⚠
Panjang, dipenuhi drama dan cringe.
Semoga bisa betah baca chapter ini 😂Kak Johnny
Hari ini aku mau ajak kamu
ke rumah
Siap-siap ya
Aku jemputKean membaca pesan itu dengan malas, dan berusaha untuk mengabaikannya saja. Ia masih belum mau berurusan dengan Johnny Suh. Untuk sekarang. Kalau nanti? Tak tahu juga.
Kean memilih untuk berbaring di atas kasur, setelah melakukan pekerjaan rumah yang seperti sudah mendarah daging. Mumpung Jinan itu tidak ada, yang ada hanya Johan, jadi hari ini Kean bisa memuaskan diri untuk bermalas-malasan.
Ditambah tugas kuliah juga sudah hampir semuanya dia selesaikan, dan waktu bermalas-malasan seperti ini memang yang terbaik.
"Nak, masak dong."
Tiba-tiba Johan muncul, memerintah pula. Sangat tidak biasa. Bahkan seperti bukan papanya.
"Males. Delivery aja."
Kean memang lebih berani membantah Johan, karena dia tidak pernah memaksa juga. Beda sekali dengan Jinan. Kalau disuruh sekali, berdebat sebentar, lalu Kean mau tidak mau harus menurut.
"Males bayar ongkos. Kecuali kamu yang beliin."
"Papa nyuruh-nyuruh terus deh."
"Papa kan jarang nyuruh, ya. Buruan. Udah laper nih."
Dengan malas Kean bangkit untuk menghampiri Johan. Tapi bukan Johan yang berada di ambang pintu, melainkan Johnny.
Kean menatapnya tak percaya. Apa Johnny benar-benar di depannya sekarang? Kean tidak sedang halu, kan? Apa karena efek sakit hati, Kean jadi melihat Johan mirip Johnny?
"Bukannya aku suruh kamu siap-siap?"
Ok. Sepertinya tidak mungkin kalau Kean sedang halu. Suaranya persis seperti Johnny. Atau lebih tepatnya Johnny memang ada di depannya sekarang.
Kean menatapnya datar, kemudian menunduk. Tidak sanggup menatap Johnny lama-lama.
"Kenapa?" Tanya Johnny lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
How to Love (3)
Fanfiction#HTLSeries (3) (TERSEDIA DI GRAMEDIA) ✔ Revisi "Lelaki dewasa itu nggak pernah cemburu. Tapi takut." "Takut apa, Kak?" "Takut aku pergi pas lagi sayang-sayangnya." Bagaimana ya jadinya kalau lelaki dewasa yang kaku seperti Johnny, suka pada Keand...