G

379 67 1
                                    

Pagi ini seperti biasa jihyo masuk keruang kelasnya dengan ekspresi cueknya.

"apa? Si babi masuk klub musik? Wah aku tak bisa membayangkannya"

"si babi benar-benar nekat"

"dia pasti merasa hebat sekarang"

"wah beruntung sekali. Si babi bisa berada di klub musik yang seperti surga"

"babi itu pasti bertemu dengan jungkook. Irinya"

"deokyeom yang menrekomendasikannya?? "

"deokyeomku..."

Jihyo memasuki ruang kelas. Tentu ia sudah merasakan aura berbeda sejak kakinya melangkah masuk kedalam. Banyak sorot mata yang menatapnya tajam. Ada juga yang menatapnya dengan tatapan iri dan Ada yang membicarakannya terang-terangan.

"well. Aku benar-benar tidak menyangka seekor babi bisa masuk klub musik" yuju yang merupakan teman sekelas jihyo sengaja memperkeras suaranya ketika ia melihat jihyo masuk

Jihyo tetap diam. Ia duduk dibangkunya dengan tentram.

"ya! Apa kau sekarang merasa hebat?" yuju bertanya pada jihyo. Ia kesal karna jihyo tak perduli atas olokan yang dibuatnya

Hening.

Yuju mendengus kesal. Ia bertanya namun dengan santai jihyo berani mendiaminya.

"yak!! Kau gila? Kenapa diam?" yuju menggebrak meja jihyo.

"berhenti memperdebatkan yang tidak perlu" jihyo angkat suara

"kenapa? Kau tidak suka??" tanya yuju dengan senyum miringnya

"ah! apa kakimu baik-baik saja?" tanya jihyo dengan seringai

Spontan yuju terdiam. Matanya menatap jihyo garang

"kaki yuju kenapa? " yerin teman yuju bertanya

"kenapa diam?" kini giliran jihyo yang bertanya pada yuju

Wajah yuju memerah menahan amarah. Tanpa berkata apapun yuju langsung pergi meninggalkan jihyo diikuti temannya

"ugh. sial!. Jihyo sialan! Lihat saja, akan kubalas kau"

Senyum kemenangan jihyo turut memudar beriringan perginya yuju.
Jihyo menghela nafas.

Kapan aku bisa merasa damai kalau begini. Uhh! Aku ingin lulus secepatnya-

.

*Jam istirahat

Jihyo baru saja selesai melahap roti isinya di kantin sekarang dia ingin ketoilet.

Brakk.
Jihyo jatuh tersungkur di lantai. Spontan siswa/i lain yang di kantin juga ikut menoleh kearah sumber kegaduhan.

"maaf jihyo-ya. Aku tidak sengaja"

Jihyo mendengus. Ia mengenali suara ini. Bahkan sudah sangat kenal. Yuju. Jihyo berdiri dengan pelan. Sungguh ia kesal sekarang. Ia membersihkan telapak tangan dan lututnya yang agak memerah karena bertubrukan langsung dengan lantai

"oh miyane jihyo-ya. Aku tidak sengaja " ucap yuju sok perhatian

Dengan cepat jihyo meraih minuman di meja sebelahnya dan menyiramkannya ke wajah yuju

"aku juga tidak sengaja" ketus jihyo lalu segera pergi dari sana

Yuju menganga. Syok dengan perlakuan jihyo padanya. Jihyo yang ia sebut babi itu tak biasanya membalasnya begini. Jihyo itu biasanya hanya menghela nafas lalu pergi

Sebelum jihyo benar-benar pergi dari kantin yuju mengejar jihyo lalu menjambak rambutnya. Lalu terjadilah adegan jambak menjambak di kantin.

.

"deokyeom, bagaimana menurutmu dengan proposal kemarin" tanya jungkook pada deokyeom

"proposal itu.. Bisa kita bicarakan di kantin saja. Aku sangat lapar" ujar deokyeom disertai cengiran

"huu. Kau ini, padahal tadi sudah kubelikan roti" ujar mingyu salah satu sahabat deokyeom

Deokyeom cuma senyum

"baiklah. Ayo kekantin" ajak jungkook

Mereka bertiga pun pergi ke kantin

.
Di kantin mereka melihat banyak siswa berkumpul tengah asik menonton sesuatu

Mereka bertiga, deokyeom, mingyu, dan jk pun penasaran.

Mereka mendekati sekumpulan siswa itu.

"jihyo?" kaget deokyeom
Tanpa aba-aba deokyeom langsung maju ketengah melerai yuju dan jihyo yang berkelahi. Mingyu dan jungkook juga tak tinggal diam.

Deokyeom memegang yuju agar berhenti memukul jihyo.

"bawa jihyo pergi dari sini"ujar deokyeom

Jungkook pun segera membawa jihyo pergi dari kantin. Sementara mingyu sibuk membubarkan siswa yang hanya menonton tanpa melerai.

.....

Klub musik

"kurasa kita sudah boleh pulang" ujar deokyeom selaku ketua klub musik sekolah

"baiklah. Jangan lupa baca proposal yang kuberi ya " ujar jungkook pada deokyeom yang dibalas anggukan kepala

Mereka semua pun bersiap pulang
" jihyo-ya ayo pulang bersama" ujar siswi bernama chaeyeong

Jihyo cuma diam. Tidak menolak tidak juga mengiyakan. Tapi jauh dilubuk hati. Jihyo bersyukur ada yang mau berteman dengannya.

Pas jihyo mau turun tangga yuju ingin menyandung kakinya agar jihyo terjatuh. Namun, niat jahatnya malah berbalik padanya. Ia terpeleset dan jatuh. Untung tidak terjatuh sampai kebawah. Yuju meringis kesakitan di kakinya sambil mengumpat karena ia gagal membuat jihyo jatuh

Flying ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang