7

227 38 3
                                    

" diminum" jungkook meletakkan segelas teh untuk jihyo minum. Setelah kejadian di sekolah tadi jungkook membawa jihyo ke rumah jimin. Awalnya ia ingin kerumah sakit saja saat melihat betapa pucatnya wajah jihyo tapi kalau bukan karena ditolak oleh jihyo mereka pasti sedang di rumah sakit sekarang.

"aku-

"tidak apa-apa. Tidak perlu diceritakan kalau tidak mau" ucap jungkook yang tanggap akan apa yang jihyo ucapkan

"aku juga tidak akan bertanya" lanjutnya

"terimakasih " hanya itu yang terdengar dari jihyo

"ohya aku sudah memperkirakan soal yang mana saja untuk ujian besok. Mau lihat?" tawar jungkook berusaha terlihat ceria

Jihyo menatap jungkook dengan ekspresi yang sulit diartikan

Jungkook menghela nafas pelan
"aku hanya tidak ingin kau mengingat kejadian ini, aku tidak ingin melihatmu muram" jujur jungkook

Sudut bibir jihyo terangkat
"terimakasih jungkook. Aku tidak apa-apa. Hanya sedikit kaget. Aku akan baik-baik saja setelah ini"

"kau yakin tidak ingin melaporkan pelakunya?"

"itu tidak akan membuatnya jera,lagipula kita akan segera lulus, mengadu tidak akan berarti apa-apa lagi"

Jungkook mengangguk pasrah,
"istirahatlah lagi" ujarnya kemudian

"tidak, aku sebaiknya pulang saja" jawab jihyo yang hendak bangkit berdiri

Tapi jungkook menahan pergerakan jihyo
"menginap disini saja. Terlalu bahaya kalau pulang selarut ini"

"aku berani kook" jawab jihyo mantap

"aku yang tidak berani! " pekik jungkook tanpa sadar ia sedikit meninggikan suaranya

"mmh jadi menginap saja disini, sebentar aku ambil baju ganti" ucapnya canggung kemudian setelah menyadari perbuatannya

Jihyo juga tidak berani membantah lagi

Sekitar 5 menit jungkook kembali dengan beberapa pakaian
"aku tidak tau mana yang cocok, kau pilih sendiri saja" ujar jungkook canggung

Jihyo menerimanya tanpa berkomentar
"kalau sudah ganti, turunlah untuk makan" ujarnya lagi sebelum benar-benar keluar dari kamar yang ditempati jihyo
__________________
"duduklah" ujar jungkook begitu melihat jihyo yang sudah berganti pakaian

"omong-omong ini pertama kalinya" ujar jungkook

Jihyo mendongak tak paham maksud ucapan jungkook

"pertama kalinya aku melihatmu tanpa seragam"
Jihyo mengangguk paham
"cantik" guman jungkook pelan

"ya?"

"hm?" jungkook menatap jihyo dengan ekspresi bertanya

"tidak" jawabnya kemudian padahal ia yakin tadi mendengar sesuatu

"kak jimin tidak makan?" tanya jihyo yang sadar sedari tadi sosok pria berambut pirang itu tidak muncul sekalipun

"aku pulang" seruan itu seolah menjawab pertanyaan jihyo barusan

"bagaimana keadaanmu?" tanya jimin khawatir begitu melihat jihyo

"mm aku baik kak" jawabnya kikuk

"baguslah. Aku khawatir padamu"ucapnya melow membuat jungkook yang memperhatikan berdecak tak percaya

"hyung aku benar-benar tidak tahan melihatnya" ucapnya

"kau menginap saja disini ya. Berbahaya pulang larut begini. Kau bisa pakai kamar jungkook nanti. Berikan nomor orangtuamu, aku akan meminta ijin" cerocos jimin tak peduli apa yang dikatakan jungkook

"ah.. Itu.. Sebenarnya aku tinggal sendiri" Jawab jihyo

"tapi kau harus tetap ijin kan. Aku yang akan berbicara, berikan saja nomor ibu atau ayahmu" ujar jimin lagi

"benar tidak usah kak" tolak jihyo lagi

"hyo.." panggil jimin pelan sementara reaksi jungkook

"hah? Sejak kapan dia seakrab itu dengnnya sampai memyingkat nama begitu. Mereka baru bertemu semalam" tapi itu hanya dalam hatinya tidak benar-benar ia ucapkan secara langsung

"ibu dan ayah sudah berpisah, ibuku entah dimana sekarang dan ayahku sudah punya keluarga lain. Jadi tidak perlu repot mengabari mereka"jelas jihyo

"maaf aku tidak bermaksud-"

"tidak apa-apa kak" potong jihyo cepat,
Sebenarnya ia tidak ingin mengatakan hal seperti ini pada siapapun. Jihyo tidak suka dilihat dengan pandangan iba seperti itu

"ehem, sebaiknya kita makan, supnya hampir dingin" ujar jungkook berusaha mencairkan suasana lagi
___________________

Jihyo bangkit dari kasur empuk yang ia pakai untuk beristirahat, setelah berdebat dengan kedua bersaudara-jimin jungkook- akhirnya ia yang tidur di kamar

Ia melirik ke arah bangku yang diatasnya sudah ada seragam sekolah lengkap peralatan mandi yang bukan milik jihyo pastinya

Aku tidak tau kau pakai merek apa, jadi kubeli beberapa- jungkook

Jihyo meletakkan kertas notenya lalu mengecek ke dalam kantung yang berisi peralatan mandi, mulai dari sabun mandi yang beraneka jenis, mulai dari yang cair sampai padat, untung bukan gas :v.
Beberapa krim wajah berbagai merek, padahal jihyo tidak pernah menggunakannya. Shampo dengan wewangian yang berbeda, sikat gigi yang berbeda jenis dan bentuknya

"kenapa banyak sekali"gumannya pelan

_____________________

"turunkan aku disini saja kak" jawab jihyo

"hah? Tapi ini belum sampai" jawab jimin. Pagi ini ia memutuskan mengantar jihyo dan jimin ke sekolah

"tidak apa-apa kak. Aku bisa jalan kedepan "

"oke" jawab jimin tapi tidak menghentikan mobilnya. Ia malah menghentikannya tepat di gerbang sekolah

"sudah sampai" ujarnya ceria

Jihyo tidak berani turun.
Ia tidak peduli apa yang dikatakan orang lain setelah melihatnya keluar dari mobil tapi..

Ia tidak ingin jungkook juga terlibat obrolan tak menyenangkan karena berangkat sama dengannya

"tidak apa-apa " Jawab jungkook seolah paham

Ng?"

"ayo turun. Tidak usah pedulikan ucapan orang lain" ujar jungkook

"t ttapi"

Jungkook langsung keluar dari mobil dan bergegas membukakan pintu untuk jihyo

"ayo" ujarnya tangannya terulur untuk jihyo

Jihyo menerima tangan jungkook ragu

Sesuai dugaan banyak sorot mata yang menatapnya syok.

"ayo kekelas" ujar jungkook menggenggam tangan jihyo

Jihyo terkejut mendapat perlakuan jungkook yang tiba-tiba seperti ini. Rasanya malu dan entahlah sulit dijelaskan, jantungnya terasa berdetak lebih cepat.

Sementara jimin yang masih disana
"dasar" ucapnya disertai senyum yang merekah

___________

Flying ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang