Dua puluh dua

2.6K 92 5
                                    

Hubungan jarak jauh bukan soal menentukan bahwa nggak setia. Tapi soal kepercayaan.

-Devan kusnandi

.

.

.

.

.

                       Happy reading!


"Aku Mau ngomongin soal kuliah, kamu Mau kuliah dimana?" Tanya lenata


"Aku kira apaan, aku kuliah di London mungkin" Jawab Devan, sedangkan lenata hanya beroriah saja.


"Emang kenapa? Oh iya kamu kuliah dimana? " sambung Devan

"Aku? " Tanya lenata, sedangkan Devan menganggukan kepalanya.

"Aku di USA mungkin, jauh deh kita" Jawab lenata dengan Nada lesu.

"Emang kenapa jauhan?Aku nggak Keberatan kok" Ujar Devan seraya tersenyum.

"Tapi kita nggak tau gimana kedepannya, bisa jadi kamu ber paling dari aku? Nggak gampang tau LDR" Balas lenata dengan nada sedih.


"Hey dengar aku... " Ucap Devan seraya mengangkat dagu lenata supaya menatap matanya. Kedua matanya mereka saling beradu.

"Hubungan jarak jauh bukan soal menentukan bahwa nggak setia. Tapi soal kepercayaan.  Kalo kita saling memegang kepercayaan, kita pasti bisa nat. Tugas aku dan kamu tuh cuma saling percaya. Aku percaya kamu begitu pun kamu. " Ucap Devan, lenata yang mendengar itu langsung meneteskan air matanya dan langsung memeluk Devan dengan erat.


"Hey don't cry" Ujar Devan seraya menghapus air mata yang turun di pipi lenata.

"Iya kamu juga janji, nggak akan ber paling dari aku. Dimana pun aku dan kamu berada, harus saling percaya. Dan jangan lupa komunikasi itu kunci nya." Lenata kembali memeluk Devan.

Setelah selesai, Devan segera mengantar lenata pulang. Di perjalanan hening, lenata dengan pikirannya, Dan Devan yang menyetir sambil mengelus puncak kepala lenata. Tiba-tiba handphone lenata berbunyi tanda ada notif yang masuk, dengan segera iya mengambil handphone nya di saku roknya.

Line

Dianpurnama

Ta gue sama au, lagi di tokoh buku. Lo dimana?

Lenatalia

Oh yaudah. Gue lagi di jln plg sma devan.

Send.


Dianpurnama

Oh oke. Bye

Read.

Setelah meng-read chat Dian, lenata kembali menyimpan handphone nya.
Devan yang bosan dari tadi hanya diam,ia mengangkat suaranya.

LENATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang