Tiga puluh

2.6K 74 1
                                    

Percayalah,suatu hubungan yang di dasari oleh kepercayaan dan komitmen.. Pasti akan bersatu walaupun beda jarak,waktu dan waktu.

Lenatalia.

.

.

.

.

Happy Reading!!!






Hari ini adalah Hari dimana Lenata akan berangkat untuk menempuh ilmu di negeri orang.

Hari ini juga, Hari dimana Lenata akan melepaskan sementara seluruh masalahnya.

Kini semua orang telah berkumpul di mansion lenata,bahkan bi wati dan bang nanta pun turut andil untuk mengantar lenata ke bandara.

Jam menunjukkan pukul 08:45, itu tandanya mereka harus segera berangkat agar lenata tidak kemacetan. Soal keterlambatan memang lenata tidak masalah, karena Ia berangkat menggunakan pesawat pribadinya. Tetapi karena lenata adalah seorang yang profesional dan juga membenci mengulur-ulurkan waktu, jadi Ia akan segera berangkat.

Di ruang santai ini, para teman-teman nya sedang bersanda gurau. Bi wati dan bang nanta pun bergabung bersama mereka.

Ekhemm.

Lenata berdehem, dan seketika mereka terdiam dan menatap lenata yang sudah di anak tangga terakhir.

"Udah mau jam sembilan. Ayo berangkat, entar kemacetan." Ujar lenata

"Lo kan berangkat gunain pesawat pribadi lo. Nggak akan ketinggal kok" Celutuk Dila.

"Iya len, selow dong" Dhio menimpali.

"Gue nggak mau ngaret" Ujar lenata jengah.

"Udah-udah. Ayo berangkat" Lerai bi wati, dan lenata langsung tersenyum!

"Yaudah, ayo. Dek, koper kamu, biar abang yang bawain" Ujar bang nanta.

"Yaudah de bang, nih" Lenata menyerahkan koper nya yang hanya terisi barang-barang berharga. Baju? Ia hanya membawa 5pasang baju saja. Ia berencana akan membeli pakaian di tokoh baju yang ia punya.

Setelah 45 menit perjalan,akhirnya mereka sampai. Mereka segera turun, dan berjalan ke ruangan private yang lenata punya.

Setelah sampai, mereka mendudukkan diri di sofa yang ada di ruangan itu.

Mereka bercanda ria,dan melupakan waktu, kalau seseorang tidak datang kesitu. seorang pilot ganteng! Yang diperkirakan umurnya hanya beda 3 atau 4 tahun dengan umur mereka. Seperti sebaya sama bang nanta.

"Selamat pagi. Nona, pesawat akan landing" Ujar sang pilot.

"Yaudah, sebentar lagi saya akan kesana." Balas lenata, dan pilot itu pun berbalik Dan meninggalkan mereka.

"Yaudah, lenata harus berangkat. Kalian hati-hati" Ujar lenata. Menatap satu per satu Teman-temannya. Ia memeluk mereka bahkan dhio Dan Calvin pun dipeluknya.

"Kamu hati-hati" Ujar bang nanta

"Iya abang, abang juga. Jaga bibi ya! Dan juga lenata titip perusahaan lenata" Lenata memeluk nanta.

"Len, lo sering-sering kabarin kita!" Ujar dila yang sudah berkaca-kaca.

"Iya, jangan cengeng dong! " Lenata memeluk dila

"Len,makasih untuk semua! Hati-hati disana!jaga kesehatan! Bener noh ucapan dila, sering-sering kabarin!" Ucap Audrey. Lenata melihat Audrey dan Dian, dan lenata pun memeluk mereka berdua.

LENATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang