26. Bimbang ✔

9.1K 1.6K 731
                                    

Ngegas banget deh minta double up :(
Aku jadi takut /g wkwkwk

Beberapa part menuju akhir. Part hambar tapi sangat penting!

Banyak kata kasar yang tak sedap dibaca. Jangan ditiru ya seyeng.

"Heh, males! Dari tadi diem aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Heh, males! Dari tadi diem aja. Itu piring sama gelas belum dicuci."

Kean hanya diam dan masih terus berbaring di atas kasur. Walau rasanya gerah juga mendengar omelan Jinan hari ini.

"Buruan cuci!"

Ok. Kean menyerah. Dalam keadaan seperti ini pun dia tidak bisa tenang rupanya. Kean bangkit lalu berjalan menuju dapur sambil mengikat rambutnya asal. Jinan melihatnya, bagaimana Kean tampak begitu lesu hari ini. Heran juga karena Kean tidak banyak berdebat dengannya.

Kean mulai mencuci piring dan gelas kotor itu. Tidak seberapa sebenarnya, tapi karena hari ini dia sangat lemas rasanya seperti memikul beban yang sangat banyak.

"Kamu kenapa?" Tanya Jinan yang rupanya mengawasi.

Kean hanya diam tak menanggapi. Malas juga harus banyak berkomentar di saat suasana hati yang sangat buruk.

"Bentar. Biar Mama tebak."

Jinan mulai mengamati Kean dari atas sampai bawah, lalu berhenti mengamati wajahnya. Wajah sendu, mata merah dan tatapan kosong. Ditambah hari ini Kean diam terus.

Sudah bisa ditebak apa keadaannya sekarang. Karena Jinan pernah melihat keadaan seperti ini sebelumnya. Keadaan ini pernah terjadi saat Kean putus dengan mantannya yang terdahulu.

"Kamu putus ya sama Johnny?"

Kean tidak menjawab, bahkan tidak memberi reaksi apa-apa. Diamnya Kean tentunya membuat Jinan semakin penasaran.

"Bener?"

Kean bergumam menjawabnya.

"Bener?"

Kean kembali bergumam.

"Bener?"

Lagi-lagi Kean bergumam. Setelahnya Jinan semakin yakin dengan keadaan. Tiba-tiba dia tersenyum semringah.

"Akhirnya putus juga sama si Johnny itu. Emang kalian itu nggak cocok."

Rasa ngilu di dada Kean kembali terasa mendengar kelegaan dari Jinan. Bagaimana senangnya mengetahui Kean yang sedang patah hati ini.

Mata Kean mulai kembali terasa panas, bibirnya bergetar hebat, denyutan di dadanya semakin terasa ngilu. Rasa sakit yang ia tahan-tahan sejak kemarin kembali lagi. Bahkan semakin terasa saja.

Setelah selesai Kean langsung masuk ke kamar dan mengurung diri dalam selimut. Jinan tertegun melihatnya. Jelas sekali keadaannya tidak baik. Bahkan lebih parah daripada putus dengan mantannya dulu.

How to Love (3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang