Delapan

4.5K 167 0
                                    

sayang sekali lenata harus memutuskan pandangannya karna Dila menepuk tangannya sehingga lenata sadar..
"Lo kenapa si ta"tanya Dila heran

"ng-nggak papa kok"jawab lenata gelagapan,mata Dila memicing curiga

"ada yang lo sembunyiin dari gue ya"tebak Dila

"nggak kok dil"jawab lenata cepat dan beralih menatap makannya

tanpa lenata sadar,di meja yang agak berjauhan dengannya seseorang sedang mengamatinya,yap devan menggelengkan kepala dan tersenyum tipis sampai-sampai siapapun tidak menyadari dia tersenyum melihat gadis rambut sebahu itu

Lo lucu..batin devan seraya tersenyum tipis sangat tipis

......

Jam menunjukkan pukul 1 siang,waktunya siswa siswi harapan bangasa untuk pulang ke rumah masing-masing..
lenata dan dila sedang berjalan sambil canda tawa mengisi perjalanan mereka menuju tempat parkir,hari ini dila ingin berkunjung kerumah lenata karna sudah lama sekali mereka tidak menghabiskan waktu berdua..

Mereka sampai di parkiran,Dila segera masuk ke dalam mobil lenata sedangkan lenata sedang melihat Handphonenya karena ada berkas yang dikirim lewat email nya..setelah selesai memeriksa lenata mengadakan kepalanya,di depannya berdiri sedikit jauh seseorang sedang menatapnya,lenata jadi salah tingkah karena yang menatapnya itu adalah orang yang sama menatapnya waktu di kantin,jantungnya kini berdegup tak karuan..lenata segera membuka mobilnya dan masuk ke dalam tapi sebelum masuk dia sempat terseyum ke arah lelaki yang sedang menatapnya,iya dia devan anak dari pemilik perusahaan terkaya ke 3 didunia

entah kenapa lenata selalu memikirkan lelaki itu,tanpa sadar lenata tersenyum..dila yang sedang ngemil bergidik ngeri karena lenata melamun sambil senyam senyum sendiri

"Ta?lo nggak kesambet hantu parkirankan?"bagaimana tidak sejak tadi lenata masuk ke dalam mobil dia jadi aneh,senyam senyum sendiri

"Enak aja lo,nggak lah gue baik-baik gini"elak lenata

"tapi lo aneh,dari parkiran tadi lo jadi aneh..suka senyam senyum sendiri,kan gue jadi takut"Dila bergidik ngeri sedangkan lenata mengedikkan bahu nya acuh

dilain tempat.

Devan sedang bermain gitar di balkon kamarnya,entah kenapa devan sering teringat gadis yang ditatapnya tadi,apalagi ketika gadis itu tersenyum..rasanya senyum itu manis..devan terseyum sendiri

lo manis,cantik,lucu,gue penasaran sama lo. devan membatin seraya tersenyum

"Dorrrrrr"Revan-kakak kandung devan,mengagetkannya

"anjirr banget sih lo kak"ucap devan seraya

"eh lo kakak sendiri dikatain"ucap revan seot."kenapa lo dek?"lanjut revan karna dari tadi dia memperhatikan adiknya ini yang senyam senyum sendiri

"enggak"jawab devan singkat

"eh buset,lama-lama gue bawah lo di matahari supaya dingin lo mencair"ucap revan seraya mendumel tidak jelas
sedangkan devan?dia diam,dia tidak perduli

"kak,ngapain lo kemari ada urusan?"tanya devan

"enggak,cuma pengen aja"jawab revan santai

"kalo lo nggak ada kepentingan sekarang lo keluar!"ucap devan dingin

"iye-iye adikku sayang,jangan marah dong ah..lo nggak bersyukur punya abang yang ganteng se jagat ra-"ucapan revan terpotong oleh devan

"keluar!"ucapnya dingin

Revan akhirnya keluar dengan menghentak-hentakkan kaki nya seraya mendumel..

LENATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang