9

7.4K 999 135
                                    





Taeyong terbangun dari tidurnya. Oh, sepertinya ia ketiduran sehabis uring-uringan tidak jelas karena Jung Jaehyun dan 'kekasih'nya. Hari sudah nampak gelap membuatnya ingin kembali tidur, namun sayangnya suara berisik dari luar kamar seakan tidak mengizinkannya untuk kembali bergumul dengan kasur dan selimut.

Perlahan Taeyong melangkahkan kakinya keluar kamar, tak memperhatikan penampilannya yang masih acak-acakan sama sekali. Tak jauh dari sana ada 'segerombolan makhluk' berisik yang tadi menginterupsi tidurnya, mungkin tanpa sengaja.

"Hai hyung, akhirnya kau bangun juga." sapa Mark pada Taeyong yang baru saja datang membuat semua orang disana mengalihkan perhatiannya pada si namja manis yang terlihat jelas  masih menahan kantuk itu.

"Hmm, omong-omong ada apa ini? Kenapa ramai sekali? Kalian benar-benar mengganggu tidurku,-" ucap Taeyong sarkas sambil mengalihkan pandangan. Namun tatapan matanya malah terjatuh pada Jaehyun dan seseorang di sebelahnya.

'Hei! Bukankah itu yeoja yang bersama Jaehyun tadi siang? Kenapa dia ada di sini?!' batin Taeyong geram. Moodnya yang mulai membaik langsung hancur melihat pemandangan di hadapannya; Jaehyun yang sedang menggandeng tangan yeoja itu dengan lembut.

"Oh, Taeyongie... Mian karena sudah mengganggu tidurmu. Kami tak sengaja, kami hanya terlalu asik berbincang dengan nyonya Jung-"

'Stop! NYONYA JUNG?!' Taeyong sudah tak mendengarkan lagi apa yang Ten ucapkan ketika sebuah frasa meluncur dari bibir itu, membuat matanya nyaris melompat keluar karena kesal.

"Oh, Taeyong-hyung kenalkan dia *******,-"

"Apa?" aish, suara Jaehyun entah mengapa terdengar samar di telinganya ketika kalimat itu terucap.

"Kenalkan, dia *******,"

"Maaf, apa?"

"Kenalkan, dia istriku-" telinga Taeyong kembali tak dapat mendengar terusan kalimat yang dilontarkan padanya. Matanya kembali membola saat ia sadar ada satu kata yang 'salah'.

'Kenalkan, dia istriku-'



'Dia istriku-'





'Istriku-'






'ISTRIku-'








"Shit!" namja bermata bulat itu segera melangkahkan kakinya menjauh, pergi dari sana. Matanya mulai memanas, hingga sesuatu meleleh dari kedua matanya.

Taeyong menangis.






Ya, seorang Lee Taeyong yang  menangis karena pria.






'Lee Taeyong, kau bukan straight lagi sekarang. Dan parahnya, kau menyukai seorang lelaki normal yang bahkan sudah memiliki istri. Kau hebat, sangat-sangatlah hebat!'























TBC



Chapter pendek,
pengen aing terusin tapi entah kenapa hasrat pengen stop disini...

Biar greget...








So...

Habis ini nasib Taeyong gimana ya?
Jadi orang ketiga yang terus ngejar Jaehyun, atau ngelupain perasaannya trus book ini selesai?




But, mmm-

Adakah yang ngga ikhlas kalau Taeyong dijadiin orang ketiga?

My Manager [JaeYong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang