29. Lamaran ✔

11.3K 1.6K 384
                                    

Siapkan hati kalian ya.
Part ini sungguh cringe.
Aku aja ngetiknya sampe geli :(
Wkwk

Libur semester sudah berlangsung cukup lama, dan selama liburan yang Kean lakukan hanyalah berada di rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Libur semester sudah berlangsung cukup lama, dan selama liburan yang Kean lakukan hanyalah berada di rumah. Selama di rumah, Jinan itu rajin menyuruh ini dan itu. Seperti biasa. Tidak ada yang spesial.

Bahkan ini pertama kalinya Kean jalan-jalan setelah cukup lama berdiam diri di rumah. Ya walaupun hanya jalan-jalan di sekitar mall dengan Yeri dan Mina. Masih bagus ada yang mengajak jalan.

Lumayan, kan. Bisa dapat uang jajan.

Saat akan berjalan menuju tempat makan, Kean seperti melihat orang yang sangat ia kenal. Sedang berjalan di depannya. Tiba-tiba Kean jadi heboh sendiri melihatnya.

"Kak Johnny, Kak Johnny!" Seru Kean heboh membuat Mina dan Yeri terkejut.

"Itu Kak Johnny." Kata Kean seraya mengikuti orang tersebut.

"Mana mungkin sih. Pacar lo lagi kerja." Ujar Yeri sambil menarik Kean yang masih berusaha mengikutinya.

"Gue yakin itu Kak Johnny," Kean masih berusaha mengikuti.

"Gue tahu lo nggak ketemu dia hampir sebulan, tapi nggak gini."

Mina menarik Kean, dibantu Yeri, tapi usaha mereka nihil. Kean mengejar lelaki itu hingga akhirnya berhasil meraih tangan itu.

"Kak Johnny!" Seru Kean sambil tersenyum.

Tapi senyum itu luntur saat ternyata lelaki itu bukan Johnny.

Sontak saja Kean merasa malu bukan main dan buru-buru melepaskan tangannya. Lelaki itu menatapnya heran. Perawakannya sangat mirip Johnny, tapi ternyata orang lain.

"Maaf, Mas. Saya nggak tahu."

Lelaki itu terdiam kemudian mengangguk. "Iya, nggak apa-apa." Katanya lalu kembali berjalan melalui Kean.

"Malu anjir." Ujar Yeri yang kemudian menggiring Kean pergi. "Malu-maluin sumpah."

"Dibilang bukan Om Johnny." Dengus Mina yang ikut merasa malu.

Ok. Sepertinya Kean sedang tidak waras mengingat hampir satu bulan ini tidak menemui Johnny. Katanya pacarnya itu sedang sibuk-sibuknya, jadi tidak ada waktu untuk bertemu.

Bisa menghubungi Kean saja sudah bagus.

Satu bulan terakhir ini bukannya tambah manis, hubungan mereka malah semakin hambar saja.

Ok, Kean sangat memaklumi Johnny yang bekerja. Tapi tetap saja, kesal juga kalau tidak pernah bertemu sama sekali. Saking rindunya, Kean tadi sampai salah orang kan.

Sekarang mereka bertiga sudah berada di tempat makan. Setelah mengitari mall, memasuki berbagai toko baju hanya untuk cuci mata, mereka memutuskan untuk makan siang.

How to Love (3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang