Y

399 70 1
                                    

"eh?!"
"jihyo..? " ujar siswi bergigi kelinci kaget melihat jihyo di hadapannya.

"eh si babi ternyata. Apa yang kau lakukan disini?" tanya siswi lain yang merupakan teman si gigi kelinci dengan gaya angkuh

Jihyo memutar mata malas. Tak berniat membalas ucapan mereka. Toh, dibalas seperti apapun tak akan membuat keadaan yang buruk jadi membaik. Dengan santai seolah tak melihat ataupun mendengar jihyo berlalu dari mereka.

"yakk!! Berani sekali kau pergi tanpa menjawab " lagi teman si gigi kelinci itu berbicara. Berlagak seolah menjawab pertanyaannya adalah kewajiban.

Melihat jihyo masih tak perduli siswa itu menarik paksa earphone yang melekat di kedua telinganya.

"apa?! Kau berani padaku?" gertaknya

"sinting"

"apa?!! "pekiknya. siswi itu semakin mendidih mendengar kata yang keluar dari mulut jihyo. Dengan wajah memerah ia hendak meraih rambut jihyo

"yuju-ya!" panggil si gigi kelinci
"hentikan" ucapnya menghentikan perkelahian

Untuk sesaat mereka hanya beradu mata.

"hai. Kenapa kalian diluar?" seorang siswa lain hadir dengan kancing seragam yang tak lagi saling bertaut menutup kaos yang dipakainya.

"eh jihyo? Wah.. Kau benar-benar datang. Kupikir aku harus membujukmu lebih keras lagi agar kau mau datang " aku siswa itu dengan senyum ceria membuat mata sipit nya membentuk lengkungan seperti senyuman

"apa kau mengenalnya?" tanya siswa lain di sampingnya

"tentu. Dia adalah jihyo yang kumaksud waktu itu" ujar deokyeom ntah karena alasan apa ia terlihat bangga memperkenalkan jihyo

"apa?! Si babi ini?? Kenapa harus dia? Aku tak sudi bergabung di klub yang sama dengannya" tolak siswi bernama yuju itu

"hei kenapa kau menyebutnya begitu?" ujar deokyeom

"satu kelas kami menyebutnya begitu. Dia si gadis pemalas tukang tidur dan hanya bangun saat jam makan siang. Tak ada yang mau berteman dengannya" beber yuju bangga bisa mengatakan keburukan jihyo

"mulai sekarang aku temannya. Jangan panggil dia begitu lagi! " tegas deokyeom membuat mereka yang berdiri disana kaget mendengarnya termasuk jihyo.

Flying ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang