Tiga puluh satu

2.9K 86 2
                                    

Happy reading!

.

.

.

.

Terlihat seorang perempuan yang masih bergelung dalam selimut tebalnya. Padahal matahari sudah naik, tandanya aktifitas orang-orang akan segera di mulai.

Sudah dua minggu ia berada di negara orang. Dan besok adalah awal ia menempuh pendidikan.

Kringg kringgg kringggg

Hoammmmmm

Perempuan itu pun segera bangun, kalah jam wacker nya berbunyi nyaring. Ia melirik jam itu, sudah pukul setengah sepuluh.

Ia berencana akan berbelanja kebutuhan kuliahnya hari ini, di temani sekertaris nya yang bekerja di salah satu cabang dari perusahaannya yang ada di USA.

Ia pun bangkit dan segera membersihkan diri. Membutuhkan setengah jam untuk bersiap-siap kini Ia sudah rapi dengan stelannya. Dan Ia sedang menunggu sang sekertaris.

Ting nong ting ning

Bell apartment nya berbunyi. Ia segera mengambil sling bag nya dan segera keluar dari apartment. Dan sampai didepan pintu, ternyata yang menekan bell nya adalah sang sekertaris. Namanya Helen delv.

"Selamat pagi, nona" Sapa Helen.

"Pagi."

"Mobil yang anda minta, sudah di siapkan di basement"

"Yaudah, ayo"

"Mari nona" Mereka berjalan dan memasuki lift sampai di basement.

Terlihat dua orang berbadan kekar dan berpakaian serba hitam sedang menunggu di dekat mobil Lamborghini hitam. Yap mobil lenata. Kali ini Ia hanya akan pergi dengan Helen, dan Helen yang akan menyetir.

Mereka berjalan menghampiri mobil itu, dan segera masuk. Lenata masuk ke kursi penumpang yang di sebelah kemudi,sedangkan Helen berada di balik kemudi. Mobil pun berjalan membelah kota.

Membutuhkan sekitar empat puluh lima menit untuk sampai di salah satu pusat perbelanjaan, belum lagi kemacetan yang akan melanda.

Lenata yang akan bosan akhirnya memilih untuk membuka salah satu sosial media nya dan memposting foto nya yang di ambil beberapa hari lalu ketika Ia berjalan-jalan mengelilingi daerah-daerah di amerika ini.

Lenatalia_

❤10k likes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤10k likes

🚫comment

Lenata memejamkan matanya sejenak. Ia kangen dengan mereka. Teman-temannya, keluarganya.

Keluarga?teringat akan satu kata yang mengandung kesakitan bagi lenata. Lenata ingin sekali tidak bisa memaafkan mereka.

Tetapi Ia selalu memegang prinsip, Tuhan saja maha pengampun, masa hambanya tidak?

LENATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang