Dua puluh lima

2.6K 86 2
                                    

Menyesal tidak akan mengubah apa pun yang sudah terjadi.

-Lenatalia.

.

.

.

.

.

.
Happy reading! 🖤

Sekarang lenata berada di kantornya.

Sudah setengah jam berlalu, Ia masih mengutak atik laptop nya. Memeriksa kembali email yang ada. Ketika sedang asiknya bekerja, Ia di kagetkan dengan suara ketukkan pintu.

"Masuk" Ucap lenata, dan seseorang yang mengetuk pintu itu masuk ke dalam dengan memegang tablet yang berisikan jadwalnya. Ya seseorang itu Rylia, sekertarisnya.

"Maaf mengganggu nona, tapi jadwal nona.. Sebentar lagi akan ada pertemuan dengan perusahaan hardikusuma group's" Ujar rylia, matanya masih tertujuh pada tablet tersebut.
Lenata yang mendengarnya sedikit tersebut, tetapi dengan cepat ia mengubah raut wajahnya sesantai mungkin.

"Baiklah Ryl. Saya masih mempunyai waktu untuk bersiap? " Tanya lenata

"Nona mempunyai waktu 10 menit untuk bersiap"

"Baiklah, kamu siapkan berkasnya. Nanti saya keluar dan memanggil kamu." Setelah mengatakan itu, Rylia pun keluar dari ruangannya.

Memastikan Rylia sudah benar-benar keluar, ia menghembuskan nafas pelan Dan bergumam..

"Semangat Ta. Lo pasti bisa, bersikap professional! Dan jangan menggunakan hati lo untuk saat ini. Gunain otak lo! Lo pasti bisaaa, ya pasti bisa!" Gumamnya dan bangkit berdiri untuk keluar dan menghadiri rapat dengan perusahaan yang baru saja menjalin kerjasama. Dan juga dengan beberapa investor-investor lainnya.

Sedangkan di lain tempat...

"Sebentar lagi kita sampai pak" Ujar sekertaris pria paruh baya tersebut.

"Baiklah. Ngomong-ngomong saya sangat penasaran siapa CEO yang memegang LN'Group " Ujar sang pria paruh baya

"Saya dengar CEO LN'Group masih sangat mudah, Tuan." Timpal sang sekertaris.

"Oh ya? Pantesan ia selalu menolak kerjasama kita dulu. Entah kenapa sekarang ia menerimanya" Ujar sang pria paruh baya lagi.

"Tidak apa Tuan. Yang terpenting kita sudah menjalin kerjasama dengan mereka. Keuntungan kita sangat besar do bandingkan mereka" Ujar sang sekertaris, sedangkan pria paruh baya tersebut hanya tersenyum mengejek.

Tak lama kemudian, pria paruh baya dan sekertaris itu masuk ke dalam gedung yang bertuliskan LN'Group.

Banyak sekali yang menatap mereka, ada yang menatap mereka dengan tatapan tidak suka,ada yang suka, dan sebagainya.

Sedangkan pria paruh baya itu meneliti perusahaan tersebut.

Bagus juga nih perusahaan, elegan dan terasa berkelas. Karyawan juga memakai pakaian sama dan bermerk, para OB dan OG juga memakai pakaian sama dan terkesan bagus di pandang. Ah Saya jadi iri, liat aja nanti saya akan menghancurkan perusahaan ini, dan saya akan membeli perusahaan ini. Batin pria paruh baya tersebut seraya tertawa mengejek.

Setelah sang sekertaris bertanya pada repsensionis, ia kembali pada bos nya.

"Tuan ruang meeting berada di lantai 24" Ujar sang sekertaris

LENATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang