Dua

6.1K 236 2
                                    

Lenata sudah sampai di sekolah nya SMA harapan bangsa,dia memarkirkan sepedanya di bawah pohon rindang dan setelah itu dia berjalan menuju kelasnya XI IPA 1..ketika dia hendak berbalik tanpa sengaja menabrak dada bidang seseorang yang lebih tinggi darinya,lenata terjatuh setelah itu ada tangan didepan wajahnya..
lenata berdiri tanpa membalas uluran tangan pria itu,dia menatap pria tampan itu yang berada didepannya dengan tatatapan dingin dan setelah itu berlalu dari hadapan pria itu,sedangkan pria itu hanya mengangkat satu alisnya pertanda dia sedang merasa kebingungan..
Lenata berjalan dengan menghiraukan bisik-bisikan orang yang berada di koridor sekolah mengenai dirinya

gila si cewek jelek itu sok jual mahal

cihh,jual mahal banget tu cewek jelek

omaygatttt,dia ditolongin most wanted sekolahhhhh

gile bener dia,masa most wanted sekolah mau bantuin malah di cuekin

halahhh jual mahal banget sih loh

begitulah bisikkan yang tertangkap dalam indra pendengaran lenata tapi dia acuhkan karna tidak ada gunanya meladeni orang-orang seperti itu,menurutnya..

Nata sampai di kelasnya dan segera duduk ditempatnya disamping Dila teman lenata sejak mereka SMP ,sejak SMP sampai sekarang entah kenapa  mereka selalu saja satu kelas jadi tak heran mereka sudah saling mengenal karna persahabatan mereka sudah tergolong cukup lama,Dila juga tau tentang Lenata..baik itu tentang keluarga lenata dan lenata yang sekarang ini..Dila dibuat takjub dengan sahabatnya ini karna dia begitu kuat menjalani hidup yang kelam baginya
Dila yang merasa aneh dengan sikap lenata segera bertanya padanya "Ta,kanapa lu?"
lenata hanya membalas dengan gelengan kepala sebab dia sudah hafal sahabatnya ini,lenata tetap akan bercerita padanya dan dugaan Dila benar Lenata segera menghadap kapadanya dengan wajah yang penuh ketidaksemangatan..

Lenata:"dil,hidup kok nggak pernah adil
sih sama gue?kenapa gue nggak pernah merasakan bahagia biarpun sedik doang?gue capek"

Dila merasa kasihan kepada sahabatnya,tapi dia bingung kepada lenata karna dia sudah berkali-kali mengatakan pada lenata bahwa dia harus pergi dari rumahnya,karna percuma lenata tetap tinggal disitu karna sampai kapanpun lenata tidak akan di anggap oleh mereka
"Ta,gue bingung mau jelasin dengan cara apalagi bahwa lo harus pergi dari rumah itu karna kalo lo tetap tinggal disitu maka lo lebih tersakiti lagi ta,lo kan nggak perlu takut untuk tinggal dimana kalo lo beneran pergi dari rumah itu,lo sendirikan punya rumah mewah hasil usaha kerja keras lo,lo juga punya banyak uang,lo punya perusahaan terkaya nomor 2 didunia"

lenata menghela napasnya berat dan berkata"Dil,gue nggak sanggup ninggalin mereka,gue sayang sama mereka"

Dila:"iya,gue tau..tapi lo menyiksa diri lo sendri,lo harus bangkit ta,lo harus buktikan pada keluarga lo bahwa lo bisa tanpa mereka,gue yakin mereka suatu saat akan tau semua kesalahpahaman ini,dan mereka akan menyesal"
lenata hanya menghela napasnya dan tersenyum pada sahabat yang selalu ada,selalu mendukungnya,dan selalu memberinya nasehat.

LENATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang