19. Debaran Kedua ✔

9.3K 1.7K 420
                                    

"Sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sayang.

Kean menutup telinga ketika panggilan yang begitu nyaring itu mendekat. Jangan ditanyakan. Pasti sudah tahu siapa.

Lucas langsung duduk dan merangkul Kean gemas. "Sayangku, ngapain?"

Si Lucas yang tukang petrus sana sini. Masih saja begitu. Padahal beberapa hari ini Kean lega karena Lucas tidak mengganggu. Temannya itu sedang sibuk dengan magang dan juga kuliah. Tapi sekarang kebiasaannya kumat lagi.

"Sayang, jawab."

"Lucas, gue udah punya pacar ya. Main sayang-sayang aja." Kata Kean mulai kesal.

Kean melepaskan rangkulan Lucas, lalu kembali fokus pada Mina yang sibuk mengerjakan tugasnya. Kean terus mengawasi Mina, lebih tepatnya menunggu bukunya yang Mina pinjam untuk mengerjakan tugas.

"Min, buruan sih. Gue mau balik nih. Udah sore."

Mina yang masih sibuk pun menjawab. "Dikit lagi."

"Makanya beli buku, Min. Lo mah kuliah tasnya gede, tapi isinya make up doang."

"Iya nih, Mina. Kasian tuh sayangnya gue mau pulang." Kata Lucas ikut memprovokasi.

"Baru ditinggal bentar udah ada si kuda." Yeri yang tadi sedang memesan minuman langsung berubah malas melihat Lucas.

"Apa sih, Yeri? Sini ngomong sama Aa."

Yeri berdecih. "Najis senajis-najisnya."

"Kok jahat sih?"

Tiba-tiba Lucas pindah dan duduk di samping Yeri. Sontak saja Yeri menjauh, tapi Lucas malah terus mendekat. Yeri terus mengucapkan banyak doa seakan-akan Lucas itu adalah hantu pengganggu yang paling menakutkan.

Lucas hanya tertawa, begitu juga Kean.

"Kalian ke rumah gue dong. Sepi nih."

"Pada ke mana deh?" Tanya Yeri yang masih berusaha menjauhi Lucas.

"Papa gue ke luar kota. Mama gue ngajar kelas malam," jawab Kean. "Ayo temenin gue. Males nih gue sendirian."

"Maaf, sayang. Tapi gue harus nugas. Laporan magang gue belum selesai, padahal bentar lagi udah harus dikirim."

"Makanya jangan nunda-nunda." Sinis Yeri. "Mampus kan lo kalau laporannya gagal."

"Ya gampang. Gue kan pinter. Enggak mungkin gagal."

Lucas narsis mode on. Kean hanya mengabaikannya saja.

"Lo berdua bisa nggak?" Tanya Kean pada Yeri dan Mina.

Mina langsung menggeleng. Begitu juga Yeri.

"Semester ini lagi sibuk-sibuknya." Jawab Yeri dan menjelaskan semua tugas menumpuk, dan deadline yang berdekatan.

How to Love (3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang