3. Try Again ✔

18.1K 2.7K 701
                                    

Johnny kembali ke kantornya tanpa makan siang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Johnny kembali ke kantornya tanpa makan siang. Tidak berminat juga karena masih kecewa pada dirinya sendiri yang terlalu menahan diri saat bertemu Kean tadi.

"Pak, ini dokumen yang harus ditanda tangan."

Johnny baru saja duduk dan sekertarisnya, Rena, sudah memberikan beberapa dokumen. Johnny memeriksa dokumen tersebut sekilas kemudian langsung memberikan tanda tangannya.

"Rena, saya boleh tanya nggak?"

Rena segera mengangguk sambil meraih dokumen yang Johnny serahkan padanya. "Silakan, Pak."

"Aneh nggak kalau saya mau deketin perempuan yang beda umurnya enam tahun di bawah saya?"

Rena sedikit terkejut. Biasanya Johnny akan bertanya hal-hal pekerjaan saja. Di luar itu tidak pernah. Tapi kali ini Johnny malah bertanya soal hal pribadi.

"Enggak kok, Pak. Saya sama suami aja bedanya delapan tahun."

Johnny mendesah lega. Entah karena apa.

"Yaudah. Makasih ya, Rena."

"Sama-sama, Pak. Kalau gitu saya permisi."

Johnny hanya mengangguk kemudian Rena pun pergi. Setelah Rena benar-benar pergi, Johnny langsung menyalakan komputer dan membuka kolom pencarian di internet. Tolong jangan tertawakan Johnny karena yang dia cari adalah 'Cara mendekati perempuan yang lebih muda'.

Setiap web yang Johnny buka malah membuatnya jadi kesal sendiri. Rasanya tidak ada cara yang cocok. Sebenarnya Johnny bisa saja melakukan apa yang disarakan setiap website yang dia buka, tapi masalanya bertemu dengan Kean saja membuat Johnny kaku dan menahan diri. Mana mungkin bisa dengan mudah mendekatinya.

Johnny malah semakin kebingungan. Mungkin kalau Kean seusia dia, maka akan lebih mudah. Tapi perbedaan usia mereka cukup jauh, dan itu yang membuat Johnny khawatir. Johnny khawatir kalau Kean malah tidak nyaman dengannya, atau Kean merasa terganggu dengan kehadirannya.

Itulah salah satu alasan kenapa Johnny begitu menahan diri setelah beberapa kali melihat Kean. Padahal kalau boleh jujur, Johnny itu sebenarnya bukan orang yang neko-neko soal perasaan. Kalau sudah yakin, tidak perlu menunggu waktu untuk menyatakannya. Tapi kali ini rasanya sulit. Johnny terlalu memikirkan Kean yang takutnya malah menghindar, padaha mendekatkan diri saja belum.

Huh. Johnny tidak tahu saja kalau sebenarnya Kean berharap akan didekati lebih dulu. Apalagi setelah mendengar soal lamaran itu dari Jinan.

 Apalagi setelah mendengar soal lamaran itu dari Jinan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
How to Love (3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang