Note: kita mulai dari sudut pandang jungkook ya (Full chap) . Mungkin bakal ngulang dari part awal-awal.
Happy reading💜
___________________________
Jungkook prov.Sehabis pulang sekolah seperti biasa aku tidak langsung pulang. Aku biasanya menghabiskan waktu di club musik yang sudah kumasuki sejak kelas satu. Hari itu siwon ssaem menyuruhku membawakan kardus yang aku sendiri tidak tau isinya apa beliau cuma menyuruhku membawanya ke club musik. Sebenarnya aku ingin menolak karena aku bingung bagaimana membawanya sekaligus dengan gitarku namun aku tidak setega itu aku mengiyakan permintaan beliau. Sampai tidak sengaja aku bertemu taehyung yang mau membantu namun namjoon datang dan mengingatkannya pada latihan dramanya dengan panik ia berlari meninggalkanku karena takut diamuk joo hyun, sementara namjoon tidak bisa membantuku karena sibuk dengan club olimpiadenya.
Sampai di tangga, tidak sengaja aku menubruk seseorang, aku meminta maaf tanpa menoleh padanya. Kuperhatikan setiap bagian gitarku kali saja ada yang rusak karena terjatuh.
"maaf aku tidak sengaja" ucapnya pelan
Aku mendongakkan kepalaku. Sedikit kaget melihat sosok jihyo yang ada didepanku. Ya, aku mengenalnya. Ralat maksudku sekedar tau sedikit saja tentangnya. Aku sering melihatnya makan sendirian di kantin bahkan beberapa kali mendengar ocehan siswa lain tentangnya. Hal itu terus berlangsung sampai sadar tidak sadar aku terus memperhatikannya.
Kami terlibat obrolan singkat sampai berakhir pada dia yang mau membantuku. Sesuai perkataannya ia hanya menungguku di depan pintu. Kuletakkan kardus yang kubawa di atas meja, saat ingin berbalik aku terkejut ia kini ada dibelakangku namun aku berusaha tetap tenang. Suasana cukup canggung karena hanya kami berdua yang disini. Seolah mendapat dorongan aku memperkenalkan diriku namun dia tidak membalas uluran tanganku ataupun sekedar menyebut namanya malah dia pamit
Bersamaan dengan ia yang hendak keluar anggota club yang lain datang. Mereka terlibat obrolan yang sama sekali tidak kupahami. Yuju marah-marah tak jelas namun yerin menghentikankannya. Tak lama deokyeom, mingyu, dan seungkwan datang. Deokyeom terlihat ceria menyambut jihyo. Apa mereka sudah saling kenal sebelumnya??
Lalu deokyeom berkata kalau jihyo adalah orang yang ia ceritakan pada kami. Ya dia memang berkata ingin merekrut anggota baru, aku tidak tau kalau yang ia maksud adalah jihyo.
Obrolan memanas ketika deokyeom marah karena yuju yang terus menyebut jihyo dengan sebutan binatang berkaki empat itu. Aku tau yuju memang terkenal suka bertindak sesuka hatinya pada siapapun karena ayahnya kepala sekolah dan terlebih sekolah ini adalah milik keluarganya
Suasana kembali memanas ketika deokyeom dan jihyo memasuki ruangan. Yuju kembali melontarkan kalimat-kalimat yang tidak pantas untuk jihyo hingga aku ikut dalam perdebatan mereka. Jujur saja aku sendiri tidak suka jika yuju menyebut orang lain sebagai binatang berkaki empat itu.
Deokyeom kemudian mengatakan bahwa jihyo resmi masuk club. Jihyo terlihat kaget namun tidak ada bantahan yang keluar dari mulutnya.
Beberapa hari setelah itu, aku, deokyeom dan mingyu berniat ke kantin untuk makan siang sekaligus membahas mengenai Proposal yang aku berikan padanya kemarin. Namun sampai disana kami mendapati kerumunan siswa yang tengah asik menonton sesuatu. Bergegas kami menghampiri, ternyata kerumunan itu terjadi karena perkelahian jihyo dan yuju. Aku tidak tau bagaimana jelasnya sampai mereka berkelahi yang jelas aku melihat jihyo jatuh tersungkur ke lantai. Perlahan ia bangkit lalu menyiram yuju karena tidak terima perlakuan gadis itu. Lalu terjadilah adegan jambak menjambak antara yuju dan jihyo. Tak tinggal diam kami bergegas melerai mereka. Deokyeom menahan yuju sementara mingyu membubarkan mereka yang hanya menonton tanpa mau melerai.
"aku bisa sendiri. Terimakasih" ucap jihyo begitu kami menjauh dari kantin. Aku melepas tanganku dari bahunya
"tunggu!" ucapku spontan. Aku sendiri bingung kenapa aku menahannya. Jihyo menoleh kebelakang.
"kalau kau mau, aku bisa menemanimu" menemani? Yang benar saja! sudah jelas dia tidak mau memangnya kau mau melakukan apa untuk menghiburnya?
Jihyo tampak diam.
"tidak usah" putusnya kemudian
"bodoh! Padahal aku sudah tau dia pasti menolak!" gumanku
Setelah bertemu dengan jihyo di klub waktu itu aku semakin penasaran dengan jihyo. Jihyo satu satunya siswi yang menolak berkenalan denganku-bukannya bermaksud sombong di sekolah aku cukup populer bahkan ada yang terang-terangan mengakauinya di depanku- , satu satunya siswi yang tak takut pada yuju padahal yuju terkenal suka membully. Sungguh aku penasaran padanya .____
3 hari sejak kejadian itu aku tidak pernah melihat jihyo lagi, tidak di club bahkan tidak di kantin. Bahkan aku sengaja bolak balik melewati kelasnya hanya sekedar mengeceknya namun nihil. Aku tidak mendapat dirinya disana.
"sudah tiga hari"gumanku sambil membiarkan tanganku basah oleh hujan
Bodohnya taehyung mendengarku dan mempercayai ucapanku. Ia sibuk mengancamku karena bualanku. Kami menaiki bus bermaksud pulang namun di tengah perjalanan aku menangkap sosok gadis yang beberapa hari ini terus kucari, aku menekan bel agar busnya berhenti. Aku turun secepat mungkin lalu berlari mengikuti sosok gadis yang kuyakini itu jihyo bahkan taehyung mengikuti dengan serenten pertanyaan yang ku acuhkan
Ketemu. Sesuai dugaan itu jihyo. Dari jarak yang agak jauh aku mengamatinya yang sedang melihat gantungan kunci?
Ia melamun dengan raut sedih. Hei itu hanya gantungan kunci apa dia tidak punya uang untuk membelinya?
Jihyo kembali melanjutkan perjalanannya namun tanpa kusadari taehyung berjalan mendahuluiku dan menghampiri jihyo
Ia menyapa jihyo seolah mereka sudah berteman baik. Kemudian aku teringat sesuatu, aku merogoh tasku dan menyerahkan selebaran padanya. Ia menerimanya dan membacanya. Ya itu brosur promnight.
Ia menyerahkan kembali brosur itu padaku. Ia menolak untuk hadir di acara promnight. Aku yang tidak tau alasannya berusaha membujuknya agar ikut. Namun kami kembali terdiam saat seorang pria berkulit pucat menghampiri jihyo
Kekasihnya?Mereka berbincang sebentar lalu memutuskan pergi bersama. Aku dan taehyung juga memutuskan untuk pulang.
__
Keesokannya aku melihat jihyo kembali sekolah. Namun ia tidak pernah datang ke club.
Saat ingin kekelas tak sengaja aku melihat jihyo yang berdiri diluar kelas dengan kedua tangannya yang menyilang di masing-masing telinganya
Aku ragu menyapa atau tidak. Belum sempat aku memutuskan, pandanganku beradu dengannya membuatku semakin bingung
Kuputuskan menyapanya saja.
Ia menunduk."kau belum memutuskan ikut promnight?" tanyaku ragu
"aku mengerti. Baiklah kalau begitu aku masuk kelas dulu" ucapku kemudian yang kunjung tak mendapat jawaban darinya
"ohya! kalau kau tidak keberatan. Hari ini, kau mau datang ke club?" tanyaku
"tenang ini bukan berarti kau setuju promnight. Tak apa kalau memang tidak ikut promnight setidaknya kau bisa menghabiskan waktu dengan ikut kegiatan club yang lain" ucapku lagi takutnya dia salah paham maksud dari pertanyaanku
"aku akan datang. Tapi tidak hari ini" jawabnya kemudian
"baiklah. Sampai ketemu di klub jihyo" ucapku riang. Jujur saja aku senang ia mengatakan itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Flying Butterfly
FanfictionBerawal dari kecerobohan jihyo yang tidak sengaja bernyanyi di ruang latihan club musik. Sampai seorang siswa bernama deokyeom yang terus mengajaknya masuk ke club dan menjadi anggota Perlahan jihyo yang selalu menyendiri, mulai membuka diri. Sampa...