Jihyo bernafas lega saat mengumpulkan lembar jawabannya tidak seperti semalam kali ini ia lebih yakin pasti nilainya bagus. Harus di akui belajar dengan jungkook banyak membantunya dalam menghadapi ujian. Seisi kelas sudah sepi hanya tinggal jihyo yang tengah merapikan alat tulisnya, jihyo beranjak dari bangkunya namun dengan kasar ia terduduk kembali. Ia meringis pelan
"ngelunjak ya! Dasar tidak tau malu" itu yuju. Tanpa aba-aba langsung berbicara seenak hatinya dan jarinya berayun mendorong bahu jihyo
"kau pikir aku tidak tau kalau kau pergi berduaan dengan jungkook semalam hah?! Dasar babi jelek!!" cerca yuju
Jihyo menghela nafas pelan enggan menanggapi yuju dengan sikap arogannya"tidak ada hubungannya denganmu kan?" jawab jihyo datar yang dibalas pelototan oleh mereka bertiga
"dasar babi sialan! Kau memang nyari masalah, pertama masuk club yang sama denganku lalu tebar pesona sana sini, dan sekarang kau mengincar jungkook juga?! Dengar ya ini peringatan terakhir untukmu jangan pernah dekati jungkook lagi atau terima akibatnya kalau berani melawanku" gertak yuju
Jihyo memutar matanya malas
"minggir, aku mau pulang" ujar jihyo tak gentar sedikit pun dengan ancaman yujulalu tiba-tiba kedua temannya-yerin dan eunha- menarik lengan jihyo secara paksa
Jihyo memberontak namun ia juga tak kuasa melawan merekaToilet menjadi tujuan mereka. Jihyo didorong agar masuk ke dalam lalu pintu dikunci
Jihyo mengedor pintu semamampunya
"yuju! Buka pintunya" pintanya namun bukan yuju namanya kalau langsung membukakan pintu"ini cuma permulaan kalau kau terus mendekati jungkook, hal lebih besar menunggumu" sarkas yuju
"kau harusnya mengurung diri dirumah sampai mampus" lanjutnya
Jihyo tak mau membuang tenaga lagi ia sudah tau pasti yuju tak akan membukakan pintu. Yang sekarang harus ia pikirkan adalah bagaimana caranya keluar dari sini.
Suara tawa yuju dan kedua temannya terdengar nyaring diluar sana, masih betah berdiri dibalik pintu untuk menertawai dan mengatai jihyo
"sepertinya kita harus membiarkan babi ini menginap disini" jelas itu suara eunha. Kedua temannya mengangguk setuju
"bye babi, selamat beristirahat di kandang baru" kali ini yerin yang berbicara
"yuju!! Buka pintunya" ujar jihyo dari dalam ia benar-benar tidak tahan di dalam, secara Toilet ini sudah lama tidak dipakai. Dindingnya bahkan sudah kusam, bagian bawah dinding sudah lumutan ditambah sarang laba2 di sudut-sudut dinding
"yuju!!" panggil jihyo yang mulai berputus asa tidak ada celah untuknya keluar dari sini selain pintu masuk. Ventilasi disini ada namun dengan tubuhnya jihyo tidak akan bisa keluar melalui ventilasi.
Jihyo menggedor pintu namun tidak ada lagi terdengar suara disana. yuju pasti sudah pergi batin jihyo. Jihyo mendesah pelan tidak ada yang bisa ia mintai tolong. Tidak wendy ataupun yoongi karena jelas mereka pasti sibuk dengan perkuliahannya dan ia juga tidak punya ponsel untuk menghubungi mereka. Pernah yoongi menawarinya namun ia menolak saat itu.
Deokyeom juga tidak bisa menolongnya. Jungkook juga- eh jungkook??
