Lenata dan nanta pulang bersama tetapi mengendarai mobil mereka masing-masing..
sampai dirumah mereka disambut dengan hangatnya oleh bi wati ibu dari bang nanta
"ayoo kalian lapar kan?ibu sudah sediain makanan yang banya,ayo kalian bersih-bersih habis itu turun kita makan bareng-bareng"ucap bi wati
"iya bu"jawab bang nanta
"oke bibiku sayanggggg"jawab lenatalenata dan nanta menuju kamar masing-masing yang terletak di lantai dua..
setelah selesai bersih-bersih lenata keluar dia berjalan ke arah meja makan,disana sudah ada bi wati dan bang nanta,lenata segera duduk dan bi wati segera memberikan nasi serta lauk pauknya
Mereka makan dengan nikmat,sesekali nanta mengejek lenata,bahkan mereka selalu bercanda saat makan malam mereka...
Setelah selesai makan malam,lenata izin pamit.."Bi,Bang lena pamit ya..nanti lena sering-sering kesini,tapi nggak lama lagi lena akan tinggal disini kok"pamitnya seraya tersenyum
"iya nak hati-hati"bi wati berucap
"dek?abang antarin ya"pinta bang nanta
"nggak usah bang,nanti mereka curiga loh"lenata menolak dengan halus"lena pergi dulu,see you..pamit lena seraya mengeluarkan sepeda bututnya..kalian nanya akan penampilan lena?dia sudah berubah dari berlian menjadi debu,kalian tau kan artinya?
.......
Lenata sampai dirumahnya dan memasuki nya,di ambang pintu dia mendengar suara canda tawa yang berasal dari ruang keluarga
Lenata berjalan trus tanpa memperdulikan mereka,walau hatinya sakit karna melakukan ini pada keluarganya,lenata baru menaiki anak tangga ke tiga terdengar suara yang menghentikan langkahnya"yah,bun,kak,liat tu anak kesayangan kalian baru pulang,palingan dia ke club atau nggak palingan dia ke hotel dengan pria hidung belangnya"Ucap Lenafa saudara kembarnya yang bermaksud untuk menyudutkannya
"Kamu memang anak nggak tau di untung ya,bersyukur kami tidak mengusir kamu"ucap Fredi-Ayah nya
"Dasar anak jalang kamu"desis Lina bunda-nya
sedangkan nando?dia hanya diam
betapa sakitnta hati lenata,ketika kedua orang tuanya dan kakak kembarnya menuduh yang tidak benar terhadapnya
lenata tetap berjalan tanpa melihat ke arah mereka,lagi-lagi langkahnya berhenti ketika mendengar ayahnya berkata lagi"Hey anak pungut,kamu tidak punya sopan santun kah terhadap orang yang lebih tua?kamu mau saya usir kamu?"ucap ayahnya
Sudah,sudah cukup lenata sudah tidak sanggup lagi ketika mendengarkan kata ANAK PUNGUT
"Terserah anda,terserah anda mau mengusir saya,saya tidak takut dan tidak keberatan,karna percuma saya disini kalian tak menganggap saya"ucap lenata dengan suara dingin
"Oh,kamu berani sama saya?oke kamu sekarang pergi dari rumah ini,dan jangan menginjakkan kaki kamu di rumah ini lagi karna kamu bukan anak saya!"bentak fredi
Tanpa sepatah kata pun lenata berlari menuju kamarnya dan lenata membereskan barangnya yang hanya perlu dia bawah,hey apa kalian lupa lenata?gadis yang sukses di usianya yang masih mudah jadi dia tidak perlu mengambil barang-barang yang tak berguna,dia bisa membeli baru,dia hanya membawa buku yang bersampul biru tua dengan gambar disney kesukaannya STITCH
....
Lenata keluar dari kamarnya,dia melihat ayah dan bundanya serta kakak-kakak nya berdiri di dekat pintu utama
dia melihat wajah ayah dan bundanya yang seperti memancarkan kebencian,diahlikan pandangannya pada kakak lelaki nya nando yang hanya melihat ke arahnya dengan tatapan dingin tapi lenata yakin di dalan bola mata hitam pekat itu dia bisa merasakan kakaknya khawatir tapi dia kalah dengan egonya,terakhir pandangannya beralih pada saudara kembarnya,wajah lenafa terlihat senang sekali,sesekali dia tersenyum miring kepada lenatalenata pergi,dia berjalan kaki...setelah rasa dia sudah jauh dari rumahnya,dia mengambil bendah pipih berwarna gold dengan logo apel yang digigit,dia menelfon seseorang "Halo,jemput saya di perempatan perumahan saya"ucap lenat
"baik nona"jawab orang itu,setelah itu telepon itu terputus..setelah menunggu selama 5 menit,lenata melihat mobil BMW warna hitam perlahan mendekat padanya,tanpa bertanya ataupun apa lenata langsung masuk ke kursi penumpang
KAMU SEDANG MEMBACA
LENATA
Teen FictionLENATA NATALIA Seorang perempuan yang kehidupannya tidak selayak dengan usianya Tidak mendapatkan kasih sayang orang tua sejak kecil hidup mandiri Tetapi perlahan semua berubah,dia kembali mendapatkan kasih sayang orang tua yang sebenarnya ,dan memo...