U

325 57 1
                                    

Jungkook menadahkan tangannya memberi izin bagi tetesan hujan yang hampir reda membasahi tangannya.

"sudah tiga hari" gumannya pelan

"apanya?" tanya taehyung yang ternyata mendengar ucapannya

Jungkook menoleh padanya
"sudah tiga hari aku tidak makan" jawab jungkook asal

"apa? Yang benar saja!" pekik taehyung tak percaya. "ya! Kau pasti bercanda" cetusnya

Jungkook tersenyum
"ayo pulang" ajaknya. Ia mengibaskan tangannya yang basah lalu memperbaiki posisi ransel di bahunya

"kau serius? Ya Jungkook! Kau belum makan?" tanyanya terus menerus sambil mengekor jungkook

Jungkook tetap tak merespon taehyung bahkan mereka sudah duduk di bus.

"ya, kenapa kau hanya diam? Setidaknya jawablah kenapa kau belum makan. Apa bibi tau, ahh kurasa ini akan jadi masalah kalau bibi tau kau tidak makan sampai selama itu.... " celoteh taehyung yang tiada ujungnya

Spontan mata jungkook memblalak. Dengan raut panik ia terus menoleh kebelakang bus yang terus melaju. Sampai saat matanya tak menemukan sosok gadis itu lagi, buru buru ditekannya bel yang ada disamping agar bus nya berhenti

"ya! Kenapa? Apa ada masalah. Kenapa berhenti?" tanya taehyung yang bingung sambil sesekali mengikuti arah pandang jungkook. Hanya saja ia tak menemukan alasan mengapa jungkook begini.

Bus berhenti jungkook berlari keluar diikuti taehyung.

Jungkook berlari ke arah dimana ia melihat sosok gadis yang sudah dicarinya selama tiga hari ini. Namun, Nihil. Ia tak melihatnya.

Jungkook tak putus asa, ia terus mencari diikuti taehyung yang ikut berlari kesana kemari tanpa tau untuk apa.

Jungkook berhenti berlari saat matanya berhasil menangkap sosok gadis itu tengah menyebrang. Dengan cepat jungkook mengikutinya.

***

Jihyo menempelkan telapan tangannya dikening yoongi lalu melakukan hal yang sama di keningnya lalu menanggguk kecil.

"sudah sadar? " tanyanya saat yoongi membuka matanya

"aku lapar" itulah kalimat pertama ternormal yang diucapkan yoongi selama tiga hari ini.

"tepat sekali. Aku baru selesai memasak bubur" ucap jihyo seraya bangkit dari duduknya

"sudah berapa lama aku disini" tanya yoongi

Jihyo tampak menimang nimang
"3 hari, mungkin?" jawabnya lalu keluar dari kamar

Selang beberapa menit ia kembali dengan nampan yang berisi segelas air putih dan semangkuk bubur yang asapnya masih mengepul

Yoongi berubah posisi menjadi duduk.
Lalu jihyo menyodorkan nampan di depannya

"makanlah.Kau merepotkanku kalau sakit begini! " keluh jihyo

Yoongi mendengus
" aku tak berselera" ucapnya dengan memalingkan wajahnya

"apa?" pekik jihyo. "ya, min yoongi-ssi, kau tau apa yang sudah kulakukan untukmu? Aku sudah berbaik hati merawatmu bahkan aku rela bolos sekolah hanya untuk merawatmu" oceh jihyo

Namun yoongi tak bergeming. Ia enggan memakan bubur di depannya

"akhh!!" pekik yoongi saat merasakan cubitan di lengannya

"makan" tegas jihyo

Yoongi memanyunkan bibirnya sambil mengusap lengannya
" tadi seungwan menelepon" ujar jihyo yang membuat yoongi terdiam. Raut wajahnya berubah datar

"kukatakan kau sakit parah karena tak bisa terima diputuskan begitu saja" ujar jihyo santai

Yoongi tak menanggapi namun jihyo tau sebenarnya lelaki itu ingin tau.

"sebaiknya aku diam saja toh kau tak ingin tau lagi tentangnya " ucap jihyo sambil melirik yoongi

"apa katanya? " tanya yoongi tiba-tiba yang tak mampu menahan rasa keingin tauannya

"makan dulu buburnya" ucap jihyo

"huh. Kau menjebakku" kesal yoongi

"aku ingin membeli beberapa bahan makanan keluar. Habiskan buburmu atau keluar dari rumahku sekarang juga" tegas jihyo

Saat jihyo sudah keluar yang yoongi langsung melahap buburnya. Jujur saja ia kelaparan

Flying ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang