Jangan lupa dukungan dan jejaknya 😚 Kasih komentar kalian untuk part ini 😂 Gak juga gak apa-apa sih u.u
"Lo repotin banget sih. Baru ngambil ijazah sekarang."
Hendery mengomel selama perjalanan menuju sekolah. Padahal dia yang setuju untuk menemani Kean untuk mengambil ijazah SMA. Kean hanya diam saja selama Hendery mengomel. Salah siapa yang sudah setuju menemaninya?
"Buruan ya. Udah sore nih. Gue mau balik." Katanya lagi saat mereka sudah berada di SMA.
Kean tidak menjawab dan langsung masuk ke dalam gedung sekolah.
Hendery menunggu Kean di kantin. Katanya dia ingin menikmati makanan kantin yang sudah sejak lama dia rindukan. Untungnya Kean tidak membutuhkan waktu cukup lama untuk berurusan dengan pihak sekolah hanya karena ijazah yang belum juga diambil.
“Udah?” tanya Hendery saat melihat Kean sudah duduk di sebelahnya.
“Enggak lama, kan?”
“Hm... Makanya punya nama tuh jangan susah-susah. Ijazah lo sampe harus dibenerin dua kali, kan.”
Kean hanya bergumam. Sebenarnya nama dia tidak susah-susah amat. Hanya saja pihak sekolah sepertinya sedang sangat eror saat menulis namanya untuk ijazah. Sampai harus typo dua kali. Mana prosesnya lama pula. Akhirnya Kean baru bisa mendapatkan ijazah SMA setelah hampir dua tahun lulus.
“Ihh, nasi goreng Pak Aji. Mau dong.” Seru Kean saat melihat makanan Hendery diantarkan.
Saat makanan sudah berada di atas meja, Kean dengan tidak tahu diri sudah mengambil sendok dan memakan sesuap nasi goreng tersebut. Hendery yang melihat itu langsung gemas dan menjauhkan nasi gorengnya sejauh mungkin dari Kean.
“Lo mah gitu. Makanan gue suka diperawanin duluan.” Kata Hendery kesal.
“Merki amat sih. Cuma makanan doang.”
“Bukan masalah doangnya. Pamali tahu kalau makanan orang lo makan duluan.”
Kean berdecih. “Jaman sekarang masih aja percaya pamali.”
“Bodo.” Sahut Hendery tak peduli. “Jauh-jauh sana. Jangan minta, ya.”
Kean merajuk karena Hendery pelitnya sudah tidak tertolong lagi. Bahkan Hendery sengaja duduk sedikit jauh dari Kean dan memakan nasi gorengnya seorang diri. Keadaan kantin sepi karena ini sudah sore. Hanya ada beberapa siswa yang sedang nongkrong.
Tiba-tiba ponsel Kean berbunyi. Telepon dari Johnny. Ia buru-buru mengangkatnya. Sebuah momen langka kalau Johnny menghubungi Kean lebih dulu.
“Halo.”
“Halo, Kak. Ada apa?”
“Enggak ada apa-apa.”
“Terus ngapain telepon?”
KAMU SEDANG MEMBACA
How to Love (3)
Fanfiction#HTLSeries (3) (TERSEDIA DI GRAMEDIA) ✔ Revisi "Lelaki dewasa itu nggak pernah cemburu. Tapi takut." "Takut apa, Kak?" "Takut aku pergi pas lagi sayang-sayangnya." Bagaimana ya jadinya kalau lelaki dewasa yang kaku seperti Johnny, suka pada Keand...