Geo POV
Aku masih saja memikirkannya meski sudah menyibukkan diri, mungkin kali ini aku harus jaga jarak. Tapi itu sama saja dengan menyiksa hatiku. Aku masih ingin berada di sampingnya, menemaninya dan melindunginya. Jika ada yang menyukai gadis itu, aku pasti sudah menghalanginya terlebih dahulu. Dan itu tentu saja membuat Rere risih untuk berada di sekitarku. Aku merasa malu dengan diriku sendiri ketika harus berada di sisinya karena usiaku yang terbilang sangat tua bahkan mungkin saja dia merasa jijik denganku.
Ruangan cukup sepi, aku menghabiskan waktu untuk menandatangani berkas-berkas yang sebelumnya terbengkalai. Mengetik semua informasi seputar perusahaan yang akan bekerjasama dengan perusahaanku.
Layar monitor sangat terang, membuat mataku silau. Pikiranku kalut akan semua permasalahan kantor yang tak kunjung usai. Berulangkali jemariku memijit dahi. Aku beranjak dari kursi, melangkah tak tentu arah yang pasti ke tempat nyaman dan jauh dari keramaian.
Author
Langkah Geo nyaris pelan, seperti menyeret kakinya yang malas untuk berjalan. Tampak beberapa karyawan wanita yang terang-terangan memandangi Geo, sebagian berbisik dan sebagian lagi mengagumi makhluk ciptaan Tuhan tersebut. Geo hanya nyengir kuda ketika dipandangi seperti itu, dia sudah menjadi artis bintang film di kantornya sendiri.
"Apakah kalian tidak punya pekerjaan sehingga harus memandangiku di waktu jam kerja ?" Pertanyaan yang lebih tepatnya pernyataan menyudutkan mereka. Geo begitu ramah tapi jika menyangkut tentang wanita, wajahnya akan terlihat datar. Berusaha untuk menetralkan diri. Bahkan bersikap cuek, jutek dan tidak punya perasaan pada wanita yang terang-terangan mendekatinya. Hal itu menyulutkan keinginan karyawan kantor yang sudah lama mendambakan Geo.
"Apakah aku begitu kejam? Menutup hatiku ke setiap gadis yang ingin mendekatiku. Kenapa aku tidak bisa melakukannya? Malah aku memyukai gadis kecil yang notabennya anak asuhku. Argghh..."
Geo duduk di salah satu bangku taman, menghirup udara segar sembari memandang langit biru nan jernih. Tangannya beralih mengambil ponsel dalam saku celana. Men-stalker akun gosip. Meskipun dia cowok, tapi ada jiwa keibuan dalam diri Geo. Tanpa sengaja, tangannya mengusap snapgram Rere, menampilkan sesosok gadis remaja bersama teman-teman OSIS-nya. Geo tersenyum tipis, menekan lagi dan ada foto Rere bersama seorang cowok yang dipastikan satu organisasi dengannya. Wajah mereka begitu bahagia, Geo tidak tahu pasti apa hubungan di antara mereka. Tapi yang jelas hatinya sakit, ada rasa cemburu terselip di dalam.
Rere POV
Gadis itu sudah larut dalam acara sekolah, dia ikut memprakarsai acara serta ambil bagian dalam mengisi acara sebagai MC bersama Raka. Mereka sangat kompak dan yang pastinya serasi.
Rere istirahat sebentar di kantin. Cukup lama dia menyesap jus jeruk sembari mendengarkan musik mengenakan earphone. Orang-orang lalu lalang di sekitarnya, menyapa ramah Rere. Dari arah belakang ada yang menepuk pundaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Savior My Affection
Romance✓[REVISI] Aku tahu dia memesona, banyak yang menyukainya. Namun aku hanya sebagian dari orang-orang yang terlalu mengharapkan cinta dari seorang yang telah menolongku... Rere Anastasya "Aku harap semua yang terjadi di antara kita hanyalah kebetulan...