De Onze | NielWink [END]

Prolog

Kang Daniel berada disana pada malam itu, sebuah ballroom di salah satu gedung pencakar langit yang berada di New York. Ia duduk menyilangkan kaki kiri di atas kaki kanannya dengan postur congkak di barisan pertama sebelah kiri panggung, memandang jenuh pada setiap model yang berlenggak-lenggok hilir mudik di depannya sembari memeragakan pakaian yang mereka kenakan oleh brand ternama Dior.

Sekilas Daniel melirik pada jam tangannya yang tersemat di lengan kirinya yang bertumpu di atas kakinya. Masih ada satu jam lagi waktu sampai acara fashion show itu selesai dan dilanjutkan dengan acara after party. Daniel pikir mungkin ia hanya akan menghadiri acara after party itu selama setengah jam untuk menyapa beberapa rekan kerjanya kemudian pergi dari tempat itu.

Ini membosankan. Menghadiri undangan acara seperti ini bukan style Daniel sama sekali. Ia lebih memilih duduk berjam-jam di balik layar menonton film atau mengecek email mengenai pekerjaannya daripada duduk disini saat ini.

Daniel hampir kelepasan menguap saat seorang model pria bertubuh mungil berjalan dengan anggunnya di depannya. Sedikit rasa tertarik menggelitik hati Daniel saat ia melihat model itu berjalan dengan mengenakan kemeja oversize berwarna baby blue yang menampilkan dadanya.

Ah jadi ini model androgini yang sedang ramai dibicarakan publik. Batin Daniel dengan mata yang terus mengikuti pergerakan pria berambut merah terang itu sampai tubuhnya menghilang di balik tembok yang membatasi panggung dengan belakang panggung.

"Oh shit! Park Jihoon is so breathtakingly gorgeous."

Bisikan seorang pria keturunan Amerika asli di sisi Daniel menarik perhatiannya. Dari pandangannya, Daniel tau bahwa pria itu memikirkan hal liar tentang model androgini barusan.

Well, that's right. That model named Park Jihoon is so fucking beautiful with that fierce look on his eyes makes him more breathtakingly mesmerizing for everyone who's looking at him, and so does for Daniel.

***

© Lady F
2019-04-06