•
•
•Yibo saat ini tengah duduk bersama Sean, kekasihnya, dan Lee Taeyong. Terlihat jelas jika satu-satunya namja Korea diantara mereka itu tengah menahan isak tangis.
Tubuhnya saat ini berada di pelukan Sean, tengah bersandar sambil memeluk pinggang ramping lelaki itu erat. Taeyong memejamkan matanya kuat-kuat. Ia hanya berharap bahwa yang barusan terjadi itu hanyalah mimpi, bukan... bukan kenyataan.
"Hei, Cup cup... Sudahlah, jangan menangis lagi," ucap Sean untuk kesekian kalinya. Tangannya yang satu ia gunakan untuk merangkul bahu yang terlihat sedang rapuh itu, sedangkan tangan yang satunya lagi ia gunakan untuk mengelus rambut dengan wangi vanilla musk milik seorang Lee Taeyong.
"Dia hanya akan pergi sebentar, tu-"
"Jangan bilang kau menyuruhku untuk menunggu! Bukankah kau tahu artinya pernikahan?! Jelas-jelas Jaehyun lebih memilih gadis itu dibanding aku!
Hiks," bentak Taeyong kasar. Emosinya sekarang nyaris berada di puncak. Ia terlalu marah dan kecewa pada kekasihnya.Sean yang mengetahui emosi Taeyong sedang tidak stabil hanya mengangguk dan kembali mengelus punggung ringkih itu sayang.
Jangan tanya soal Yibo, lelaki itu sedang asik memainkan sesuatu di ponselnya, seakan tidak peduli dengan apa yang dialami Taeyong sekarang.
"Hyung, aku mau pulang," lirih Taeyong pelan.
"Sebentar ya, kurasa tak lama lagi Jaehyun akan segera kemari."
"Berarti aku harus segera pergi kan, hyung.
Aku pulang dulu hyung, terimakasih sudah menemaniku." lirih Taeyong lalu beranjak dari tempat duduknya. Sedikit membungkuk, lalu ia lekas pergi dari tempat itu.Sean yang melihat kepergian Taeyong hanya menatap tubuh yang terlihat lemas berjalan menjauh itu dengan tatapan iba. Jika sudah seperti ini, ia tidak bisa apa-apa kan?
Begitu melihat Taeyong sudah menghilang dari pandangannya, lelaki manis itu menggeplak kepala kekasihnya kasar.
Plak!
"Yakk! Apa salahku honey!"
"Bee, kau itu bagaimana bisa punya teman tidak bertanggung jawab seperti itu, hah?! Apa kau tak lihat bagaimana Taeyong terlihat mengenaskan seperti itu?! Kasihan sekali lelaki mungil itu," omel Sean sambil sesekali memukul tangan namja di sebelahnya.
"Kurasa ada kesalahpahaman disini," tutur Yibo santai.
"Salah paham apa hah?!
Dan lagi, kenapa kau terlihat nyaman seperti tidak punya belas kasihan seperti itu hah?! Kau tidak kasihan pada Taeyong?!" gemas Sean lagi-lagi sembari memukuli kekasihnya."Aish, jangan memukulku terus!
Memang ada kesalahpahaman disini, lagi pula-""TAEYONG!" ocehan Yibo terpotong oleh teriakan Jaehyun yang tiba-tiba ada di dekat mereka.
"Kalian lihat Taeyong?"
"Calon mantan kekasihmu? Dia sudah pulang." balas Yibo kelewat santai.
"Shit! Apa maksudmu, 'calon mantan kekasihku' huh?!"
"Hmm," Yibo hanya mengangkat kedua bahunya acuh. Ia tahu Jaehyun paham maksud perkataannya.
"Tolong cepat susul Taeyong, lelaki itu terlihat benar-benar menyedihkan," ucap Sean prihatin. Setelahnya, pria bermarga Jung itu segera berjalan menjauh, meninggalkan sepasang kekasih yang kini sedang mulai sibuk saling memukul.
Lebih tepatnya Sean yang memukul kekasihnya itu dengan kasar karena bersikap terlalu tidak peduli, sedangkan Yibo tengah sibuk berlindung dengan kedua tangan kekarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Manager [JaeYong]
FanfictionApa jadinya saat kau mendapat manager baru yang bahkan lebih tampan dari ulzzang? "Woah, dia member NCT yang baru?" "Pabo! Dia itu managernya!" "Benarkah?" #Jaeyong #NCT's member without Jaehyun Only fanfiction