"kau gila??" jihyo tak mampu menahan diri lagi dari mahluk bernama deokyeom ini.
"kenapa kau marah?? Aku memang mau berteman denganmu jihyo. Aku tulus" yakin deokyeom
Jihyo menghela nafas frustasi. Ia membelakangi deokyeom dengan raut gusar. Ia memandang jauh pada beberapa anak lelaki yang masih berlari kesana kemari sibuk merebut, menahan, lalu menendang bola di lapangan.
"memangnya apa yang salah dari pertemanan? Kenapa raut wajahmu begitu?" tanya deokyeom bingung.
"sudahlah. kujelaskan pun kau tidak akan paham. Aku mau pulang saja" putus jihyo.
"jihyo-ya tunggu dulu. Apa salahnya jika aku ingin berteman denganmu?" tanya jungkook
Jihyo masih enggan memjawab
Jihyo turun kebawah diikuti deokyeom yang tak menyerah menanyai alasan jihyo.
"jihyo-ya aku tidak akan berhenti bertanya kalau kau tidak menjawabku" desak deokyeom
"karna hanya kau yang mau berteman dengan orang sepertiku!" bentak jihyo. Sungguh ia benci mengatakan ini, namun inilah faktanya. Memang tidak ada yang mau berteman dengannya. Gadis gendut yang jelek.
Jihyo memandang lekat deokyeom yang terkejut karena dibentak olehnya.
" sudah tau kan alasannya. Jadi jangan ganggu aku lagi" ujar jihyo pelan"memangnya kau seperti apa?"
Jihyo terdiam.
"jihyo-ya. Saat aku memutuskan untuk berteman. Aku tak memandangnya dari fisik atau latr belakang keluarga yang harus bagus. Aku memang tulus mau berteman denganmu terlepas dari kau masuk klub atau tidak " jelas deokyeom
.
"wah. Sudah kembali?" suara angkuh yuju kembali menyambut jihyo dan deokyeom yang kembali ke ruang musik
Jihyo tak menggubrisnya sama sekali
"jangan memaksanya kalau dia tidak mau" kali ini bukan yuju yang angkat suara melainkan perempuan lain berrambut pendek dengan pembawaannya yang Cool.
"sudah kubilang babi ini pasti tidak punya bakat sama sekali. Oh! Dia punya bakat. Yaitu makan dan tidur seperti babi" yuju kembali bersuara diikuti gelak tawanya
"yuju-ya! Jaga ucapanmu. Dia punya nama" jungkook yang sedari tadi diam kini angkat suara
"nama? Aku bahkan tak tau namanya. Kami hanya menyebutnya babi" ujar yuju tanpa merasa bersalah sedikit pun. "dan lagi pula kita terlalu membuang waktu untuknya. Biarkan Babi tak berbakat ini pulang. Lalu ayo latihan-"
"dia bergabung mulai hari ini"
Jihyo menatap deokyeom antara syok atau marah karena deokyeom langsung memutuskan tanpa bertanya pendapatnya. Padahal ia tidak menerima ataupun menolak tawaran deokyeom. Ia hanya mengabaikan pertanyaan deokyeom.
"tadinya dia tak ingin masuk. Namun, aku berhasil membuatnya bergabung" ujar deokyeom ceria seolah tak ada yang perlu lagi dibahas dengan jihyo
"wah. Aku tidak tau harus berkata apa" syok yuju. Dengan mulut yang masih ternganga ia melirik jihyo tajam
"selamat bergabung jihyo. Keputusan yang tepat untuk bergabung disini. aku mingyu. Aku sudah sering dengar tentangmu dari deokyeom " ujar mingyu tanpa aba aba pada jihyo. Jihyo yang masih terkejut hanya mengangguk kikuk
"aku juga. Namaku Boo seungkwan" ujar sengkwan
Para anggota club pun menyambut kehadiran jihyo dengan senang hati. Beda hal dengan yuju yang memandang jihyo tidak suka
KAMU SEDANG MEMBACA
Flying Butterfly
FanfictionBerawal dari kecerobohan jihyo yang tidak sengaja bernyanyi di ruang latihan club musik. Sampai seorang siswa bernama deokyeom yang terus mengajaknya masuk ke club dan menjadi anggota Perlahan jihyo yang selalu menyendiri, mulai membuka diri. Sampa...