F

304 62 1
                                    

"kau mau beli minum?" tanya yuju semangat pada jungkook yang hendak keluar

"ah ne" jawab jungkook seadanya

"untukmu" yuju menyodorkan minuman soda kaleng

Jungkook menerimanya ragu ragu
"gumawo" ucapnya sambil menggoyang kaleng soda nya

Dengan kepala yang menunduk yuju mengangguk malu malu pada jungkook

Jungkook tersenyum kaku lalu beralih pergi dari hadapan yuju.
.
Jungkook berjalan menuju rooftop, ia tidak semangat sama sekali sewaktu latihan tadi.
Jungkook menaiki anak tangga menuju rooftop. ia ingin menghirup udara segar untuk melepas penat.

Jungkook mendorong pintu rooftop pelan. Perlahan matanya membulat. Ia mengedipkan matanya berulang memastikan yang dilihatnya itu benar.

Spontan jungkook meremas kaleng soda yang dibawanya. Hatinya terasa sakit melihat dua orang yang posisinya berpelukan sambil membelakanginya. Jungkook tau siapa mereka. Ia sangat kenal. Terutama perempuan itu. Jungkook tidak tahan melihatnya. Ia segera turun.

Jungkook membuka asal kelas yang didepannya. Syukur belum dikunci. Ia segera masuk

"sial! " umpatnya. Ia melempar kaleng soda ke tembok
Jungkook memegang kening sambil memejamkan mata erat. Untuk beberapa saat ia berdiri diam sambil menenangkan diri.

"kenapa harus kalian" gumannya pelan.
Jungkook menggaruk kepalanya gusar. Seraya pergi dari kelas.

Saat latihan kembali, jungkook tambah tidak semangat. Ia terus terbayang dengan orang yang ia lihat di rooftop tadi.

"ya, kau baik-baik saja? Kau terlihat tidak fokus" ujar deokyeom

Jungkook menghela nafas kesal.
"bisa kita pulang? Aku capek" ujarnya dingin

Deokyeom menoleh pada rekan lainnya yang keliatan juga setuju dengan saran jungkook

"ok. Kita boleh pulang. Jangan lupa terus latihan di rumah" ujar deokyeom. Serentak mereka meletakkan peralatan yang dipakai dan segera keluar.

***

Jihyo melihat ruang club musik dibalik jendela kaca. Ruangan itu sudah benar-benar kosong sekarang. Jihyo terus berjalan sampai didekat pintu.
Jihyo mengenggam knop pintu. Perlahan ia memutar knop lalu pintu terbuka. Jihyo sedikit terkejut karna pikirnya pintu pasti di kunci. Jihyo kembali meneliti setiap sudut ruangan, ia tak ingin ketahuan untuk kedua kalinya berada di club musik. Tertangkap oleh deokyeom sudah membuatnya harus was was.

Jihyo masih berdiri. Spontan ia mengeluarkan kepalanya melihat keluar entah ada orang ternyata nihil. Tidak ada siapapun disana. Jihyo masih tak mau menyerah ia melakukannya berulang ulang sampai ia rasa memang tidak ada orang disana.

Jihyo mengambil selebaran di atas meja yang berisi lagu yang akan dibawakan. I'm a flaying butterfly. Jihyo tersenyum saat membaca judul lagu yang tertera. Ia membaca lirik lagu yang sudah tercatat nama dan part yang akan dibawakan.

Jihyo fokus pada namanya yang tertera disana. Padahal ia sudah menolak bergabung mengapa mereka masih mau repot² menaruh namanya.
Hati jihyo tergerak mencoba part nya.
Ia terus bernyanyi tanpa tau itu benar atau tidak. Suara merdunya mengalir beriringan dengan senar gitar yang dipetik. jihyo tau sedikit bermain gitar.
"kupikir aku sudah lupa memainkanmu" ujar jihyo pada gitar yang dipangkuannya.

"sudahlah. Aku harus pulang" gumannya. Ia meletakkan kembali gitar pada tempatnya. Tidak lupa selebaran yang ia temukan di meja tadi juga.

Ia menutup pintu lalu pulang.

***
Jungkook berjalan dengan wajah tertekuk.
"itu sebabnya taehyung langsung mengenali jihyo waktu itu ya. Ternyata mereka punya hubungan spesial. Pantas jihyo selalu tersenyum padanya" guman jungkook

"aishh. Sial. Kenapa aku jadi kesal?" gumannya tambah kesal. Jungkook memegang tengkuknya menenangkan diri.

Saat jungkook berjalan tak sengaja maniknya menemukan seseorang yang terasa familiar baginya. Tanpa pikir panjang lagi ia segera menghampiri lelaki itu.

"annyeonghaseyo" sapa jungkook ramah.
Yang disapa malah memasang wajah bingung

"aku teman jihyo. Kita pernah bertemu sebelumnya. Saat itu Anda meminta flashdisk pada jihyo " jelas jungkook tetap sopan

"ooh. Kau pasti jungki" tebaknya diikuti telunjuk yang mengarah pada jungkook

"hah? Bukan. Saya jungkook" ralat jungkook

"jungkook? Lalu jungki siapa? " tanyanya bingung

"mm. Saya tidak tau. Saya jungkook. Jeon jungkook" ucap jungkook. Matanya fokus pada jari pria itu yang mengarah padanya.

"aku yoongi" ujarnya mengenalkan diri

"oh. Halo yoongi hyung" ujar jungkook takut takut namun ia berusaha terlihat ramah

"kalau tidak salah kau teman seclub jihyo kan?" tebak yoongi

"ah ne hyung" ucap jungkook sambil mengangguk

"apa terjadi sesuatu di club musik kalian? Aku perhatikan jihyo agak murung akhir-akhir ini"

"tidak ada hyung. Aku juga penasaran kenapa jihyo tidak mau bergabung lagi dengan kami" ucap jungkook lirih

"mungkin sulit mendekati jihyo. Karena dia agak tertutup. Tapi apapun itu jangan menyerah untuk berteman dengannya. Dia gadis yang baik hanya saja terkadang ia tidak tau apa yang harus dilakukan" ujar yoongi

"hyung sudah lama mengenal jihyo?"

"aku sudah mengenalnya sejak kecil. Jadi sedikit banyaknya aku tau tentangnya"

"kalau begitu apa hyung tau apa alasan jihyo menolak ikut promnight?" tanya jungkook penasaran

Yoongi diam.

"hal seperti itu sebaiknya jihyo yang katakan langsung"
"sudah ya. Aku mau pergi!" pamit yoongi tanpa memperpanjang lagi bahasan mengenai jihyo

"oh.. Mm. Iya. Hati- hati hyung" ucap jungkook dengan membungkukkan badannya

"oh ya! Jihyo suka bernyanyi dia pasti senang masuk club musik" ujar yoongi lagi. Lalu pergi dari hadapan jungkook

"aku tau. Walau tak mencolok ia selalu keliatan semangat saat datang ke club musik" guman jungkook

Flying ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang