22

4.6K 518 104
                                    









Jaehyun memberhentikan mobil sportnya itu disebuah gedung berlantai banyak. Ouh, jangan suruh Jaehyun menghitungnya, ok!
Yang jelas jumlah lantainya tidak lebih banyak dari pada jumlah detak jantungnya per menit untuk saat ini!

Jaehyun menarik tangan Taeyong untuk masuk kedalam gedung yang sepertinya hotel itu. Di depan pintu masuk, beberapa pelayan tampak berjejer di sisi pintu lalu salah satu dari mereka mendekati mereka berdua yang tampak sedikit canggung.

Ok, sebenarnya Jaehyun sedikit menikmati sensasi saat menyentuh tangan namja manis disebelahnya itu.

"Tuan Jaehyun, selamat datang. -" selagi pelayan itu menyapa dan sedikit berbicara pada Jaehyun, Taeyong tengah disibukkan oleh segala sesuatu yang ada di dalam otaknya.

'Kenapa Jaehyun mengajakku ke hotel? Disaat waktu hampir malam begini pula! Apakah akan terjadi sesuatu yang aku harapkan?' batin Taeyong namun tiba-tiba sesuatu yang lembut menimpa rambutnya.

Cup!


"Apa sesuatu yang kau harapkan itu hyung? Apa sesuatu yang... Ehem...-"

Taeyong membulatkan matanya dan menutup bibirnya yang terbuka dengan kedua tangan.

Jangan bilang dia menyuarakan apa yang sedang dipikirkannya?! Sesuatu yang memalukan seperti itu?!  Jinja??!!!

Jujur, Jaehyun sedikit terkejut saat mendengar apa yang Taeyong gumamkan tadi. Jaehyun tahu, Taeyong melakukannya secara tidak sadar. Namun untungnya hal itu sukses membuat groginya hilang total!

Rasanya begitu ringan saat tahu Taeyong ternyata lebih khawatir daripada dirinya.

"Hey, kau melamun lagi hyung!
Dan ya, kau menyuarakan suaramu.

-Jika itu yang sedang kau renungkan," lanjut pria Jung itu geli.





"Kajja!" lalu namja tinggi itu menarik Taeyong untuk mengikuti pelayan khusus mereka yang tengah menunjukkan jalan.






















•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Taeyong kembali dibuat terpana kali ini begitu tiba di rooftop hotel itu. Entah sudah berapa kali Jaehyun berhasil membuatnya terkejut hari ini.

"Kau menyukainya, hyung?" tanya Jaehyun pelan sembari menarik kursi dan mempersilahkan Taeyong duduk disitu.

Lelaki manis itu berdecak sebal lalu mengomel, nyaris berteriak.

"Yak! Berapa uang yang kau habiskan untuk ini semua?!"

Jaehyun mendudukkan dirinya dengan mata mengerjap. Kenapa hyung imutnya malah bertanya seperti itu?

"Aku nyaris tidak mengeluarkan uang sepeser pun Hyung,
dan jangan menyelaku dulu!" interupsi Jaehyun begitu melihat Taeyong seperti hendak menyangkal ucapannya.

"Dengarkan aku, aku tidak peduli dengan apa yang aku keluarkan dan berapapun itu jumlahnya, aku benar-benar tidak peduli.
Yang jelas aku hanya tidak ingin kau marah terlalu lama padaku. Rasanya begitu menyebalkan saat kau tiba-tiba tak mau berbicara padaku."

"Huh? Tak mau bicara?-"

"-Aku bukannya tak mau berbicara padamu, tapi-"

"Karena kau merasa aku mempermainkanmu," potong Jaehyun cepat membuat si namja Lee sedikit terperanjat.


"Maafkan aku hyung, aku tak tahu jika ucapanku waktu itu secara tak sengaja menyakiti perasaanmu.

Aku juga baru sadar akan kesalahanku. Jeongmal mianhae,

Tapi sebenarnya, aku...

Aku benar-benar menyukaimu.


Mungkin caraku mengungkapkan perasaan tidak romantis tapi,"


Cup!





Tiba-tiba saja bibir Taeyong sudah mendarat dengan lembut di bibir tebal Jaehyun.

Namja cantik itu menatap Jaehyun kemudian meletakkan kedua telapak tangannya di pipi chubby Jaehyun.

Perlahan, air mata Taeyong menetes. Sambil tersenyum, ia berucap

"Aku juga mencintaimu, Jung Jaehyun."





"Dan asal kau tahu, ini benar-benar romantis. Aku sangat menyukainya , terimakasih." lirih si mungil pelan.

Jaehyun berdiri dari duduknya lalu segera mendekati Taeyong. Ia berlutut di sebelah namja manis itu lalu mendekatkan wajahnya pada wajah cantik itu dan kembali menyatukan kedua bibir mereka.

Kali ini Jaehyun sedikit agresif, ia melumat bibir itu dengan lembut seakan tak ingin Taeyong'nya' tersakiti saat ia cium.










Dan di sela-sela ciuman itu Jaehyun sempat berbisik lirih,

"Love you, Jung Taeyong..."












Tbc atau end nih?









Hoooaaaa, klo misal ada typo mian yeu ㅠㅠ

Aing tuh bingung pen apdet pa ngga soalnya tugas bejibun, mata dah ngantuk pula. Tapi ya... Hmm~

Gimana part ini? Aneh? Wkkk

My Manager [JaeYong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang