#HTLSeries (3)
(TERSEDIA DI GRAMEDIA)
✔ Revisi
"Lelaki dewasa itu nggak pernah cemburu. Tapi takut."
"Takut apa, Kak?"
"Takut aku pergi pas lagi sayang-sayangnya."
Bagaimana ya jadinya kalau lelaki dewasa yang kaku seperti Johnny, suka pada Keand...
Sebelum mulai aku mau bilang kalau chat yang ada di trial thread, gak akan semua dimasukin ya. Tapi tetap berdasarkan dari situ, dan keseluruhannya sama ya.
Enjoy 💚
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Why did I open you to someone like that?
Baek AYeon
Sesuai janji, hari ini Kean pergi ke kantor Johnny untuk mengembalikan jaketnya. Tapi saat memasuki gedung perkantoran, Kean merasa aneh. Seakan-akan semua orang memperhatikannya. Oke, anggap saja berlebihan. Tapi Kean merasakan itu.
"Mau cari siapa, Mbak?" Seorang resepsionis bicara sedikit keras agar bisa didengar oleh Kean.
Kean pun berhenti berjalan, lalu kembali melangkah menuju meja resepsionis. Kean menatap resepsionis yang sudah tidak asing lagi.
"Ketemu Kak Johnny."
Resepsionis itu tampak aneh saat mendengar kata 'Kak' keluar dari mulut Kean. Tapi dia berusaha tidak menunjukkan ekspresi apa-apa.
"Sudah ada janji?"
"Udah janji secara pribadi, Mbak."
"Begitu, ya. Silakan."
Kean pun memberikan seulas senyum dan langsung pergi ke ruangan Johnny. Lagi-lagi Kean merasa diperhatikan. Tapi ada yang lebih aneh. Lift yang tadinya sepi, tiba-tiba ramai saat Kean menunggu di depannya. Saat pintu lift terbuka, ia pun masuk, diikuti orang-orang yang tadi ikut menunggu.
Kean menekan angka 8, tempat ruangan Johnny berada. Anehnya orang-orang di dalam lift diam saja, tidak menekan tombol angka mana pun. Kean jadi semakin aneh, tapi berusaha mengabaikan.
Kean pun keluar dari lift saat pintu terbuka tepat di lantai 8. Keluar seorang diri, tapi dia merasakan banyak pasang mata menatapnya penuh antusias. Lagi-lagi Kean mengabaikannya dan langsung berjalan menuju ruangan Johnny.
"Mbak, Kak Johnny ada nggak?" Tanya Kean pada si sekertaris.
Rena tersenyum lalu berdiri menyambut Kean. Seakan sudah tahu Kean memang akan datang.
"Mau balikin jaket, ya? Sini, titip saya."
Kean menatap Rena heran. "Kok tahu?"
"Tadi Pak Johnny bilang kalau Mbak mau datang."
"Terus Kak Johnny mana?"
"Pak Johnny sedang ada kerja di luar."
"Oh." Kean mendesah kecewa karena ternyata Johnny tidak ada di kantor.
Padahal Kean sudah membayangkan bertemu dengan Johnny hari ini. Sudah berapa lama sejak mereka berpacaran? 10 hari? Ya kurang lebih. Dan selama 10 hari itu mereka belum juga bertemu.