Jihyo teringat, jungkook mengajaknya belajar bersama lagi semalam. Jihyo kalut memikirkan apa jungkook masih menunggunya? Syukur kalau tidak namun kalau menunggu, jihyo tidak bisa menepatinya. Ia merasa bersalah karena mengiyakan ajakan jungkook harusnya ia menolak saja semalam dan jungkook tidak perlu repot menunggu.
_____________Yuju dkk berjalan ke arah parkiran niatnya mau pulang naik mobil yuju.
"yuju"
Yuju dkk yang tadinya asik berbicara menghentikan kegiatannya. Senyumnya merekah"eh jungkook? Belum pulang?" kaget yuju
"aku menunggu seseorang" jawabnya
Yuju mendengus pelan
"kau menunggu jihyo kan?"Jungkook menatap yuju ragu
" dia sudah pulang" jawab yuju"eoh? Pulang?!" pekik jungkook kaget
-apa jihyo lupa dengan janjinya-batin jk"dia keliatan buru-buru. Ia juga mengabaikanku saat ku panggil" ucap yuju acuh
"aku juga melihatnya kok" yerin nimbrung ke dalam percakapan mereka
Jungkook tampak kecewa sementara yuju diam2 mengulum senyumnya
"mmh baiklah sebaiknya aku juga pulang" ucapnya lesu
"ikut kami saja. Kami berniat belajar bersama di rumah yerin" tawar yuju
Jk menggeleng pelan "aku mau kerumah jimin saja" jawabnya
Yuju berdecak sebal
"yasudah. Kalau berubah pikiran datang saja" ucapnya kemudian berjalan ke arah mobilnya
"dasar babi sialan" gumannya kesal___________
Jungkook mendesah pelan kalau jihyo pulang tidak mungkin ia tidak melihatnya, ia sengaja menyelesaikan ujiannya secepatnya agar bisa keluar lebih dulu namun ia tidak melihat jihyo sama sekali tidak di sekolah tidak juga di halte bus tempat biasa jihyo menunggu untuk pulang. Ia juga tidak punya nomor jihyo dan kalau mengunjungi rumah jihyo tanpa memberitahu akan sangat tidak sopan.
Jungkook memutuskan kembali ke sekolah walau sebagian dari dirinya menentang namun sebagian lainnya meyakinkan jungkook bahwa jihyo belum pulang.Sekolah terlihat sepi mengingat ini sudah sejam sejak jam pulang berkumandang. Jk memutuskan duduk di motornya, matanya tak berhenti bergerak menatap sana sini
"maaf dek, masih nunggu seseorang? "
"ah iya pak," jawab jungkook bersikap biasa saja setelah sebelumnya sempat kaget saat mendengar penjaga sekolah menyapanya.
Mereka pun berbincang sebentar sampai akhirnya jungkook memutuskan ikut menemani penjaga sekolah untuk memeriksa keadaan sekolah"pak, dengar sesuatu gak?" tanya jungkook saat mereka hendak mengunci salah satu kelas paling pojok yang di jawab gelengan oleh penjaga sekolah
Kejadian itu berulang sampai akhirnya mereka memutuskan mencari sumber suara
And then..
Sumbernya adalah toilet yang sudah tidak dipakai.
Pintunya ditahan dari luar tampaknya memang sengaja dilakukan
"dek pergi aja yukk, inikan toilet yang tidak digunakan lagi" ujar penj. Sekolah takut2"bentar pak kayaknya ada orang didalam" ujar jungkook
"justru itu, nanti yang didalam bukan manusia gimana" cicitnya
Jungkook memberanikan dirinya
Dan saat pintu itu terbuka betapa terkejutnya mereka melihat siapa sosok yang didalam"jihyo?!?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Flying Butterfly
FanfictionBerawal dari kecerobohan jihyo yang tidak sengaja bernyanyi di ruang latihan club musik. Sampai seorang siswa bernama deokyeom yang terus mengajaknya masuk ke club dan menjadi anggota Perlahan jihyo yang selalu menyendiri, mulai membuka diri. Sampa...