dia. Kalau aku kasih tahu jawabannya, pasti Kakak nyesel."

Johnny mengernyit. "Kenapa? Ditolak?"

"Nah. Itu tahu."

"Beneran?"

Kean mengangguk. "Udah ya, Kak. Aku mau masuk."

How to Love (3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang