Prolog

19K 670 3
                                    

Aku ditemukan dalam sebuah keranjang merah bersama secarik kertas bertuliskan Kanaya Putri Teja. Tampias air hujan malam itu membuatku menangis kencang. Kilatan petir menambah dramatis ditemukannya aku yang masih merah. Saat digendong, tangisku mereda tiba-tiba. Entah apa yang kurasakan waktu itu, mungkin dekapan hangat pelukan Bunda Laras membuatku nyaman bagai dipeluk seorang ibu.

Bunda Laras tidak pernah berusaha mencari tahu siapa orang tuaku. Sebab ia tahu, seberapa keras pun ia berusaha, nyatanya aku memang dibuang.

Akal sehat Bunda Laras mengatakan, tidak mungkin aku tertinggal tak sengaja. Terlebih sangat pas jika aku tertinggal di sebuah panti asuhan.

Tahun berganti. Saat anak-anak yang lain telah mendapat keluarga baru, aku menjadi penghuni terakhir panti asuhan. Tidak ada yang mau mengadopsiku hingga aku tumbuh dewasa.

Manalah mau orang tua yang belum dikaruniai anak mengadopsiku yang kini berusia 21 tahun.

KANAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang