My Manager [JaeYong]

6

•
•
•

"Benarkah? Whoaahh... Jeno dan kau akan berperan di drama, Jae? Keren sekali!" teriak Doyoung kagum. Taeyong yang mendengar ucapan itu dari luar ruangan pun segera masuk, ikut bergabung bersama Doyoung Jaemin, Jeno, dan Jisung disana.

"Tunggu, Jaehyun akan main drama? Benarkah?" tanya Taeyong dengan wajah takjub.

"Mwo? Jaehyun?" tanya Doyoung heran. Setelah beberapa saat berpikir, "Oh, Jae yang kumaksud Jaemin, asal kau tahu, kkk" sambung namja itu geli.

"Hyung, bukankah kau lebih dulu mengenal Jaemin? Tapi kenapa yang kau ingat malah Jaehyun hyung terus?" tanya Jisung dengan tatapan menyelidik.

"Benar juga, sepertinya akhir-akhir ini kau sering memikirkan Jay ya?" tambah Doyoung dengan tatapan yang sama seperti Jisung lemparkan.

"Yak! Kenapa kalian menatapku seperti itu? Ah, sudahlah... aku mau mencari pria Jung itu saja," balas Taeyong dengan wajah sedikit memerah karena malu kemudian beranjak dari tempatnya berdiri sejak tadi.

"Whoaah... Mau mencari Jaehyun ya... Oohh~" goda pria bergigi kelinci itu lagi.

"Yakk! Aku cuma mau bertanya tentang jadwal hari ini. Aish!" omel Taeyong yang membuat Doyoung tersenyum puas.

"Baiklah-baiklah, menanyakan jadwal sambil mengajaknya makan siang bukan ide yang buruk juga," ejek Doyoung sambil terkekeh.

"Arrgghhh! Terserah kau, KIM DONGYEONG!"

"Kenapa Ty jadi tsundere seperti itu akhir-akhir ini? Ckckck..." ucap Doyoung saat tubuh Taeyong sudah tak terlihat dari matanya.

"Entahlah hyung," balas Jeno singkat sambil terkekeh geli mengingat wajah memerah hyungnya yang satu itu tadi.

(Jarak beberapa meter dari ruangan itu...)

'Kurasa ucapan Doyoung tadi boleh juga dicoba,' - Taeyong

•
•
•

Tok tok tok

"Permisi," ucap Taeyong lirih sambil membuka pintu ruangan di hadapannya.

Kosong, batinnya saat tak menemukan siapapun di dalam ruang khusus manager itu. Sambil mendengus keras, Taeyong kembali melangkahkan kakinya untuk berbalik.

Sial, jika tahu seperti ini aku tak akan-

Belum sempat menyelesaikan umpatannya dalam hati, matanya nyaris lepas saat tiba-tiba saja Jaehyun sudah ada di hadapannya. Benar-benar tepat di hadapannya!

"Oh, annyeong hyung!" sapanya ramah.

"A.. Annyeong, mmm- Jay, kau sedang sibuk?"

sial, aku gugup! Kenapa dia muncul mendadak seperti itu?! batin namja manis itu sarkas.

"Tidak, ada apa?"

"Kau,..."

"Ya," tanya Jaehyun tak sabaran.

"Kau mau makan siang denganku?" lanjut Taeyong dengan susah payah. Namun setelah beberapa detik, namja dihadapannya tak kunjung membalas, membuat Taeyong makin grogi saja!

"Jae?"

"Mwo?! Uh, baiklah. Ini sudah jam makan siang rupanya. Kajja, hyung!" balas Jaehyun sambil menarik namja yang lebih pendek darinya itu menjauh dari depan ruangan tadi. Ke kantin tentu saja.

====

Jaehyun pov~

"Nanti kau bisa tanya Kyungsoo hyung. Dia sudah lumayan lama menjadi manager. Kurasa dia akan dengan senang hati mengajarimu itu." ucap Kim hyung padaku saat aku bertanya tentang manager pengurus jadwal yang bisa mengajariku.

"Benarkah? Ok, gomawo hyung." balasku ringan.

"Tentu, kalau begitu aku keluar dulu Jae, aku ada janji dengan kekasihku siang ini, hehe," lanjut Kim hyung sebelum ia berbelok ke kanan, menuju lift.

Mataku membulat saat menemukan seseorang yang tak asing di depan pintu ruanganku. Tunggu? Taeyong hyung?

"Oh, annyeong hyung!" sapaku saat aku sudah ada dihadapannya, sesaat setelah menyadari jika itu benar-benar dirinya, bukan hanya halusinasiku.

"A.. Annyeong, mmm- Jay, kau sedang sibuk?" balasnya dengan- gugup?

"Tidak, ada apa?"

"Kau,..."

"Ya," ok, aku mulai tak sabar menunggu kelanjutan ucapannya. Apa ia akan...

"Kau mau makan siang denganku?" lanjut Taeyong dengan pipi bersemu merah. Ouch, manis sekali.

"Jae?" ucapnya lagi, seketika membuatku segera terbangun dari alam bawah sadar.

"Mwo?! Uh, baiklah. Ini sudah jam makan siang rupanya. Kajja, hyung!" balas ku dengan sedikit dipaksakan agar terkesan santai. Semoga ia tidak sadar akan hal itu. Segera saja aku mengajaknya turun ke lantai bawah menuju kantin.